Di beberapa artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang i’rob rofa’, i’rob nashob, dan i’rob jar. Maka, selanjutnya adalah mempelajari tentang i’rob jazm dalam nahwu beserta tanda dan contohnya. Lantas, apa itu i’rob jazm? Apakah alamat dan penempatannya sama dengan i’rob-i’rob sebelumnya? Berikut penjelasannya:

Mengenal I’rob Jazm dalam Nahwu

I’rob jazm merupakan perubahan akhir kalimat karena terdapat alamat jazm serta amil tertentu yang memasukinya. Sebagaimana i’rob yang lain, perubahan bisa berupa taqdir (perkiraan) maupun lafadz (ucapan).

Tanda adanya perubahan lafadz pada i’rob jazm adalah adanya sukun di akhir lafadz/kalimah. Sementara, perubahan taqdir pada i’rob jazm adalah dengan membuat nun () dan juga huruf illat.

I’rob jazm tidak bisa masuk sembarang tempat (kalimah). I’rob ini hanya menempati dua tempat, yaitu af’alul khomsah dan juga fi’il mudhori’. Bagaimana penerapannya? Sebelum itu, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai anggota i’rob jazm.

Huruf I’rob Jazm dalam Nahwu

Sebagaimana yang kita pahami bahwasannya setiap kalimah dapat dibaca i’rob tertentu karena memiliki tanda dari i’rob tersebut. Ini juga berlaku untuk i’rob jazm. Suatu kalimah menjadi majzum karena kemasukan alamat jazm.

Jazm sendiri mempunyai 2 tanda, yaitu sukun dan hadzfu. Namun, sebelum membahas lebuh detail terkait tanda jazm, kita juga harus tahu terlebuh dahulu amil atau huruf-huruf jazm. Huruf-huruf inilah yang nantinya akan memudahkan kita untuk menganalis bacaan jazm. Berikut penjelasannya secara sekilas:

  1. Lam, merubah kata kerja menjadi majzum dan juga merubah makna waktu ‘mudhori’ menjadi ‘madhi’.
  2. Lam Al-amr, menunjukkan makna menyuruh atau memohon yang bertempat pada fi’il yang diikuti fa’il.
  3. Lammaa, merubah makna waktu sebagaimana fungsi huruf jazm ‘lam’ serta menghilangkan peristiwa tertentu.
  4. Laa al-Nahiyah, menjunkkan makna larangan.
  5. Man, mencetuskan timbilnya jawab yang mana huruf ini membutuhkan syarat (fiil syarth dan jawab al-syarth).
  6. In, fungsinya sebagaimana huruf jazm ‘man’.
  7. Mahmaa, huruf ini bertempat pada kalimah yang menunjukkan sesuatu yang tidak berakal.
  8. Maa, berfungsi sebagaimana ‘mahma’.
  9. Aina, menunjukkan makna suatu tempat dan mengandung makna syarat tertentu.
  10. Annaa, berfungsi sebagaimana huruf ‘aina’.
Baca Juga :  Tasrif Lughowi: Komponen Dasar Paham Ilmu Sharrof dan Bahasa Arab

Apakah huruf jazm hanya yang disebutkan di atas? Sebenarnya, pembagiannya beragam. Sebagai contoh, dalam kitab al-jurumiyah, jazm memiliki 18 huruf. Ada pula yang menjelaskan bahwa huruf-huruf tersebut dibagi lagi berdasarkan pembagian tertentu.

Tanda I’rob Jazm dalam Nahwu

Di antara tanda i’rob jazm dalam nahwu adalah:

Sukun

Sukun menempati satu tempat saja dalam i’rob jazm, yaitu fi’il mudhore shohihul akhir. Fi’il mudhori’ shohihul akhir merupakan suatu kata kerja yang tidak boleh berakhiran alif layinah dan wawu. Dua huruf tersebut merupakan illat.

Ketika dalam fil mudhori’ shohilhul akhir terdapat amil jazm, maka kalomah akan mengalami oerubahan di akhir. Perhatikan contoh berikut:

لَمْ يَكْتُبْ مُحَمَّدٌ الرِسَالَةَ

Di antara kalimah di atas, manakah yang menjadi majzum? Yang merupakan majzum adalah lafadz يَكْتُبْ . يَكْتُبْ berakhiran sukun dan berawalan amil jazm (لَمْ). Selain itu, يَكْتُبْ juga merupakan mudhori’ shohih akhir.

Al-Khadfu

Al-khadzfu dalam i’rob jazm menempati 2 tempat, yaitu af’alul khomsah dan fiil mudhori mu’tal akhir. Berikut penjelasannya:

Fiil Mudhori’ Mu’tal Akhir

Fiil ini kebalikan dari shohih akhir, yaitu fiil yang berakhiran alif layinan, wawu, dan ya’. Contoh: يَخْشَى , يَدْعُوْ , dan يَرْمِيْ .

Ketika kemasukan amil jazm, hurf ya, wawu, dan alif layinah tersebut akan hilang. Contohnya adalah:

يَخْشَى menjadi لَمْ يَخْشَ
يَدْعُوْ menjadi لَمْ يَدْعُ
يَرْمِيْ menjadi لَمْ يَرْمِ

Af’alul Khomsah

Dalam af’alul khomsah, tanda jazmnya adalah hadzfu nun pada fiil yang berwazan تَفْعَلَانِ , يَفْعَلَانِ , تَفْعَلُوْنَ , يَفْعَلُوْنَ , dan تَفْعَلِيْنَ .

Baca Juga :  Aplikasi Belajar Bahasa Arab Gratis dan Terbaik

Ketika terdapat amil jazm, maka nun yabg terletak di akhir kalimah tersebut harus dihilangkan. Contoh:
تَفْعَلَانِ menjadi لَمْ تَفْعَلَا
تَفْعَلَانِ menjadi لَمْ يَفْعَلَا
يَفْعَلُوْنَ menjadi لَمْ يَفْعَلُوْا
تَفْعَلُوْنَ menjadi لَمْ تَفْعَلُوْا
تَفْعَلِيْنَ menjadi لَمْ تَفْعَلِيْ

Itulah penjelasan terkait i’rob jazm dalam nahwu. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *