SamudraPikiran.com – Isim, yang merupakan bagian penting dalam ilmu nahwu, dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu isim mu’rab dan isim mabni. Kedua jenis ini memiliki peran yang khusus dalam mengidentifikasi kata dalam sebuah kalimat. Artikel ini akan menjelaskan pengertian dan pembagian isim mu’rab dan isim mabni dengan contoh-contohnya berdasarkan sumber yang telah diberikan.

Pengertian Isim Mu’rab dan Isim Mabni

Isim Mu’rab

Isim mu’rab adalah jenis isim yang dapat mengalami perubahan pada akhir kata tergantung pada posisinya dalam kalimat. Perubahan ini terutama terkait dengan tanda baca harokat (tanda baca) di akhir kata. Sebagai contoh, pertimbangkan kalimat: “الْكِتَابُ جَدِيْدٌ” (Terjemahan: buku itu baru). Kata “الْكِتَابُ” memiliki harokat dhommah karena terletak di tengah kalimat. Namun, jika kata tersebut berada di akhir kalimat, harokatnya akan menjadi kasroh. Perbedaan ini disebabkan oleh perubahan posisi kata dalam kalimat, dan ini adalah karakteristik dari isim mu’rab.

Isim Mabni

Di sisi lain, isim mabni adalah jenis isim yang memiliki tanda harokat tetap, dan tanda harokat ini tidak akan berubah meskipun dalam konteks kalimat yang berbeda.

Macam-Macam Isim Mu’rab

Isim mu’rab dibagi menjadi tiga bagian dengan contoh-contoh sebagai berikut:

Isim Marfu’

Isim Marfu’ adalah isim mu’rab yang wajib dirofa’kan. Ada tiga tanda isim marfu’, yaitu dommah, alif, dan wawu, tergantung pada konteks kalimat dan apakah isim tersebut tunggal atau jamak. Contoh:

Mufrad: كِتاَبٌ (kitab)

Jama’ muannats salim: مُسْلِماَتٌ (muslimat)

Jama’ taksir: أَقْلاَمٌ (aqlam)

Isim Manshub

Isim Manshub adalah isim mu’rab yang ditandai dengan fathah atau ya’ pada akhir kata. Tanda ini digunakan pada isim mufrad dan isim jama’ taksir. Contoh:

Mufrad: قاَدَ السَّاءِقُ السَّياَرَةَ (pemandu mobil mengemudi mobil)

Jama’ taksir: شَرَحَ المُدَرِّسُ النُّصُوصَ (guru menjelaskan teks-teks)

Isim Majrur

Isim Majrur adalah isim mu’rab yang berirab khafadh dan ditandai dengan kasroh. Khafadh juga dapat ditandai dengan ya’ dan fathah. Isim majrur digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kata dalam kalimat. Contoh:

مُحَمَّدٍ – أُسْتَاذٍ – طَالِبٍ (Muhammad – guru – siswa)

Macam-Macam Isim Mabni

Terdapat delapan macam isim mabni dengan contoh-contoh sebagai berikut:

  • Isim Dhomir: Isim dhomir digunakan sebagai kata ganti dalam bahasa Indonesia  seperti هُو, هُمَا, أَنا.
  • Isim Isyaroh: Isim isyaroh digunakan sebagai kata tunjuk dan selalu mabni. Contoh: (هَذَا), (هَذِهِ), (ذَلِكَ), (تِلْكَ), (هُنَاكَ)
  • Isim Maushul: Isim maushul digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kalimat menjadi satu kalimat. Isim ini tidak dapat berdiri sendiri. Contoh: (مَنْ), (مَا), (الَّذِيْ), (الَّتِيْ)
  • Isim Syarat: Isim syarat digunakan sebagai penghubung antara kalimat syarat dan jawaban. Contoh: (مَنْ), (مَا), (مَتَى), (أَيَّانَ)
  • Isim Istifham: Isim istifham digunakan untuk menanyakan sesuatu. Ini adalah kata tanya dalam bahasa Arab. Contoh: (مَنْ), (مَا), (كَيْفَ)
  • Sebagian Isim Zharaf: Sebagian isim zharaf bisa mabni atau mu’rab, tergantung pada konteks kalimat.
  • Isim Fi’il: Isim fi’il adalah isim mabni yang memiliki makna fi’il, meskipun tidak memiliki tanda-tanda fi’il. Contoh: (هَيْهَاتَ), (قَطْ)
  • Adad Murakkab: Adad murakkab adalah angka 11 hingga 19 kecuali angka 12.

Pemahaman yang baik tentang isim mu’rab dan isim mabni sangat penting untuk membantu sahabat muslim dalam mengidentifikasi dan memahami maksud kalimat dengan lebih tepat. Dengan menguasai konsep ini, pemahaman tentang ilmu nahwu akan semakin mendalam.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *