Bahasa Arab

Tamyiz dalam Ilmu nahwu & Pembagiannya

Seperti halnya dhorof dan hal, tamyiz dalam ilmu nahwu juga merupakan kata keterangan. Tamyiz berfungsi melengkapi makna suatu kalimah yang belum sempurna. Tepatnya, tamyiz melengkapi isim yang masih samar dan menimbulkan pertanyaan.

Artinya, suatu kalimah masih belum pas maknanya jika belum bersanding dengan tamyiz. Lantas, bagaimana definisi tamyiz yang sesungguhnya menurut ahli nahwu? Langsung saja, berikut penjelasannya:

Pengertian Tamyiz dalam Ilmu Nahwu

Dalam kitab jurumiyah tertulis bahwa:

الاِسْمُ المَنْصُوْبُ المُفَسِّرُ لِمَا انْبَهَمَ مِنَ الذَّوَاتِ

Yaitu suatu isim manshub yang menafsirkan hal-hal yang belum jelas (maaih samar).

Dalam kitab nahwu wadih juga tertulis bahwa:

إِسْمٌ يُذْكَرُ لِبَيَانِ المُرَادِ مِنْ اسْمٍ سَابِقٍ يَصْلَحُ لِأَنْ تُرَادَ بِهِ أَشْيَاءٌ كَثِيْرَةٌ

Yaitu isim yang berguna untuk menyebutkan maksud/makna dari isim sebelumnya.

Berdasarkan bait jurumiyah dan nahwu wadih di atas, pada dasarnya, tamyiz adalah kata keterangan. Lebih jelasnya, tamyiz merupakan isim manshub (beri’rab nashob) yang berfungsi sebagai penjelas isim yang samar.

Perhatikan contoh berikut:

– رَأَيْتُ أرْبَعَةَ عَشَرَ

– رَأَيْتُ أرْبَعَةَ عَشَرَ غَنَمًا

Adakah perbedaan dari dua kalimah di atas? Jawabannya ada. Perhatikan setelah kata عَشَرَ أرْبَعَةَ. Di kalimah pertama tidak ada tambahan kata lain, sedangkan di kalimah ke dua terdalat tambahan kata غَنَمًا. Mari kita kupas bersama!

Kalimah satu : saya melihat 14

Kalimat tersebut masih menimbulkan pertanyaan. Saya melihat 14 apa? Apakah semut, buku, atau benda lainnya? Isim عَشَرَ أرْبَعَةَ masih samar maknanya sehingga membutuhkan tamyiz agar sempurna.

Kalimah dua : saya melihat 14 kambing

Di sini, kita bisa memahami bahwa yang dilihat adalah 14 kambing. Jadi, kalimat tersebut sudah jelas karena terdapat kata غَنَمًا sebagai tamyiz isim sebelumnya.

Dengan demikian, padanan lafadz di atas telah membentuk jumlah yang utuh dan sempurna maknanya. Siapapun yang membaca atau mendengar pasti akan memahaminya.

Tamyiz dan Mumayiz

Sebelum membahas pembagian tamyiz, ada istilah lain yang harus kita cerna dan pahami. Jika ada tamyiz, maka ada mumayiz. Tamyiz adalah isim yang menjelaskan isim sebelumnya.

Sementara, mumayiz adalah isim yang mendapatkan penjelasan karena pengertiannya masih rancu. Simak contoh di bawah ini!

اِشْتَرَيْتُ رِطْلًا بَلْحًا

Saya membeli setengah kilo kurma

Dari kalimah di atas, yang menjadi tamyiz adalah kurma (بَلْحًا). Lalu, mana yang menjadi mumayiz? Jika diurai, kata kurma (بَلْحًا) menjelaskan kata setengah kilo (رِطْلًا). Artinya, setengah kilo tidak akan jelas artinya jika tidak ada kata kurma. Maka, yang menjadi mumayiz adalah رِطْلًا.

اِشْتَرَيْتُ : fi’il madhi
تُ : fa’il dhomir
رِطْلًا بَلْحًا : maf’ul bih dengan رِطْلًا sebagai mumayiz dan بَلْحًا sebagai tamyiz.

Pembagian Tamyiz dalam Ilmu Nahwu

Tamyiz terbagi menjadi dua macam, yaitu tamyiz malfud dan tamyiz malhud. Apa perbedaan keduanya? Berikut uraiannya:

Tamyiz malfud

Istilah lain dari tamyuz malfud adalah tamyiz dzat. Tamyiz ini memiliki mumayiz berupa lafadz-lafadz tertentu yang menunjukkan ukuran, timbangan, berat, jumlah, dan juga luas. Contoh:

اِشْتَرَيْتُ رِطْلًا رُزًّا

(Saya telah membeli sekilo padi)

Yang menjadi tamyiz adalah ‘padi’ (رُزًّا) dan mumayiznya adalah ‘setengah kilo’ (رِطْلًا). Mumayiz tersebut berupa timbangan atau berat.

فِي الحَقْلِ عِشْرُوْنَ غَنَمًا

(Di ladang terdapat 20 kambing)

Kambing (غَنَمًا) merupakan tamyiz sedangkan 20 (عِشْرُوْنَ) merupakan mumayiz. Mumayiz tersebut berupa jumlah.

Tamyiz malhud

Istilah lainnya adalah tamyiz nisbat. Inu merupakan tamyiz peralihan, yakni dari maf’ul bih, fa’il, dan juga mubtada. Contoh:

طاب زيد خُلُقًا

خُلُقًا merupakan tamyiz malhud, yakni pindahan dari suatu fa’il. Kalimah asalnya adalah خُلُق زيد طاب.

Itulah penjelasan, pembagian, serta contoh tamyiz dalam ilmu nahwu. Semoha bermanfaat!

Sebelumnya

Hal Dalam Ilmu Nahwu Serta Pembagiannya

Selanjutnya

Ketahui Beberapa Jenis-Jenis Visa Di Indonesia Agar Tidak Salah Pilih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Samudrapikiran.com