Kali ini, kita akan membahas tentang mubtada dan khobar. Jika dalam bahasa Indonesia terdapat kalimat nominal, maka dalam bahasa Arab terdapat kalimah isim.

Seperti halnya nominal, kalimah isim juga memiliki subjek dan predikat. Namun, yang menduduki predikat bukanlah kata kerja, tetapi kata sifat, benda, atau kata keterangan. Itulah sebabnya, kalimah ini termasuk kalimah isim. Susunannya adalah mubtada’ (subjek) dan khobar (predikat).

Sekarang, mari kita bahas Mubtada dan Khobar lebih lanjut!

Pengertian Mubtada dan Khobar

Mubtada’ merupakan isim marfu’ (beri’rob rofa’) dan menduduki posisi subyek. Sementara, khobar menduduki posisi predikat yang berfungsi sebagai pelengkap atau penyempurna mubtada’.

Sebagaimana yang tertulis Dalam kitab Nahwu Wadhih, Musthofah Amin dan Ali Al-Jarim menjelaskan bahwa mubtada’ adalah isim yang terletak di awal jumlah dan beri’rob rofa’. Sedangkan khobar adalah isim yang melengkapi mubtada’ sehingga membentuk jumlah.

Maka, mubtada’ dan khobar adalah satu ke satuan yang membentuk jumlah mufidah. Mubtada’ adalah patokannya dan khobar mengikutinya untuk menyempurnakan makna.
Contoh:

Ustadz itu sakit (الْأُسْتَاذُ مَرِيْضٌ)
الْأُسْتَاذُ : Mubtada’
مَرِيْضٌ : Khobar

Muhammad adalah dokter (مُحَمَّدٌ طَبِيْبٌ)
مُحَمَّدٌ : Mubtada’
طَبِيْبٌ : Khobar

Pembagian Mubtada dan Khobar

Mubtada’ serta khobar memiliki bagian masing-masing. Berikut adalah rinciannya:

Mubtada’

Mubtada’ terbagi menjadi dua macam, antara lain:

Baca Juga :  Tashrif Fiil Amar dan Contohnya

Mubtada’ Isim Dhohir

Dhohir artinya jelas. Maka, dalam mubtada’ isim dhohir, subyeknya jelas dan bisa langsung dipahami. Contoh:

مُحَمَّدٌ طَبِيْبٌ

Siapa yang merupakan seorang dokter? Muhammad. Maka, مُحَمَّدٌ termasuk mubtada’ yang sudah jelas (isim dhohir).

الْقَاضِى عَادِلٌ

Siapa yang adil? Hakim. Maka, الْقَاضِى juga termasuk mubtada’ yang sudah jelas (isim dhohir).

Mubtada Isim Dhamir

Dhamir adalah kata ganti. Maka, mubatada di sini tidak langsung disebutkan namanya, tetapi menggunakan isim dhamir. Sebagaimana di bab sebelumnya, isim dhomir ada 12, yaitu:

هُوَ – هُمَا – هُمْ – هِىَ – هُنَّ – اَنْتَ – اَنْتُمَا – اَنْتُمْ – اَنْتِ – اَنْتُنَّ – اَنَا – نَحْنُ

Contoh:

نَحْنُ قَئِمُوْنَ : Kita berdiri

Yang menjadi mubtada’ adalah نَحْنُ, yang merupakan isim dhomir.

Khobar

Seperti mubtada, khobar juga terbagi menjadi dua macam, yaitu:

Khobar Mufrod

Yang pertama adalah khobar mufrod. Maksudnya adalah bahwa khobar tersebut buman sebuah kalimat (jumlah) dan juga bukan serupa jumlah (syibih jumlah).

Di sini, khobar hanya satu kata sederhana, tetapi sudah bisa menjelaskan makna mubtada. Biasanya, khobar mufrod berupa kata sifat atau kata benda. Contoh:

الْقَاضِى عَادِلٌ

الْقَاضِى adalah mubtada dan عَادِلٌ adalah khobar. Khobar hanya satu kata yang menunjukkan sifat seorang hakim, yaitu adil.

مُحَمَّدٌ طَبِيْبٌ

مُحَمَّدٌ adalah mubtada dan طَبِيْبٌ adalah khobar.

Baca Juga :  47 Istilah / Kosa Kata Bahasa Arab yang Berkaitan dengan Aplikasi WhatsApp

Di sini, khobar juga hanya satu kata yang menunjukkan status Muhammad, yaitu dokter.

Khobar Ghoiru Mufrod

Khobar ghoiru mufrod adalah kebalikan dari khobar mufrod. Khobar ini bukan berupa mufrod melainkan jar majrur, dhorof, jumlah ismiyah, dan jumlah fi’liyah. Hal ini sama dengan penjelasan dalam kitab jurumiyah, yaitu:

وغير المفرد (اربعة اشياء )الجار والمجرور والظرف والفعل مع فاعله والمبتدأ مع خبره

Baiklah, mari kita langsung ke contoh dan pembahasannya!

Dhorof

Dhorof adalah kata keterangan, yang mana menjelaskan mubtada dengan keterangan waktu atau tempat.

زَيْدٌ عِنْدَكَ : Zaid berada di sisiku
زَيْدٌ : mubtada
عِنْدَكَ : khobar, menunjukkan keterangan tempat.

Jar majrur

Yaitu khobar yang terdiri dari huruf jar dan isim yang di-jar-kan (majrur). Contoh:

زَيْدٌ فِى الدَّرِ
زَيْدٌ : mubtada’
الدَّرِ فِى : khobar yang terdiri dari huruf jar (فِى) dan isim majrur (الدَّرِ).

Jumlah Fi’liyah

Artinya, khobar terdiri atas fi’il dan fa’il. Contoh:

زَيْدٌ مَاتَ اَبُوْهُ : Ayahnya Zaid telah meninggal
زَيْدٌ : mubtada
مَاتَ اَبُوْهُ : khobar dengan rincian مَاتَ sebagai fi’il madhi dan اَبُوْهُ sebagai fa’il.

Jumlah ismiyah

Artinya, khobar terdiri atas isim, tidak ada fa’il dan waktu yang mengikat. Contoh:

زَيْدٌ جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌ
زَيْدٌ : mubtada
جَارِيَتُهُ ذَاهِبَةٌ : khobar. ذَاهِبَةٌ merupakan penjelas dari kalimah زَيْدٌ جَارِيَتُهُ.

Itulah penjelasan mengenai mubtada dan khobar. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *