Daftar Isi:
Larva atau belatung sering kali diakui sebagai makhluk pengganggu yang menjijikkan dan menggelikan. Pendapat ini tidak salah jika mengingat larva atau belatung sering ditemukan di bahan-bahan makanan yang sudah membusuk. Untuk itulah hewan itu meskipun menjijikan akan tetapi, dapat menguntungan dengan cara budidaya maggot bsf dengan dedak.
Akan tetapi, lain halnya dengan larva dari lalat hitam yang dikenal dengan sebtan maggot. Maggot (Hermetia illucens) adalah jenis larva dari lalat black soldier fly (BSF) yang berasal dari Amerika dan kemudian tersebar ke wilayah subtropis dan tropis di dunia.
Tapi jangan khawatir, berikut ini samudrapikiran akan membahas terkait cara budidaya maggot bsf dengan dedak yang dapat menjadi peluang bisnis kamu nantinya. Untuk itulah, simak pembahasan artikel ini dengan seksama.
Keuntungan dalam Memulai Bisnis Cara Budidaya Maggot BSF dengan Dedak
Saat ini, maggot menjelma menjadi suatu organisme yang tadinya tidak bernilai menjadi punya nilai hemat tinggi. Seiring dengan tingginya pencerahan rakyat akan pengelolaan sampah, maggot hadir sebagai solusi dari pengelolaan sampah itu sendiri. Selain itu, maggot juga banyak dijadikan sebagai alternatif pakan ternak (Ikan dan unggas) karena mempunyai protein yang tinggi.
Manfaat yang bisa diambil dari maggot BSF ini yaitu menunjang environmental sustainability. 60-70Persen sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik, dimana sampah-sampah ini kebanyakan berasal dari rumah tangga.
Apabila kamu membudidayakan maggot, maka kamu bisa mendegradasi sampah-sampah organik dari rumah tangga yang ada. Berikut ini ada dua keuntungan utama yang diperoleh ketika membudidayakan maggot.
1. Agen Pengurai Sampah Organik
Sampah menjadi permasalahan yang akan selalu menghantui lingkungan ini. Salah satu upaya pengurangan sampah organik dapat dilakukan dengan memanfaatkan makhluk pengurai diantaranya dengan memanfaatkan maggot. Menurut Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan), maggot BSF ini dapat kurangi sampah organik seperti sisa makanan sampai 56Prosen menjadi massa tubuhnya dengan cara meletakkan telur atau meletakkan maggotnya.
15-20 kg sampah organik yang dibutuhkan setidaknya 1 kg maggot untuk dapat diuraikan di dalam kurun waktu 1 jam. Sampah organik yang tidak terurai tetap dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Pupuk organik ini kemudian dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan.
Pada tahap pertumbuhannya larva, mereka akan memakan sampah organik di sekitar mereka dan menyimpan cadangan lemak dan juga protein yang akan digunakan untuk berpupa menjadi lalat. Kemampuan maggot mengurai sampah organik didalam waktu 14-20 hari sangat berpotensi bagi pengembangan ekonomi berbasis laut atau ekonomi biru.
2. Sumber Protein bagi Ikan dan Unggas
Maggot jenis ini merupakan salah satu alternatif pakan yang mencukupi persyaratan sebagai sumber protein. Bisnis Maggot dari BSF ini dapat dijadikan pilihan untuk penyediaan pakan karena mudah berkembangbiak, dan memiliki protein tinggi. Maggot dapat dijadikan sebagai pilihan utama pakan ikan dan unggas pengganti pelet ataupun cacing. Biasanya, maggot ini dijual didalam bentuk kering ataupun basah.
Permasalahan yang timbul terkait pakan ternak saat ini seringnya terjadi peningkatan harga pelet yang membuat peternak harus memutar otak bagaimana mendapatkan alternatif pakan ternaknya. Rata-Rata biaya pakan memakan 70-80 Persen dari keseluruhan biaya ternak.
Baca Juga:
Pelet juga tidak 100 Persen berasal dari bahan organik, agar bisa dikatakan tidak ramah lingkungan dan tidak menyehatkan bagi ternak. Perlu diketahui bahwa pelet hanya memiliki kadar protein kurang lebih 30 Persen saja, tentunya berbeda jauh dengan maggot yang bisa mencapai 40-50 Persen.
Nah, itulah beberapa ulasan yang membahas tentang cara budidaya maggot bsf dengan dedak dengan ulasan diatas semoga bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai acuan jika ingin meraup keuntungan dari budidaya maggot bsf.