Table of contents:
Jawa Timur terkenal akan kualitas pesantrennya. Hingga sekarang, banyak sekali pondok pesantren yang berkembang pesat, khususnya pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an. Inilah yang membuat santri dari luar Jawa Timur, bahkan luar pulau Jawa memutuskan untuk nyantri ke pesantren Jatim. Lantas, pesantren Al-Qur’an apa saja yang baik dan berkualitas di Hawa Timur?
Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Ponorogo
Peantren Al-Qur’an di Ponorogo adalah Mahad Muqaddasah. Pesantren ini berdiri pada tanggal 18 Oktober 1992 dan berlokasi di Ngumplang-Mlarak.
Ma’had Muqaddasah masuk dalam deretan pesantren tahfidz terbaik karena memang kualitas pendidiknya sangat baik. Hampir semua tenaga pendidiknya berasal dari pesantren tahfidz ternama di Indonesia. Salah satunya adalah PP. Gontor. Bahkan, pengasuh Muqaddasah juga merupakan pengasuh Gontor.
Tidak hanya pendidiknya yang berkulitas, tetapi juga alumninya. Pendidik yang baik tentu akan menciptakan lulusan yang baik pula. Ma’had Muqaddasah berhasil mencetak generasi Al-Qur’an yang benar-benar bagus baik dari segi hafalan maupun karir.
Bahkan, kebanyakan alumni Muqardasah melanjutkan study ke universitas terbaik. Di antaranya adalah Al Jami’ah Al-Islamiyyah Bil Madinah Al-Munawwaroh, Universitas Al-Azhar, ISID Gontor, Unibersitas Brawijaya, dan lainnya.
Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Mojokerto
Siapa yang tidak kenal dengan PP. Darul Hikam Mojokerto? Pesantren Al-Qur’an dengan konsep pendidikan salaf modern ini cukup terkenal dan menampung ribuan santri. Itulah yang menjadi ciri khas Darul Hikam. Selain itu, pesantren ini khusus santri putri. Dengan begitu, santriwati bisa lebih fokus dalam belajar dan menghafal.
Darul Hikam mengoptimalkan pembelajaran pesantren dengan sistem modern, yaitu pendidikan 20 jam. Artinya, santriwati mengikuti pembelajaran sejak bangun hingga kembali tidur.
Lalu, bagaimana dengan sistem tahfidznya? Darul Hikam menerapkan metode hafalan dari Malaysia, yaitu metode super hafidz. Poinnya adalah santriwati mampu menghafal Al-Qur’an dengan cepat dan optimal. Terlebih, pengasuh/pimpinan pondok memang menjalin hubungan baik dengan tokoh agama dari Negeri Jiran tersebut.
Pondok Pesantren Lirboyo
Mendengar nama Lirboyo, kita pasti paham bahwa kota tersebut meruoaka kota santri. Berdirinya pesantren ini sangat natural.
Mulanya, ada orangtua yang meminta izin agar anaknya berkhidmah kepada KH. Ahmad Idris Marzuqi. Beliau menolak secara halus, tetapi orang tersebut tetap mendesak agar dizinkan. Akhirnya, anak tersebut menjadi khadim keluarga. Salah satu tugasnya adalah menyimak hafalan Bu Nyai Hj. Khodijah.
Dalam waktu yang cukup singkat, banyak santri berdatangan untuk menimba ilmu, khususnya Al-Qur’an. Lambat laun, pondok semakin besar dan lengkao dengan asramanya. Pondok ini khusus putri. Meski demikian, pondok ini tetap menduduki pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an terbaik di Jawa Timur.
Pondok Pesantren Al-Qur’an Tebuireng
PP. Madrasatul Qur’an berdiri sejak masanya KH. Hasyim Asy’ari. Beliau memang mempunyai keinginan besar sejak dulu untuk mendirukan LP. Al-Qur’an. Tentu saja, ini karena beliau sangat mencintai Al-Qur’an dan juga para hafidzul Qur’an.
Pada tahun 1923, sistem hafalan di Madrasatul Qur’an belum tertata dengan baik. Sebagai contoh, santri bergantian memimpin tarawih selama ramadhan dengan membacakan surah Al-Qur’an yang telah dihafal. Hal ini berlangsung hingga peralihan masa kepemimpinan Kyai Kholik Hasyim.
Pada tahun 1971, masa kepemimpinan Pak Ud, pembangunan pendidikan Al-Qur’an dimatangkan. Dalam hal ini, terdapat 9 Kyai yang terlibat. Pada akhirnya, lembaga Al-Qur’an tersebut berdiri secara resmi pada tanggal 15 Desember 1971 M/27 Syawal 1319 H dengan nama Madrasatul Huffadz.
Selain empat pesantren di atas, masih banyak pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an lain yang sangat baik. Yang pasti, niat belajar dan menghafal juga harus ditata dengan baik. Semoga bermanfaat!