Dzonna dan saudaranya merupakan satu dari tiga amil nawasikh. Di dua postingan sebelumnya, kita sudah membahas dua amil beserta saudaranya, yaitu kaana dan inna. Maka, di postingan ini akan mengulas tentang dzonna dan saudaranya.

Lantas, bagaimana amal dzonna serta kawan-kawannya ketika bertemu mubtada’ dan khobar? Apakah sama dengan inna dan kaana? Baiklah, kita bahas saja pengertian dan pengalamannya terlebih dahulu beserta anggotanya. Check it out!

Pengamalan Dzonna dan Saudaranya

Dzonna dan saudara-saudaranya merupakan af’al nashikhah, yakni fiil yang menashobkan mubtada’ dan khobar. Setelaj itu, dia pasangan tersebut menjadi maf’ulnya. Ini sesyai dengan penjelasan yang terdapat dalam kitab jurumiyah, yakni:

وامّا طننت وأخواتها فانّها تنصب المبتدأ والخبر على انّهما مفعولانلهاوهي ظنت وحسبت وخلت وزعمت ورأيت وعلمت ووجدت واتّخذت وجعلت وسمعت

Di nadhom tersebut menjelaskan bahwa tugas dzonna dan kawannya memang merubah hukum i’rob mubtada’ khobar menjadi nashob. Adapun yang termasuk dalam anggota dzonna wa akhowtuha adalah:

ظَنَنْتُ , حَسِبْتُ , خِلْتُ , dan زَعَمْتُ , yang artinya ‘aku telah menduga’, رَأَيْتُ , عَلِمْتُ , dan وَجَدْتُ , yang artinya aku telah mengetahui dengan yakin, اِتَّخَذْتُ dan جَعَلْتُ , yang artinya ‘aku menjadikan, serta سَمِعْتُ , yang artinya ‘aku telah mendengar’.

Perhatikan contoh berikut:

ظَنَنْتُ زَيْدًا مُنْطَلِقًا (Aku telah menduga Zaid telah berangkat) mulanya adalah مُنْطَلِقٌ زَيْدٌ (Zaid berangkat).

Sebelum ada dzonna, i’rob مُنْطَلِقٌ dan زَيْدٌ adalah rofa’. Lalu, mubtada’ dan khobar tersebut berubah nashob setelah didahului amil ظَنَنْتُ , yaitu menjadi مُنْطَلِقًا زَيْدًا . Tanda nashobnya adalah fathah.

Sebagai catatan, dzonna serta kawannya tidak hanya menashobkan mubtada’ khobar dalam bentuk madhi, tetapi juga semua tashrif. Itu artinya, dzonna bisa menashobkan fiil mudhori’, isim fail, masdar, dan lainnya.

Macam-macam Dzonna Beserta Saudaranya

Dzonna wa akhowatuha terbagi menjadi dua jenis, yaitu af’alul quoun, dan af’alul tahwil. Apa bedanya?

Yang dimaksud dengan af’alul qulub adalah makna dzonna dan temannya berhubungan dengan pekerjaan hati. Maksudnya adalah segala sesuatu yang sumbernya dari hati, bukan anggota badan. Misalnya, ragu, yakin, mengira, menyangka, mengetahui, atau apapun yang masih bersinggungan dengan hati.

Sementara, af’alul tahwil menggambarkan adanya perubahan tertentu. Maksudnya, amil-amil tersebut merubah keadaan satu menjadi keadaan yang lain. Itulah sebabnua, istilah ini juga disebut dengan af’alul tashyir. Ini karena fill jenis ini hampir semuanya mempunya arti menjadikan (syuiyyiro).

Secara umum, di antara saudara dzonna antara lain:

Dzonna (ظَنَّ), yang berarti memgira atau menyangka. Contoh: ظَنَنْتُ زَيْدًا مُنْطَلِقًا

Hasiba (حَسِبَ), yang bermakna mengira. Contoh:
حَسبْتُ حَامدًا صَادِقًا
Lafadz dan menadi maf’ul dari amil atau fiil . Hukum حَامدًا i’robnya صَادِقًا adalah nashob yang ditandai dengan fathah.

Khola (خَالَ), maknanya adalah aku menduga, aku membayangkan. Contohnya adalah خلْتُ اُسْتَاذًا حَاضرًا

Yang menjadu maf’ul dari خلْتُ adalah اُسْتَاذًا dan حَاضرًا . Sebagaimana hukum yang berlaku, i’rob keduanya adalah nashob.

Za’ama (زَعَمَ), artinya yakni menduga dengan yakin. Sama seperti amil-amio sebelumnya, saudara dzonna yang satu ini pun menjadikan maf’ulnya sebagai manshub. Tandanya juga sama, yaitu fathah. Contoh: زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا

Ro’a (رَأَى), berarti melihat. Jika terdapat dhomir ‘tu’, maka maknanya adalah saya melihat. Contoh: رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ

Alima (عَلِمَ), maknanya yaitu mengetahui (aku mengetahui). Contohnya adalah عَلِمْتُ خَالِدًا تَاجِرًا
Ittakhodza (اتَّخَذَ), terjemahannya yaitu menjadikan. Contohnya adalah: اتخذت طالبَ العلم صديقاً

Ja’ala (جَعَلَ), yang bermakna menjadikan. Contoh: جَعَلَ اللّٰهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيٰمًا لِّلنَّاسِ

Sami’a (سَمِعَ), yang berarti mendengar. Contoh: سَمِعْتُ مُحَمَّدًا مَرِيْضًا

Wajada (وَجَدَ), terjemahnya adalah mendapati. Fungsinya yaitu untuk meyakinkan khobar. Contoh: وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ

Itulah penjelasan tentang dzonna dan saudaranya. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *