samudrapikiran – Yang menyukai Bahasa Arab, pastinya sudah tidak familiar lagi dengan apa itu I’lal? Ya, I’lal adalah salah satu cabang ilmu tata bahasa Arab yang termasuk dalam ilmu shorof. I’lal berarti menyelamatkan atau meringankan.

Tujuan dari ilmu I’lal adalah untuk mengubah huruf-huruf illat, yaitu alif (ا), wawu (و), dan ya’ (ي), agar lebih mudah dan ringan dalam pengucapan. Huruf-huruf illat ini sering mengalami perubahan bentuk, harakat, atau bahkan hilang, tergantung pada posisi dan kondisi huruf-huruf lain di sekitarnya. Untuk mengetahui kapan dan bagaimana huruf-huruf illat berubah, kita perlu mempelajari kaidah-kaidah I’lal yang berjumlah 19 kaidah.

Manfaat I’lal

Ilmu I’lal memiliki manfaat yang besar dalam memahami bahasa Arab, khususnya dalam bidang qira’ah (membaca) dan tashrif (perubahan kata). Dengan ilmu I’lal, kita dapat mengetahui asal-usul dan struktur dari suatu kata, sehingga kita dapat mengetahui makna dan fungsi kata tersebut dengan lebih baik.

Selain itu, ilmu I’lal juga membantu kita dalam membaca Al-Qur’an dan hadits dengan benar, sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid dan bahasa Arab. Ilmu I’lal juga dapat memperkaya kosa kata kita, karena kita dapat mengetahui berbagai bentuk dan turunan dari suatu kata.

Cara Memahami I’lal

Untuk memahami ilmu I’lal, kita perlu menguasai beberapa hal terlebih dahulu, yaitu:

  1. Wazan fi’il, yaitu pola atau rumus dari suatu kata kerja, baik yang berjumlah tiga huruf (tsulatsi) maupun empat huruf (rubai), baik yang murni (mujarrad) maupun yang bertambah (mazid), baik yang terikat (mulhaq) maupun yang tidak terikat (munfasil).
  2. Bina’, yaitu bentuk atau susunan dari suatu kata, baik yang sehat (shohih) maupun yang sakit (illat). Ada tujuh jenis bina’, yaitu: shohih, mudho’af, mahmuz, mitsal, ajwaf, naqis, dan lafif.
  3. Kaidah-kaidah I’lal, yaitu aturan-aturan yang menjelaskan kapan dan bagaimana huruf-huruf illat berubah. Ada 19 kaidah I’lal yang harus dipelajari dan dihafal, beserta contoh-contohnya.

Bagaimana Cara Menghafal Kaidah I’lal dengan Cepat?

Setelah mengetahui apa dan mengapa kaidah i’lal, kita dapat mencoba beberapa cara berikut untuk menghafal kaidah i’lal dengan cepat:

1. Menggunakan Metode Tulis Tangan

Metode tulis tangan adalah metode yang mengharuskan kita menulis apa yang ingin kita hafal dengan tangan kita sendiri. Menurut beberapa penelitian, menulis dengan tangan membuat otak kita lebih mudah merekam dan mengingat informasi yang kita tulis.

Hal ini karena menulis dengan tangan melibatkan gerakan motorik, penglihatan, dan pendengaran, yang semuanya meningkatkan aktivitas otak.

2. Menggunakan Metode Mind Map

Metode mind map adalah metode yang menggunakan gambar, warna, simbol, dan kata kunci untuk membuat peta pikiran yang terorganisir secara visual dari ide dan konsep. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog asal Inggris.

Dengan metode mind map, kita dapat menghafal kaidah i’lal dengan lebih mudah dan menyenangkan, karena kita menggunakan otak kanan yang melibatkan imajinasi, visualisasi, dan kreativitas.

3. Menggunakan Metode Jembatan Keledai

Metode jembatan keledai adalah metode yang menggunakan kalimat atau frasa yang mudah diingat dan berima untuk menghafal informasi yang sulit diingat. Metode ini juga dikenal sebagai mnemonic atau akrostik.

Dan dengan metode jembatan keledai, kita dapat menghafal kaidah i’lal dengan lebih cepat dan menyenangkan, karena kita menggunakan daya ingat jangka panjang yang berhubungan dengan musik, ritme, dan emosi.

4. Menggunakan Metode Kuis Tanya Jawab

Metode kuis tanya jawab adalah metode yang menggunakan pertanyaan dan jawaban untuk menguji seberapa baik kita menghafal informasi yang kita pelajari. Metode ini juga dikenal sebagai self-testing atau retrieval practice.

Dengan metode kuis tanya jawab, kita dapat menghafal kaidah i’lal dengan lebih efektif dan mendalam, karena kita menggunakan otak kiri yang melibatkan logika, analisis, dan penalaran.

5. Menggunakan Metode Belajar Kelompok

Metode belajar kelompok adalah metode yang melibatkan kerjasama dan diskusi dengan orang lain yang memiliki tujuan belajar yang sama. Metode ini juga dikenal sebagai cooperative learning atau peer learning.

Lalu dengan metode belajar kelompok, kita dapat menghafal kaidah i’lal dengan lebih mudah dan menyenangkan, karena kita dapat saling berbagi, membantu, dan memberi masukan kepada teman-teman kita.

Setelah menguasai hal-hal di atas, kita dapat menerapkan ilmu I’lal dalam membaca, menulis, dan memahami bahasa Arab dengan lebih baik dan benar. Semoga artikel ini bermanfaat. Dan membuat kamu lebih bersemangat belajar Bahasa Arab. Sampai jumpa lagi.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *