Setelah mengidentifikasi kalimah isim dalam surah Al-Fatihah, sekarang waktunya menganalisis kalimah fiil. Namun kali ini, kita lebih fokus ke fiil mudhori’ dalam An-Naba’. Masih ingat dengan materi fiil mudhori’? Tentu masih. Fiil mudhori’ merupakan kalimah berupa pekerjaan dan menunjukkan waktu sekarang (sedang terjadi) atau akan terjadi. Contohnya adalah يَكْتُبُ , yang artinya ‘dia sedang/akan menulis’.

Sementara, surah An-Naba’ merupakan surah yang menduduki urutan pertama dalam Juz Amma. Artinya, An-Naba’ termasuk surah pendek yang terdapat dalam juz 30. An-Naba’ berarti berita besar. Penamaan tersebut sesuai dengan penggalan ayat ke dua, yaitu ‘anin naba’il ‘adziim.

Surah An-Naba’ merupakan surah Makkiyah yang mana turun di Makkah Al-Mukarromah. Jumlah keseluruhan ayatnya adalah 40. Ayat pertama dalam surah ini berbunuyi ‘Amma yatasaa aluun. Inilah sebabnya, banyak yang menyebut surah ini dengan nama surah Amma.

Lantas, kenapa harus mencari dan mengidemtifukasi fill mudhori’ dalam surah tersebut? Jawabannya cukup sederhana, yaitu karena surah teesebut mengandung banyak sekali fill mudhori’. Namun, kita tidak akan membahas semua, hanya dari ayat 1 hingga ayat 6. Berikut penjelasannya:

Fiil Mudhori’ dalam An-Naba’ Ayat 1

Sebagaimana yang disebutkan di awal, bahwa bunyi ayat pertama An-Naba’ adalah ‘Amma yatasaa’aluun ( عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ). Lafadz يَتَسَاءَلُونَ (mereka saling bertanya) merupakan fiil mudhari, yang juga termasuk dalam golongan af’alul khomsah. Inu karena lafadz tersebut bertemu dengan wawu (dhamir jama’).

Baca Juga :  Nakirah dan Ma'rifat, Penjelasan Lengkap serta Contohnya

يَتَسَاءَلُونَ adalah marfu’ yang ditandai dengan adanya nun (karena berupa اَلاَفْعَلُ الْخَمْسَةُ). Selain itu, lafadz يَتَسَاءَلُونَ dibaca rafa’ karena memang tidak ada amil jazm dan amil nashab.

Fiil Mudhori’ dalam An-Naba’ Ayat 2

Ayat yang ke dua yaitu عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ . Ayat ini tidak memiliki fiil mudhori’. Yang ada adalah jar majrur (النَّبَإِ عَنِ) dan kalimah isim (الْعَظِيمِ).

Fiil Mudhori’ dalam An-Naba’ Ayat 3

Selanjutnya adalah الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ . Sebagaimana ayat ke dua, ayat ini juga tidak terdiri atas fiil mudhori’. Lantas, apa kedudukan lafadz-lafadz tersebut? Mari kita urai secara singkat satu per satu:

الَّذِي merupakan isim maushul
هُمْ merupakan dhomir munfashil, yang bermakna ‘mereka’
فِيهِ merupakan jar majrur dengan uraian: fii adalah huruf jar dan hi adalah isim dhomir
مُخْتَلِفُونَ merupakan isim fail.

An-Naba’ Ayat 4

Selanjutnya, apakah ada fiil mudhori’ dalam An-Naba’ ayat 4? Bunyi ayatnya adalah سَيَعْلَمُونَ كَلَّا. Dari kalimat itu, kita tahu bahwa ada satu fiil mudhori’, yaitu سَيَعْلَمُونَ . Lafadz tersebut terdiri atas huruf sin, kalimah fiil mudhori’ (يَعْلَمُ) dan juga wawu jama’.

Karena bertemu dengan wawu jamak (dhomir), maka lafadz itu disebut juga sebagai af’alaul khomsah. Maka, سَيَعْلَمُونَ merupakan marfu’. Tanda rafa’nya adalah nun.

An Naba’ Ayat 5

Ayat yang ke lima adalah ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ . Dilihat dari bacaannya, itu sidah jelas bahwa fiil mudhori’nya sama dengan lafadz di ayat sebelumnya, yaitu سَيَعْلَمُونَ (يَعْلَمُ). Alasannya pun sama, yaitu ditandai dengan adanya huruf ya’, wawu jama’ dan juga sin.

Baca Juga :  Apa Itu Badal? - Pengertian, Macam-macam, dan Contohnya

An-Naba’ Ayat 6

Yang terakhir adalah An-Naba’ ayat 6, yaitu:

أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَٰدًا

Yang menjadi fiil mudhori’ dalam ayat tersebut adalah lafadz نَجْعَلِ . bukan termasuk af’alul khomsah sebagaimana lafadz-lafadz sebelumnya. Ia merupakan fi’il mudhari’ shahih akhir. Lafadz tersebut kemasukan amil jazm, yaitu أَلَمْ . Jadi, نَجْعَلِ dibaca jazm. Tandanya adalah sukun.

Itulah pembahasan terkait fiil mudhori’ dalam An-Naba’, tepatnya dalam ayat 1 hingga 6. Tentu saja, pada ayat-ayat selanjutnya juga terdapat fiil mudhori’ dengan penjelasan yang berbeda.

 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *