Samudrapikiran.comSyibhul Jumlah adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab dan secara harfiah berarti “pada sejumlah.” Dalam ilmu balaghah atau retorika dalam bahasa Arab, Syibhul Jumlah merupakan bentuk kalimat yang terdiri dari dua bagian yang saling melengkapi, yaitu ‘Asal’ dan ‘Far’i’. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering disebut sebagai kalimat majemuk setara.

Pengertian Syibhul Jumlah

Syibhul Jumlah adalah rangkaian kata yang mirip dengan jumlah atau sebuah kalimat yang secara makna tidak dapat berdiri sendiri. Sehingga membutuhkan adanya kalimat lain yang disandarkan agar dapat menjadi sempurna.

Syibhul Jumlah tidak dapat dikatakan sebagai jumlah karena tidak mempunyai kaidah yang sempurna. Agar makna dari Syibhul Jumlah menjadi sempurna, ia harus ditambah dengan ta’alluq, yaitu sebuah keterkaitan yang ada dalam suatu kalimat dengan kejadian yang terjadi.

Pembagian dan Contoh Syibhul Jumlah

Secara umum, Syibhul Jumlah dibagi menjadi dua jenis:

  1. Jar Majrur: Terdiri dari huruf jar (huruf preposisi) dan isim (kata benda). Huruf jar dapat membuat isim yang ada setelahnya menjadi berharakat kasroh (berakhiran dengan tanda kasrah). Contoh:
    • “فى المنزلِ” (Di dalam rumah)
    • “على المكتبِ” (Diatas meja)
  2. Dhorof Majrur: Dhorof adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan keterangan waktu maupun tempat. Dhorof dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
    • Dhorof zaman: Menunjukkan keterangan waktu.
    • Dhorof makan: Menunjukkan keterangan tempat. Contoh:
    • “بَعدَ الصُبحِ” (Setelah Shubuh)
    • “اَماَمَ الفَصلِ” (Di depan kelas)

Dengan memahami Syibhul Jumlah, kita dapat memperkaya pemahaman kita terhadap bahasa Arab dan menghasilkan kalimat-kalimat yang lebih bermakna dan efektif. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda

Semoga artikel ini memberikan nilai tambah dan membantu pembaca. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal lain yang ingin Anda ketahui!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *