Di artikel sebelumnya, kita sudah belajar tentang kalimah isim dan kalimah fi’il. Selamjutnya, kita akan mempelajari apa itu kalimah huruf. Dalam bahasa Indonesia, kalimah ini sama dengan kata sambung. Kata sambung sendiri berfungsi untuk menghubungkan kata atau kalimat satu dengan kalimat lainnya. Lantas, apa pengertian kalimah huruf dalam ilmu nahwu? Apa saja macam dan tanda-tanda kalimah huruf? Simak penjelasan di bawah ini!

Pengertian Kalimah Huruf

Dalam jurumiyah dijelaskan bahwa:

وَالْحَرْفُ مَا لَا يَصْلُحُ مَعَه ُدَلِيْلُ الْاِسْمِ وَلَا دَلِيْلُ الْفِعْلِ

Huruf tidak dapat berdiri dengan tanda-tanda kalimah isim dan kalimah fi’il. Artinya, kalimah huruf tidak menerima tanda isim dan fi’il.

Meski demikian, huruf tidak akan memiliki arti lengkap dan sempurna jika hanya berdiri sendiri. Kalimah ini masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Maka, dalam pembentukannya, kalimah huruf selalu bersanding dengan kalimah fi’il ataupun isim.

Jadi, poinnya adalah bahwa kalimah huruf merupakan semua kalimah selain fi’il dan isim yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak dapat menerima ‘alamat kalimah lain.

Tanda-Tanda Kalimah Huruf

Lantas, apa tanda kalimah huruf? Penjelasan di atas sudah menekankan bahwa huruf tidak akan menerima apa yang menjadi tanda kalimah fi’il dan isim. Maka, huruf tidak mempunyai tanda yang lebih spesifik. Sederhananya, ketika terdapat lafadz yang tidak dapat disandingkan dengan tanda isim ataupun fi’il, maka lafadz tersebut adalah kalimah huruf. Perhatikan lafadz berikut:

عَنْ

Mari kita tentukan kalimah apa itu! Langkah pertama, kita bandingkan terlebih dahulu dengan alamat isim. Jika menerima, maka merupakan kalimah isim. Namun, jika tidak, maka merupakan kalimah lain, antara fi’il dan huruf.

Baiklah, alamat isim adalah:

  1. Al (ال). Apakah عَنْ bisa kemasukan al? Tidak bisa.
  2. Majrur (dibaca Kasroh). Apakah عَنْ bisa menjadi majrur? Tidak. Selamanya, عَنْ tetap berakhiran dengan tanda sukun. Bahkan, عَنْ merupakan salah satu huruf jar.
  3. Tanwin. Apakah عَنْ menerima tanwin di akhir lafadz? Tidak bisa.

Maka, عَنْ bukan termasuk kalimah isim karena tidak bisa kemasukan tanda-tanda isim.

Selanjutnya, kita bandingkan dengan alamat fi’il, yaitu:

  1. Qod (قَدْ). Apakah عَنْ bisa berdiri setelah قَدْ ? Tidak bisa.
  2. Siin (سَ). Apakah عَنْ bisa menerima سَ ? Tidak bisa.
  3. Saufa (سَوْفَ). Apakah عَنْ juga bisa bersanding dengan سَوْفَ ? Tidak bisa.
  4. Ta’ ta’nits sakinah (التَأنِيْثِ تَاءُ). Apakah عَنْ bisa berakhiran ta’ sukun (التَأنِيْثِ تَاءُ)? Tidak bisa.

Maka, عَنْ juga bukan termasuk kalimah fi’il.

Karena عَنْ bukanlah kalimah isim dan fi’il, maka عَنْ adalah kalimah huruf.

Meski tanda-tanda kalimah huruf bukanlah apa yang menjadi alamat isim dan fi’il, huruf tetap membutuhkan isim atau fi’il agar sempurna maknanya. Contoh:

عَنْ artinya dari. Apakah sudah jelas maknanya? Belum.

Sekarang, mari kita sandingkan dengan kalimah lain:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ

Setelah عَنْ terdapat kata ْ أَبِي هُرَيْرَةَ (isim). Sekarang, maknanya sudah jelas, yaitu dari Abu Hurairah.

Macam-macam Kalimah Huruf

Setelah mengetahui tanda-tanda kalimah huruf, selanjutnya adalah belajar tentang macam-macam huruf. Ada dua kalimah huruf, yaitu:

Huruf Mabani (حُرُوْفُ الْمَبَانِي)

Apa itu huruf mabani? Yaitu kalimah yang tudak mempunyai arti. Yang termasuk dalah huruf ini adalah huruf hijaiyah. Contoh: ي, tidak ada artinya kecuali bergabung dnegan guruf lain dan membentuk sbeuah kalimah.

Huruf Ma’ani (حُرُوْفُ الْمَعَانِي)

Kebalikan dari huruf mabani, huruf ma’ani mempunyai arti. Contoh:

مِنْ (Dari)

لَمْ (Tidak pernah)

عَلَى (Di atas)

Huruf mabani terbagi lagi menjadi beberapa macam. Menurut Syaikh Musthofa al-Ghulayani, terdapat sekitar 31 jenis huruf. Hanya saja, tidak semuanya memiliki kedudukan penting. Beberapa huruf yang harus dipelajari adalah:

  1. Jar
  2. Qosam
  3. Jawab
  4. Nafi
  5. Syarat
  6. Tafsir
  7. Masdariyyah
  8. Tanbih
  9. Istifham
  10. Istiqbal
  11. Taukid
  12. Nida’
  13. Athof

Semua huruf-huruf di atas akan dijelaskan di bab-bab yang lebih spesifik.

Well, itulah penjelasan mengenai tanda-tanda kalimah huruf, macam, serta contohnya. Semoga bermanfaat!

 

 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *