Bahasa Arab

Asmaul Khomsah dan Contohnya, Berikut Penjelasannya!

Kita sudah pernah belajar tentang kalimah isim. Kali ini, kita akan mempelajari isim yang lebih khusus, yaitu asmaul khomsah dan contohnya. Lantas, bagaimana pembagian asmaul khomsah dan juga syaratnya?

Pengertian Asmaul Khomsah dan Contohnya

Secara bahasa, asmaul merupakan bentuk jamak dari isim, yang memiliki makna ‘isim’. Sementara, khomsah artinya lima. Maka, asmaul khomsah adalah isim lima dalam Bahasa Aran atau ilmu nahwu.

Kenapa disebut isim lima? Ini karena isim-isim tersebut tidak sama dengan isim lain, yakni mempunyai kaidah i’rob sendiri. Isim tersebut masuk dalam jenis isim mu’rob, yaitu isim yang dapat kemasukan tanda i’rob berupa huruf illat. Di antaranya adalah alif, wawu, dan ya’. Contoh: أَبُوْكَ

Pembagian Asmaul Khomsah dan Contohnya

Sebagaimana namanya, ada lima isim yang disebut sebagai asmaul khomsah, yaitu:

  • أَبٌ -> أَبُوْكَ ; ayahmu
  • أَخٌ -> أَخُوْكَ ; saudaramu
  • حَمٌ -> حَمُوْكَ ; pamanmu
  • فَمٌّ -> فُوْكَ ; mulutmu
  • ذُوْ -> ذُوْمَالٍ ; pemilik harta

Lafadz أَبٌ , أَخٌ , حَمٌ , فَمٌّ , diidhofahkan ke huruf kaf (dhomir muttashil). Khusus untuk ذُوْ menjadi mudhaf dari مَال . Lima isim tersebut juga mendapat tambahan huruf illat berupa wawu, sehingga menjadi asmaul khomsah (أَبُوْكَ , أَخُوْكَ , حَمُوْكَ , فُوْكَ , ذُوْمَالٍ )

I’rob Asmaul Khomsah dan Contohnya

Tanda i’rob asmaul khomsah adalah berupa huruf. Huruf tersebut antara lain:

  • Wawu. Huruf ini masuk ke isim lima ketika dibaca rofa’. Contoh: أَبُوْكَ جَاءَ (ayahmu telah datang)
  • Alif. Ketika nashob, maka huruf yang masuk adalah alif. Contoh: أَخَاكَ رَأَيْتُ (aku melohat saudaramu)
  • Ya’. Huruf ini masuk ke asmaul khomsah ketika beri’rob jar. Contoh: بَأَبِيْكَ مَرَرْتُ

Syarat Asmaul Khomsah dan Contohnya

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tanda asmaul khomsah adalah huruf illat. Namun, tetap ada syarat tersendiri, baik syarat umum maupun khusus. Berikut penjelasannya:

Syarat Umum

Di antara syarat umumnya adalah:

Bersifat mufrad

Artinya, isim harus berbentuk mufrad atau tunggal, tidak jamak atau mutsanna. Jika memang berupa mutsanna, maka i’robnya harus mengikuti bentuk isim tersebut, yaitu dengan ya’ ketika jer atau nashob dan alif ketika rofa’. Selanjutnya, apabila berupa jamak taksir, maka i’rab juga ikut menyesuaikan, yaitu jer dengan kasroh, rofa’ dengan dhommah, dan nashob dengan fathah.

Contoh: مُؤْمِنَيْنِ أَبَوَاهُ فَكَانَ

Bersighot mukabbar

Asmaul khomsah tidak boleh berupa tashghir. Sebaliknya, isim tersebut harus bersighot mukabbar. Jika berupa sighot tashghir (contoh: أُبَيٌّ), maka tandanya adalah dhommah saat rofa’, kasroh saat jar, dan fathah saat nashob.

Contoh: أُخَيُّكَ جَاءَ

Menjadi mudhof

Selanjutnya adalah isim lima harus mudhof. Kalaupun tidak menjadi mudhof, maka tanda i’rob atau harakat isim lima harus dzahir. Contoh: أَبًا لَهُ إِنَّ (nashob).

Tidak menjadi mudhof dari ya mutakallim

Asmaul khomsah bisa saja dimudhofkan ke ya mutakallim. Ya mutakallim sendiri merupakan huruf ya yang bermakna kepunyaan (aku), seperti bukuku, dan lainnya. Tanda i’robnya yaitu harakat yang dikira-kirakan sesuai huruf yang terletak sebelum ya mutakallim.

Contoh: يَدْعُوْكَ أَبِي إِنَّ isim limanya beri’rob nashob yang ditandai dengan harakat fathah muqoddaroh pada lafadz أَبِي.

Syarat Khusus

Syarat ini untuk dzuu (ذُوْ) dan fuu (فُو). Apa saja? Yakni:

Dzuu (ذُوْ)

  • Bermakna pemilik (shahib). Contoh: ذُوْمَالٍ (artinya pemilik harta)
  • Mudhof ilaih berupa isim jinsi dzahir. Contoh: ذَهَبٌ

Fuu (فُو)

Lafadz fuu tidak disertai mim. Apabila ditambah dengan huruf mim, maka harokat menyesuaikan i’robnya. Contoh: فَمُكَ (rofa’: dhommah), (nashob:فَمَكَ fathah)

Itulah pengertian, pembagian, dan syarat asmaul khomsah dan contohnya (isim lima). Bagaimana? Cukup sederhana, kan? Semoga bermanfaat!

Sebelumnya

Membedakan La Nahi dan La Nafi

Selanjutnya

How to Secure a 12th Pass Government Job: Tips and Strategies

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Samudrapikiran.com