samudrapikiran – Alamat i’rab adalah salah satu topik penting dalam ilmu nahwu yang membahas tentang perubahan akhir kata atau kalimah karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. I’rab hanya berlaku untuk isim dan fi’il mudhari, sedangkan harf, fi’il madhi, dan amr tidak mengalami i’rab.

Dan I’rab dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu rofa’, nashob, jer, dan jazm. Masing-masing macam i’rab memiliki tanda-tanda atau alamat yang berbeda-beda. Alamat i’rab dapat berupa harakat, huruf, atau menghilangkan huruf. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang alamat i’rab beserta contohnya.

1. Alamat Rofa’

Rofa’ adalah i’rab yang menunjukkan kedudukan kata sebagai fa’il (pelaku), mubtada’ (subjek), atau khabar (predikat). Alamat rofa’ ada empat, yaitu:

  1. Dhomah ( ُ ), contohnya: زَيْدٌ يَضْرِبُ عَمْرًا (Zaid memukul Amr). Kata زَيْدٌ beri’rab rofa’ dengan alamat dhomah karena menjadi fa’il dari fi’il yadhribu.
  2. Alif ( ا ), contohnya: هُوَ يَضْرِبُ عَمْرًا (Dia memukul Amr). Kata هُوَ beri’rab rofa’ dengan alamat alif karena menjadi fa’il dari fi’il yadhribu. Alif ini adalah pengganti dari dhomah yang menjadi alamat asli rofa’.
  3. Wawu ( و ), contohnya: هُمْ يَضْرِبُوْنَ عَمْرًا (Mereka memukul Amr). Kata هُمْ beri’rab rofa’ dengan alamat wawu karena menjadi fa’il dari fi’il yadhribuna. Wawu ini juga adalah pengganti dari dhomah yang menjadi alamat asli rofa’.
  4. Nun ( ن ), contohnya: زَيْدٌ وَعَمْرٌ يَضْرِبَانِ خَالِدًا (Zaid dan Amr memukul Khalid). Kata يَضْرِبَانِ beri’rab rofa’ dengan alamat nun karena menjadi fi’il yang memiliki fa’il mutasharif (berserikat). Nun ini disebut juga dengan nun al-wiqayah (nun pelindung) karena melindungi fi’il dari i’rab nashob.

2. Alamat Nashob

Nashob adalah i’rab yang menunjukkan kedudukan kata sebagai maf’ul bih (obyek), hal (keadaan), atau tamyiz (penjelas). Alamat nashob ada lima, yaitu:

  1. Fathah ( َ ), contohnya: زَيْدٌ يَضْرِبُ عَمْرًا (Zaid memukul Amr). Kata عَمْرًا beri’rab nashob dengan alamat fathah karena menjadi maf’ul bih dari fi’il yadhribu.
  2. Alif ( ا ), contohnya: زَيْدٌ يَضْرِبُهُ (Zaid memukulnya). Kata هُ beri’rab nashob dengan alamat alif karena menjadi maf’ul bih dari fi’il yadhribu. Alif ini adalah pengganti dari fathah yang menjadi alamat asli nashob.
  3. Kasrah ( ِ ), contohnya: زَيْدٌ يَضْرِبُ عَمْرًا بِعَصًا (Zaid memukul Amr dengan tongkat). Kata بِعَصًا beri’rab nashob dengan alamat kasrah karena menjadi hal dari fi’il yadhribu. Kasrah ini disebut juga dengan kasrah al-majhul (kasrah yang tidak diketahui) karena tidak diketahui apakah ia berasal dari fathah atau kasrah.
  4. Ya ( ى ), contohnya: زَيْدٌ يَضْرِبُ عَمْرًا بِعَصَاهُ (Zaid memukul Amr dengan tongkatnya). Kata عَصَاهُ beri’rab nashob dengan alamat ya karena menjadi hal dari fi’il yadhribu. Ya ini adalah pengganti dari kasrah yang menjadi alamat asli nashob.
  5. Menghilangkan huruf nun, contohnya: زَيْدٌ وَعَمْرٌ يَضْرِبَانِ خَالِدًا (Zaid dan Amr memukul Khalid). Kata خَالِدًا beri’rab nashob dengan alamat menghilangkan huruf nun karena menjadi maf’ul bih dari fi’il yadhribani. Huruf nun yang dihilangkan ini adalah nun al-wiqayah yang menjadi alamat rofa’ pada fi’il.

3. Alamat Jer

Jer adalah i’rab yang menunjukkan kedudukan kata sebagai isim majrur (isim yang terjer) karena adanya huruf jar, isim mudhaf ilaih (isim yang diikuti oleh isim lain), atau isim manshub yang menjadi badal (pengganti) dari isim majrur. Alamat jer ada tiga, yaitu:

  1. Kasrah ( ِ ), contohnya: زَيْدٌ يَضْرِبُ عَمْرًا فِي الدَّارِ (Zaid memukul Amr di rumah). Kata الدَّارِ beri’rab jer dengan alamat kasrah karena menjadi isim majrur dari huruf jar fi.
  2. Ya ( ى ), contohnya: زَيْدٌ يَضْرِبُ عَمْرًا فِي بَيْتِهِ (Zaid memukul Amr di rumahnya). Kata بَيْتِهِ beri’rab jer dengan alamat ya karena menjadi isim majrur dari huruf jar fi dan isim mudhaf ilaih dari kata bayt. Ya ini adalah pengganti dari kasrah yang menjadi alamat asli jer.
  3. Menghilangkan huruf alif, contohnya: زَيْدٌ يَضْرِبُ عَمْرًا فِي بَيْتِ مُوسَى (Zaid memukul Amr di rumah Musa). Kata مُوسَى beri’rab jer dengan alamat menghilangkan huruf alif karena menjadi isim majrur dari huruf jar fi dan isim mudhaf ilaih dari kata bayt. Huruf alif yang dihilangkan ini adalah huruf illat yang menjadi alamat rofa’ pada kata Musa.

4. Alamat Jazm

Jazm adalah i’rab yang menunjukkan kedudukan kata sebagai fi’il yang tidak memiliki fa’il (pelaku) karena adanya huruf nafi (penyangkal), huruf istifham (pertanyaan), atau huruf jazm lainnya. Alamat jazm ada dua, yaitu:

  1. Sukun ( ْ ), contohnya: لَمْ يَضْرِبْ زَيْدٌ عَمْرًا (Zaid tidak memukul Amr). Kata يَضْرِبْ beri’rab jazm dengan alamat sukun karena menjadi fi’il yang tidak memiliki fa’il dari huruf nafi lam.
  2. Menghilangkan huruf nun, contohnya: أَيَضْرِبُ زَيْدٌ عَمْرًا؟ (Apakah Zaid memukul Amr?). Kata أَيَضْرِبُ beri’rab jazm dengan alamat menghilangkan huruf nun karena menjadi fi’il yang tidak memiliki fa’il dari huruf istifham a. Huruf nun yang dihilangkan ini adalah nun al-wiqayah yang menjadi alamat rofa’ pada fi’il.

Demikianlah artikel tentang alamat i’rab. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu kamu memahami dasar-dasar dari ilmu nahwu. Jika ada yang belum dipahami, yuk sharing dikolom komentar!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *