Dalam bahasa Indonesia terdapat kata tunjuk. Begitupun dalam bahasa Arab, terdapat isim isyaroh. Isim isyaroh merupakan lafadz yang berfungsi untuk menunjuk benda baik yang dekat ataupun jauh dan yang nyata ataupun tidak. Lantas, bagaimana pengertian isim isyaroh yang sesungguhnya dalam ilmu nahwu?

Di bawah ini adalah penjelasan tentang isim isyaroh, pembagian, serta i’robnya. Simak ulasan berikut!

Pengertian Isim Isyaroh

Secara bahasa, isim isyaroh adalah penunjukan. Sementara, secara istilah, isim isyaroh merupakan isim mabni yang berfungsi untuk menunjuk dan menentukan sesuatu. Agar lebih jelas, perhatikan nadhom berikut:

اسْمُ الْإِشَارَةِ هُوَ اسْمٌ مَبْنِيٌّ يَدُلُّ عَلى مُعَيَّنٍ بِالْإِشَارَةِ إِلَيْهِ (فؤاد نعمة، ملخص قواعد اللغة العربية (مصر: نهضة مصر)ص

Nadhom tersebut juga menyatakan bahwa isim isyaroh termasuk isim mabni yang tugasnya adalah menunjuk sesuatu.

Isim mabni sendiri mrupakan isim yang tetap. Yang dimaksud dengan tetap adalah kondisi akhirnya tidak berubah dalam kalimah apapun. Maka, isim isyaroh tidak mengalami perubahan saat menunjuk benda apapun, baik berupa manusia, hewan, tumbuhan, atau benda-benda lainnya.

Contoh kata tunjuk yang sangat umum dalam bahasa Indonesia adalah “ini” dan “itu”. Dalam isim isyaroh juga demikian, terdapat kata “ini”, “itu”, dan lainnya yang lebih terperinci. Hal ini akan ada penjelasannya di poin berikutnya, yaitu macam-macam isim isyaroh.

Macam-macam Isim Isyaroh

Setelah memahami pengertian isim isyaroh, kita harus mempelajari jenis-jenisnya. Isim isyaroh terbagi menjadi 2 macam, yakni isim isyaroh lil qarib dan isim isyaroh lil ba’id. Berikut penjelasan keduanya:

Isim isyarah lil qarib (لِلْقَرِيْبِ)

Qarib artinya dekat. Maka, lil qorib adalah untuk yang dekat. Bagaimana maksudnya? Yaitu isim isyaroh yang menunjuk benda atau sesuatu yang dekat posisinya. Umumnya, kata yang dipakai adalah “ini”.

Isim isyaroh lil qorib ini terbagi menjadi tiga, yaitu mufrad, mutsanna, dan jamak. Bagaimana bentuknya? Tentunya, bentuk antara isim yang menunjukkan laki-laki (mudzakkar) dan perempuan (muannats) itu berbeda.

Mudzakkar

  1. Isim mufrad, kata tunjuknya adalah “ini” (هَذَا)
  2. Isim mutsanna, kata tunjuknya adalah “ini” (هَذَانِ) untuk dua benda
  3. Isim jamak, kata tunjuknya adalah “ini” (هَؤُلَاءِ) untuk benda banyak/jamak.

Muannats

  1. Isim mufrad, kata tunjuknya adalah “ini” (هَذِهِ)
  2. Isim mutsanna, kata tunjuknya adalah “ini” (هاَتَانِ) untuk dua benda
  3. Isim jamak, kata tunjuknya adalah “ini” (هَؤُلَاءِ) untuk benda banyak/jamak.

Isim isyarah lil ba’id (لِلْبَعِيْدِ)

Selanjutnya adalah isim isyaroh lil ba’id. Ba’id artinya jauh. Maka, lil ba’id untuk benda yang jauh. Maksudnya adalah bahwa isim isyaroh lil ba’id berfungsi untuk menunjuk sesuatu atau benda yang jauh.

Seperti halnya isim siyarih lil qorib, lil ba’id juga terbagi menjadi tiga macam, yaitu murad, mutsanna, dan jamak. Jika lil qorib menggunkana kata “ini”, maka lil ba’id memakai kata “itu”. Berikut bentuk isim isyarohnya:

Mufrad

  1. Untuk mudzakkar : ذَلِكَ
  2. Untuk muannats : تِلْكَ

Mutsanna

  1. Untuk mudzakkar : ذَنِكَ
  2. Untuk muannats : تَانِكَ

Jamak

  1. Untuk mudzakkar : أُوْلَائِكَ
  2. Untuk muannats : أُوْلَائِكَ

Selain kata tunjuk yang telah disebutkan di atas, ada lagi kata tunjuk khusus tempat (lil makaan). Di antaranya adalah:

  1. Untuk menujuk tempat yang dekat : هُنَا , هُنَا هَا, (di sini)
  2. Untuk menunjuk tempat yang jauh : هُنَاكَ , هُنَاكَ هَا, هُنَالِكَ, هَنَّا, هِنَّا(di sana)

I’rob Isim Isyaroh

Isim isyaroh merupakan isim mabni. Artinya, isim tersebut bukanlah mu’rob. Dalam keadaan apapun, bentuknya tidak berubah. Contoh:

ذَلِكَ بَيْتٌ

ذَلِكَ tetap berakhiran fathah meskipun bersanding dengan isim-isim yang lain.

Namun, ini tidak berlaku untuk هذان dan هاتان . Dua isim isyaroh tersebut merupakan mu’rab, yakni mengikuti i’robnya mutsanna. Jika beri’rob rofa’, maka ia berakhiran dengan alif. Jika beri’rob jar atau nashob, maka ia berakhiran ya’. Contoh:

هَذَانِ بَيْتَانِ

Contoh di atas merupakan isim marfu’. Tandanya adalah alif di akhir lafadz.

Itulah penjelasan mengenai pengertian isim isyaroh, pembagiàn, serta contoh-contohnya. Semoga bermanfaat!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *