Setiap wazan fiil pasti memiliki faedah. Salah satunya adalah fiil tsulasi mazid. Ada beberapa faedah fiil tsulasi mazid berdasatkan pembagian wazan itu tersendiri. Sebagaimana yang kita tahu, fiil tersebut bisa menerima beberapa tambahan, baik satu (fiil ruba’i), dua (fiil khumasi), atau tiga (fiil tsudasi).

Yang dibahas dalam artikel kali ini adalah faedah dari fiil riba’i, yaitu fiil tsulasi mazid yang mendapatkan tambahan satu huruf. Fiil tersebut terdiri dari tiga macam. Di antaranya adalah أَفْعَلَ , فَعَّلَ , dan فَاعَلَ . Lantas, apa saja faedahnya?

Di bawah ini adalah beberapa faedahnya. Hanya saja, artikel ini berfokus untuk membahas wazan أَفْعَلَ terlebih dahulu dan wazan lain di artikel berikutnya. Langsung saja. Yuk, simak penjelasan berikut!

Terdapat tambahan hamzah qatha’ di lafadz fiil أَفْعَلَ . Faedahnya antara lain:

Merubah Fiil Lazim Menjadi Muta’addi (تَعْدِيَةٌ)

Maksudnya adalah fiil tersebut mulanya tidak membutuhkan objek atau maf’ul. Lalu, ketika ada tambahan hamzah, fiil tersebut kembali memnbtuhkan objek/maf’ul. Perhatikan contoh berikut:

كَرُمَ زَيْدٌ menjadi   أَكْرَمَ زَيْدٌ عَمْرً

Artinya; ‘Zaid itu mulia’ menjadi Zaid memuliakan ‘Amr.
Maka, dapat disimpulkan bahwa hamzah qatha’ merubah fiil untuk mendapatkan awalan dan akhiran, yaitu ‘me’ dan ‘kan’. Faedah semacam ini juga sangat umum dalam bahasa lain, bauk Bahasa Indonesia, Jawa, dan sebagainya. Imbuhan tersebut memungkinkan kata kerja atau fiil dalam Bahasa Arab membutuhkan maf’ul (objek).

Bermakna Memasuki Sesuatu

Fiil ruba’i mempunya makna ‘memasuki sesuatu’. Dalam bahasa arab disebut   اَلدُّخُوْلُ ف الشَّيْئِ ُ Yang dimaksud dengan ‘memasuki waktu’ adalah ‘menjelang’, seperti menjelang waktu ashar, maghrib, dan lainnya. Contoh:
أَصْبَحَ الْمُسَافِرُ artinya ‘orang-orang musafir memasuki waktu subuh’
Yang menjadi fiil ruba’i adalah أَصْبَحَ berasal dari lafadz صَبَاحٌ .

Bermakna Menuju atau Bermaksud ke Tempat Tertentu

Faedah fiil tsulasi mazid selanjutnya adalah memikik makna pergi ke suatu tempat (قَصْدُ الْمَكَانِ ). Contoh:
أَحْجَزَ زَيْدٌ artinya Zaid menuji Hujaz.
Fiil Ruba’inya adalah أَحْجَزَ yang berasal dari lafadz حِجَازٌ .
Contoh lain adalah أَعْرَقَ (menuju Irak) berasal dari lafadz عِرَاقٌ (Irak).

Bermakna Ada Sesuatu

Faedahnya adalah   وُجُوْدُمَا اُشْتُقَّ مِنْهُ الْفِعْلُ فِيْ الْفَاعِلِ . Maksudnya adalah lafadz berbentuk fiil dan bermakna memiliki sesuatu. Jika dalam bahasa indonesia, contohnya adalah berbuah, yang berarti sesuatu itu memiliki buah. Contoh dalam bahasa arab:
أَوْرَقَ الشَّجَرَ : pohon itu berdaun
Yang menjadi fiil ruba’i yakni أَوْرَقَ yang berasal dari lafadz وَرَقٌ . Artinya  وُجِدَ فِي الشَّجَرِ اَلْوَرَقُ (pohon itu memiliki daun).
Contoh lain: أَثْمَرَ (berbuah) berasal dari lafadz ثَمَرٌ (buah)

Bermakna Sangat atau Berlebihan

Fiil ruba’i juga bisa memiliki arti sangat atau berlebihan (مُبَالَغَةٌ). Contohnya adalah:
Saya menjadikan ‘Amr sangat sibuk ( أَشْغَْتُ عَمْرًا )
Fiil ruba’il dari kalimat di atas yaitu أَشْغَلَ yang bermakna ‘menjadikan sibuk’ dan berasal dari lafadz شَغَلَ yang bermakna menjadikan sangat sibuk.

Bermakna Menemukan dalam Kondisi/Keadaan Tertentu

Dalam bahasa arab, faedah tersebut disebut dengan   وُجْدَانُ الشَّيْئِ فِيْ صِفَةٍ . Kondisi/keadaan yang dimaksud bisa berupa sifat, situasi, keadaan, dan sebagainya. Misalnya, saya menemukan Zaid sebagai orang terpuji (أَحْمَدْتُ زَيْدًا). أَحْمَدْتُ jika tanpa dhomir menjadi أَحْمَدَ . Lafadz tersebut merupakan fiil ruba’i yang bermakna menemukan dalam keadaan agung. Lafadz أَحْمَدَ berasal dari lafadz حَمِدَ .

Bermakna Menjadi

Selanjutnya yakni bermakna menjadi (صَيْرُوْرَةٌ). Misalnya:  أَقْفَرَ الْبَلَدُ= daerah itu menjadi tandus

Bermakna Menawarkan

Fiil ruba’i memiliki makna menawarkan. Maksudnya adalah menawarkan sesuatu keoada oranh lain (maf’ul). Contoh:
أَبَاعَ الثَّوْبَ
Yang merupakan fiil ruba’i adalah أَبَاعَ . Artinya menawarkan untuk dijual. Fiil tersbeut mulanya adalah بَاعَ .

Bermakna Hilang

Contoh dari faedah ini adalah  أَشْفَى الْمَرِيْضُ
أَشْفَى artinya hilang kesembuhannya. Ia berasal dari kalimah شَفَى yang bermakna sembuh.

Bermakna Datang Waktunya

Faedah yang terakhir yaitu bermakna datang waktunya (حَيْنُوْنَةٌ). Contoh:
أَحْصَدَ الزَّرْعُ berarti tiba waktu panen. Mulanya adalah حَصَدَ yang bermakna memanen.

Itulah faedah fiil tsulasi mazid, tepatnya wazan af’ala (fiil ruba’i). Semoga bermanfaat!

 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *