Nun dalam Bahasa Arab serta Al-Qur’an merupakan huruf hijaiyah yang menempati urutan ke 25. Dari segi bacaan, abjad Arab satu ini mirip dengan abjad Indoensia, yaitu n. Namun, dalam bahasa Arab, nun (ن) mempunyai lebih banyak jenis dan fungsi.

Lantas, apa saja pembagaian dan fungsi nun (ن)? Berikut penjelasannya:

Jenis Nun dalam Bahasa Arab

Secara grammatika arab, nun terbagi menjadi 4 macam. Di antaranya adalah:

  1. نُوْنُ التَّكِيْدِ (nun taukid), menunjukkan makna penguat
  2. نُوْنُ النِّسْوَةِ (nun niswah), menunjukkan makna perempuan jamak/banyak
  3. ثُبُوْتُ النُّوْنِ (tsubutun nun), menunjukkan tanda marfu’ atau i’rob rofa’ dalam suatu kalimah
  4. عِوَضٌ عَنِ التَّنْوِيْنِ (nun ‘iwadh ‘anit-tanwin), merupakan pengganti tanwin

Dari setiap nun di atas, menempati kedudukannya dalam beberapa kondisi. Penjelasan ini terdapat dalam poin berikutnya.

Kedudukan Nun dalam Bahasa Arab

Ada waktu tersendiri terkait kapan nun menjadi niswah, taukid, ‘iwadh, dan juga tsubutun nun. Perhatikan penjelasan di bawah ini:

نُوْنُ التَّكِيْدِ (nun taukid)

Ada beberapa kondisi yang membuat nun menjadi nun taukid, yaitu pada fi’il amar dan fi’il mudhori’. Dalam hal ini, nun bisa menjadi nun taukid tsaqilah dan nun taukid khafifah.

Fiil mudhori’

  1. يَنْصُرَنَّ , nun akhir ditasydid (nun taukid tsaqilah) dan huruf akhirnya berharakat fathah
  2. يَنْصُرَنْ , nun dibaca sukun (nun taukid khafifah) dan huruf akhirnya berharakat fathah

Fiil ‘amar

  1. أُنْصُرَنَّ , nun berupa nun taukid tsaqilah (ditasydid) dan huruf akhirnya berharakat fathah
  2. أُنْصُرَنْ , nun berupa nun taukid khafifah (sukun) dan huruf akhirnya berharakat fathah

نُوْنُ النِّسْوَةِ (nun niswah)

Nun niswah selalu berharakat fathah dan menunjukkan makna permpuan banyak/jamak. Nun ini bisa masuk ke dalam fiil amar, mudhori’, dan madhi. Sementara, huruf akhir dari ketiga fiil tersebut harus dibaca sukun. Contoh:

  1. Fiil mudhori’, يَنْصُرْنَ : mereka perempuan (banyak) akan/sedang menolong
  2. Fiil madhi, نَصَرْنَ : mereka perempuan (banyak) telah menolong
  3. Fiil ‘amar, أُنْصُرْنَ : menolonglah kamu/kalian perempuan (banyak)

Dari ketiga contoh di atas, kita tahu bahwa senua huruf akhir (ra’) dibaca sukun sedangkan nun dalam kalimah tersebut berharakat fathah.

ثُبُوْتُ النُّوْنِ (tsubutun nun)

Nun ini merupakan tanda/alamat i’rob rofa’, yang mana biasanya hanya masuk pada fiil mudhori’. Dalam hal ini, fiil mudhori’ tersebut berkedudukan sebagai af’alul khomsah serta berupa mu’rob (berubah akhrinya). Contoh:

  1. يَنْصُرَانِ , nun merupakan alamat rofa’ karena berdiri setelah alif tatsniyah.
  2. يَنْصُرُوْنَ , nun menjadi tanda rofa’ karena berdiri setelah wawu jama’.
  3. تَنْصُرِيْنَ , nun juga merupakan alamat rofa’ karena berdiri setelah ya’ muannats mukhatabah

عِوَضٌ عَنِ التَّنْوِيْنِ (nun ‘iwadh ‘anit-tanwin)

Yang dimaksud dengan nun ‘iwadh adalah pengganti. Maka, ‘iwadh ‘anit-tanwin adalah pengganti tanwin. Nun ini dapat masuk dalam dua jenis isim, yaitu isim jama’ mudzakkar salim dan isim tatsniyah. Berikut contohnya:

Isim jama’ mudzakar salim

  1. مُسْلِمُوْنَ , ketika mudhof, nun ini harus dibuang karena merupakan ‘iwad atau pengganti tanwin. Sementara isim tersebut merupan marfu’. Tanda rofa’nya adalah wawu.
  2. مُسْلِمِيْنِ , nun ini juga dibuang ketika mudhof karena merupakan ‘iwadh ‘anit-tanwin. Sementara, isim tersebut berupa majrur dan manshub. Tanda jar dan nashabnya adalah ya’.

Isim tatsniyah

  1. مُسْلِمَانِ , isim berupa marfu’ dan tanda rofa’nya adalah alif. Nun harus dibuang ketika mudhof.
  2. مُسْلِمَيْنِ , isim berupa majrur dan manshub yang ditandai dengan huruf ya’. Ketika mudhof, nun juga harus dibuang.

Demikianlah penjelasan terkait jenis/pembagian nun dalam bahasa arab. Yang pasti, kita juga harus memahami materi Nahwu lainnya, seperti kalimah fiil, kalimah isim, dan lainnya. Semoga bermanfaat!

 

 

 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *