samudrapikiran – Isim adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Arab yang memiliki makna sendiri dan tidak terikat dengan waktu. Isim dapat digunakan untuk menamai manusia, binatang, tumbuhan, benda mati, dan lain-lain. Contoh isim adalah اِسْمٌ (nama), فِعْلٌ (kata kerja), حَرْفٌ (huruf), كِتَابٌ (buku), وَلَدٌ (anak), وَرْدَةٌ (bunga), dan sebagainya. Dan pada artikel ini, kita memiliki informasi tentang macam-macam isim. Jadi, pantengin terus, ya!

Pembagian Isim

Isim dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan kriteria tertentu, seperti jumlah, jenis kelamin, spesifik atau tidak, dan perubahan akhir kata. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing pembagian isim:

1. Isim Berdasarkan Jumlah

Isim berdasarkan jumlah dibagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Isim mufrad (الاِسْمُ المُفْرَدُ): isim yang menunjukkan makna satu. Contohnya: مُسْلِمٌ (seorang muslim), بَيْتٌ (rumah), شَجَرَةٌ (pohon).
  2. Isim tatsniyah (الاِسْمُ التَّثْنِيَةُ): isim yang menunjukkan makna dua. Contohnya: مُسْلِمَانِ (dua orang muslim), بَيْتَانِ (dua rumah), شَجَرَتَانِ (dua pohon).
  3. Isim jamak (الاِسْمُ الجَمْعُ): isim yang menunjukkan makna banyak, lebih dari dua. Contohnya: مُسْلِمُوْنَ (orang-orang muslim), بُيُوْتٌ (rumah-rumah), أَشْجَارٌ (pohon-pohon).

2. Isim Berdasarkan Jenis Kelamin

Isim berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Isim mudzakkar (الاِسْمُ المُذَكَّرُ): isim yang menunjukkan makna laki-laki, atau yang dianggap laki-laki oleh orang Arab, serta tidak memenuhi tanda-tanda muannats. Contohnya: رَجُلٌ (laki-laki), أَسَدٌ (singa), قَلَمٌ (pensil).
  2. Isim muannats (الاِسْمُ المُؤَنَّثُ): isim yang menunjukkan makna perempuan, atau yang dianggap perempuan oleh orang Arab, serta terdapat tanda-tanda muannats padanya. Contohnya: اِمْرَأَةٌ (perempuan), نَمِرَةٌ (harimau betina), قَلَمٌ (pensil). Tanda-tanda muannats antara lain adalah:
  3. Berakhiran تَاءُ التَّأْنِيْثِ (ta marbutah), seperti: مُعَلِّمَةٌ (guru perempuan), طَالِبَةٌ (siswi), مَدِيْنَةٌ (kota).
  4. Berakhiran أَلِفُ المَقْصُورَةِ (alif maksurah), seperti: خَدِيجَةُ (Khadijah), عَائِشَةُ (Aisyah), مَكَّةُ (Makkah).
  5. Berakhiran هَاءُ الْهِجَاءِ (ha hijaiah), seperti: زَهْرَةُ (bunga), نَهْرُ (sungai), بَحْرُ (laut).
  6. Berakhiran يَاءُ النِّسْوَةِ (ya niswah), seperti: مُسْلِمَاتُ (wanita-wanita muslim), طَالِبَاتُ (siswi-siswi), مُعَلِّمَاتُ (guru-guru perempuan).

3. Isim Berdasarkan Spesifik atau Tidak

Kemudian, ada isim berdasarkan spesifik atau tidak dibagi menjadi dua, yaitu:

– Isim ma’rifat (الاِسْمُ المَعْرِفَةُ): isim yang sudah menunjuk ke jenis yang spesifik, tertentu, sudah diketahui yang mana. Contohnya: الرَّجُلُ (laki-laki itu), هَذَا الْكِتَابُ (buku ini), مُحَمَّدٌ (Muhammad). Tanda-tanda isim ma’rifat antara lain adalah:

  • Memakai alif lam (ال), seperti: الْبَيْتُ (rumah itu), الْمَاءُ (air itu), الْقَمَرُ (bulan itu).
  • Memakai isyarat (penunjuk), seperti: هَذَا الْوَلَدُ (anak ini), ذَلِكَ الْبَابُ (pintu itu), تِلْكَ الشَّجَرَةُ (pohon itu).
  • Memakai nama khusus, seperti: عَلِيٌّ (Ali), أَحْمَدُ (Ahmad), جَاوَةُ (Jawa).

– Isim nakirah (الاِسْمُ النَّكِرَةُ): isim yang belum menunjuk ke jenis yang spesifik, umum, belum diketahui yang mana. Contohnya: رَجُلٌ (seorang laki-laki), كِتَابٌ (sebuah buku), مَدِيْنَةٌ (sebuah kota).

4. Isim Berdasarkan Perubahan Akhir Kata

Isim berdasarkan perubahan akhir kata dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Isim mu’rab (الاِسْمُ المُعْرَبُ): isim yang berubah harakat akhir katanya karena ada faktor-faktor tertentu, seperti i’rab (kasus), jumlah, dan jenis kelamin. Contohnya: مُسْلِمٌ (seorang muslim), مُسْلِمَانِ (dua orang muslim), مُسْلِمُوْنَ (orang-orang muslim), مُسْلِمَةٌ (seorang muslimah), مُسْلِمَاتُ (wanita-wanita muslim), مُسْلِمٍ (muslim dengan kasus genitif), مُسْلِمًا (muslim dengan kasus akusatif), مُسْلِمُ (muslim dengan kasus nominatif).
  • Isim mabniy (الاِسْمُ المَبْنِيُّ): isim yang tidak berubah harakat akhir katanya meskipun ada faktor-faktor tertentu, seperti i’rab, jumlah, dan jenis kelamin. Contohnya: هُوَ (dia laki-laki), هِيَ (dia perempuan), هُمَا (mereka berdua), هُمْ (mereka laki-laki), هُنَّ (mereka perempuan), أَنَا (saya), نَحْنُ (kami), أَنْتَ (kamu laki-laki), أَنْتِ (kamu perempuan), أَنْتُمَا (kalian berdua), أَنْتُمْ (kalian laki-laki), أَنْتُنَّ (kalian perempuan).

Demikian artikel tentang penjelasan macam-macam isim dalam bahasa Arab, yang perlu kamu pahami dulu sebelum mendalami ilmu nahwu. Semoga bermanfaat dan mudah dipahami. Jika ada yang belum di pahami, tulis di kolom komentar, ya!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *