Tauhid merupakan suatu keyakinan bahwa penguasa kehidupan manusia hanyalah Allah SWT. Tauhid harus ditanamkan sejak dini pada diri agar kehidupan menjadi lebih ikhlas, tenang, dan lapang dalam menerima ketetapan-Nya. Lalu, bagaimana cara mengajarkan tauhid kepada anak?

Dalam hal ini, peran yang paling utama adalah peran orangtua. Ada beberapa strategi yang bisa orangtua lakukan untuk mengajarkan tauhid kepada anak sejak kecil. Di antaranya adalah:

Mengajarkan Tauhid Kepada Anak dengan Menghafalkan

Pertama kita harus memeberi tahu kepada anak tentang siapa Tuhannya. Lakukan cara ini setiap hari dan berulang-ulang hingga anak hafal. Caranya bagaimana? Tentu sangat banyak dengan catatan harus menyinggung akan kuasaNya. Misalnya, dengan mengatakan bahwa kita adalah ciptaan Allah, mengajarkan kalimat-kalimat thoyyibah, dan lainnya.

Untuk memudahkan motode menghafal, kita bisa menggunakan media lagu. Sekarang, ada banyak sekali lagu islami khusus anak yang bisa kita akses. Dengan begitu, anak akan merasa sangat menikmati masa belajarnya untuk mengenal Allah.

Mengajarkan Tauhid Kepada Anak dengan Memahamkannya

Siapapun, khususnya anak-anak, bisa menghafal dengan cepat. Namun, itu semua tidak cukup jika tidak disertai pemahaman. Maka, tugas orangtua adalah membantu anak memperoleh pemahaman yang lebih baik.

Baca Juga :  Pesantren Tertua di Indonesia dan Sejarahnya

Dalam hal ini, orangtua bisa menjelaskan bagaimana Allah menyayangi kita, menciptakan alam, dan lainnya. Setelah itu, kita bisa mengembangkan konsep dengan cara bertanya jawab. Misalnya, kita memberi pertanyaan terkait pencipta hewan, tumbuhan, atau lainnya.

Orangtua perku mengulang terus konsep tersebut. Lambat laun, anak akan paham bahwa setiap yang bernafas adalah ciptaan Allah, begitupun alam semesta.

Mengajarkan Tauhid Kepada Anak dengan Memperkenalkan Ritual Ibadah

Cara menanamkan tauhid kepada anak selanjutnya adalah dengan mempraktikkannya langsung sedikit demi sedikit. Kita bisa memperkenalkan perlaha ritual rohani sebagai hamba Allah. Misalnya, mengajak anak sholat, mengaji, dan lainnya.

Meskipun masih balita, kita wajib memperkenalkan semua itu. Tentu saja, kita menggunakan cara yang lebih halus dan sederhana. Sebagai contoh, saat sholat, anak bisa menemani dna melihat kita di ruangan. Contoh lain saat kita berpuasa, kita mengenalkan bahwa aktivitas tersebut adalah kewajiban.

Selain itu, penting bagi orangtua untuk meyakinkan bahwa setiap perbuatan yang berhubungan dengan ibadah ada konsekuensiya. Dalam artian, yang mengerjakan mendapatkan pahal dan yang meninggalkan mendapatkan dosa (tergantung hukum ibadah terkait).

Perlahan, anak akan paham dan berupaya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Rasa cinta kepada Sang Pencipta akan semakin kuat. Sehingga, mereka selalu berada dalam jalan yang benar.

Mengajarkan Tauhid dengan Memperkenalkan Larangan Allah

Setelah memperkenalkan kewajiban, selanjutnya adalah memperkenalkan larangan atau hal-hal yang Allah benci. Ada banyak sekali contohnya. Misalnya, kita menjelaskan tentang hukum meninggalkan sholat, berbuat tidak jujur, melawan orangtua, dan sebagainya. Singgung perlahan terkait siksaan api neraka agar anak jerah dan percaya bahwa hukum Allah itu tidak main-main.

Baca Juga :  Rekomendasi Kursus Bahasa Inggris Bersertifikat Untuk Bisnis

Mengajarkan Tauhud dengan Menanamkan Keyakinan

Yang terakhir adalah menanamkan dan memperkuat keyakinan. Kita bisa mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga anak lebih paham dan yakin.

Sebagai contoh, ketika anak minta es krim dan mendapatkannya, kita bisa menjelaskan bahwa semua itu merupakan bentuk cinta Allah. Cinta yang dimaksud adalah berupa rizki. Maka, anak harus percaya bahwa Allah itu ada, Maha Esa, Maha Cinta, dan Maha segalanya.

Di samping itu, orangtua tidak seharusnya cuma mengandalkan ikhtiar bumi (usaha). Orangtua juga harus mengimbangi dengan usaha langit (doa). Bahkan, kita juga bisa mengajak anak untuk berdoa. Dengan begitu, mereka akan paham bahwa penolong terbaik dalam kehidupan adalah Allah SWT. Mereka juga akan yakin bahwa setiap hal yang menimpa dirinya baik itu nikmat atau musibah adalah pemberian Allah.

Itulah 5 cara mengajarkan tauhid kepada anak. Semoga berhasil!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *