Samudrapikiran.com – Dalam proses belajar Bahasa Arab, penting bagi siswa atau pelajar untuk memahami jenis-jenis kalimah atau kata-kata dalam bahasa tersebut. Salah satu jenis kalimah yang perlu dipahami adalah “isim.” Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian isim, ciri-ciri isim, serta pembagian dan contohnya dalam bahasa Arab.
Pengertian Isim
Isim dalam bahasa Arab dapat diartikan sebagai “kata benda” dalam Bahasa Indonesia. Dengan kata lain, jika suatu kata memiliki makna sebagai benda, maka kata tersebut termasuk dalam kategori isim. Contoh kata-kata seperti sepatu, tas, makanan, bacaan, laptop, komputer, sepeda, dan mobil semuanya adalah kata benda, dan ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, disebut sebagai kalimah isim.
Selain berarti kata benda, isim juga dapat berarti kata sifat (misalnya: cantik, baik, pengasih, penyayang, pintar), waktu (misalnya: pagi, siang, sore, malam), atau kata yang jika diterjemahkan menggunakan akhiran “-an” (mashdar), seperti perbuatan, bacaan, pekerjaan, dan ucapan.
Definisi Isim Menurut Ilmu Nahwu
Dalam ilmu nahwu, isim didefinisikan sebagai kalimah yang mengandung makna pada dirinya sendiri dan tidak berkaitan dengan waktu (masa lampau, sekarang, dan akan datang). Ini membedakan isim dari huruf, yang tidak memiliki makna pada dirinya sendiri, dan dari fi’il, yang berkaitan dengan waktu (lampau, sekarang, dan akan datang).
Ciri-Ciri Isim
Untuk mengidentifikasi apakah suatu kalimah masuk ke dalam kategori isim atau jenis kalimah lainnya, kita dapat melakukannya dengan dua cara:
- Mengetahui arti dari kalimah tersebut.
- Mengenali tanda-tanda karakteristik yang menunjukkan kalimah isim.
Beberapa tanda karakteristik kalimah isim antara lain
1. Didahului dengan “al” (alif lam / ال):
Adanya “al” di awal kalimah menunjukkan bahwa kalimah tersebut adalah isim ma’rifat, yang akan dibahas lebih lanjut. Contoh: الرحمن dan الرحيم.
2. Ada tanwin di akhir kalimah:
Tanwin selalu berada di akhir kalimat isim, tidak mungkin di kalimah fi’il dan huruf, kecuali dalam beberapa kondisi tertentu. Contoh: كِتَابٌ.
3. Didahului oleh huruf jer:
Kalimah isim sering didahului oleh huruf jer seperti من، الى، عن، على، في، ربّ، ب، ك، dan ل. Contoh: بِسْمِ اللهِ.
4. Bisa dibaca jer (dii’rab jer):
I’rab jer hanya bisa masuk ke dalam kalimah isim, tidak mungkin masuk ke kalimah fi’il. Kalimah yang bisa dibaca jer pasti merupakan kalimah isim. Contoh: بسم الله.
5. Dimulai dengan “مَ، مِ، مُ”:
Tambahan ini menunjukkan kalimah isim. Contoh: مَسْجِدٌ, مِرْوَحَةٌ, مُسْلِمٌ.
Meskipun ada ciri-ciri ini, beberapa kalimah isim mungkin tidak dapat diidentifikasi hanya dari tanda-tandanya, dan beberapa jenis isim seperti isim maushul, isim isyarah, dan isim dhomir perlu dihafalkan.
Pembagian Isim dan Contohnya
Kalimah isim dalam bahasa Arab dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik berikut:
1. Jenis Isim Berdasarkan Jumlahnya
- Isim mufrad (satu benda), contoh: مُؤْمِنٌ.
- Ism tatsniyah (dua benda), contoh: مُؤْمِنَانِ.
- Jamak (lebih dari dua benda), contoh: مُؤْمِنُوْنَ.
2. Pembagian Isim Berdasarkan Jenis Kelamin
- Mudzakar (laki-laki), contoh: مُسْلِمٌ.
- Muannats (perempuan), contoh: مُسْلِمَةٌ.
3. Macam-Macam Isim Berdasarkan Status Kejelasannya
- Isim nakirah (umum), contoh: كِتَابٌ.
- Isim ma’rifat (khusus), contoh: الْكِتَابُ.
4. Macam Isim Berdasarkan Harakat Akhirnya
- Isim mu’rab (harakat akhirnya bisa berubah), contoh: الْكِتَابُ.
- Isim mabni (harakat akhirnya tidak berubah), contoh: هُوَ.
5. Pembagian Isim Berdasarkan Penerimaan Terhadap Tanwin:
Isim munsharif (menerima tanwin), contoh: مُحَمَّدٌ.
Isim ghairu munsharif (tidak menerima tanwin), contoh: رَمَضَانُ.
6. Isim Berdasarkan Alif/Ya Lazimah
Isim manqush (diakhiri dengan ya lazimah dan berharakat kasrah), contoh: القَاضِى.
Isim maqshur (diakhiri dengan alif lazimah dan berharakat fathah), contoh: الفَتَى.
7. Isim Sifat
- Isim sifat adalah isim yang mendeskripsikan atau memberikan sifat-sifat pada objek tertentu. Contohnya: الرحمن dan الرحيم.
Kesimpulan
Kalimah isim dalam bahasa Arab dapat diartikan sebagai kata benda, kata sifat, waktu, atau kata yang berakhir dengan “-an” jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Isim dapat diidentifikasi berdasarkan artinya atau melalui ciri-cirinya, seperti adanya “al” di awal kalimah, tanwin di akhir kalimah, huruf jer di depan kalimah, kemampuan dibaca jer, atau dimulai dengan “مَ، مِ، مُ”.
Selain itu, isim juga dibagi berdasarkan jumlah, jenis kelamin, status kejelasan, harakat akhir, penerimaan terhadap tanwin, alif/ya lazimah, dan jenis sifatnya. Dengan pemahaman ini, belajar Bahasa Arab akan menjadi lebih sistematis dan efektif