Maf’ul bih adalah salah satu istilah dalam ilmu nahwu yang berarti objek. Objek adalah sesuatu yang menjadi sasaran dari perbuatan atau pekerjaan pelaku. Dalam bahasa Arab, objek ditandai dengan harakat nashob (fathah, alif, kasroh, atau ya’) pada akhir katanya. Objek juga harus berupa isim (kata benda) yang terletak setelah fi’il (kata kerja) dan fa’il (pelaku). Contoh kalimat yang memiliki objek adalah:

– الْكَلْبَ عَلِيٌّ ضَرَبَ

– Ali memukul anjing

Dalam kalimat di atas, objeknya adalah الْكَلْبَ (anjing), yang ditandai dengan harakat fathah pada akhir katanya. Objek ini berupa isim yang terletak setelah fi’il ضَرَبَ (memukul) dan fa’il عَلِيٌّ (Ali).

Pembagian Maf’ul Bih

Maf’ul bih dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Maf’ul Bih Isim Mu’rab

Maf’ul bih isim mu’rab adalah objek yang berupa isim yang dapat berubah-ubah harakatnya sesuai dengan amil (penggerak) yang memasukinya. Amil adalah kata yang dapat mengubah irab (bentuk) dari isim yang ada di dekatnya. Contoh amil adalah huruf jar (seperti من, إلى, عن, في, dll.), huruf nashob (seperti أن, لن, كي, dll.), dan lain-lain.

Contoh maf’ul bih isim mu’rab adalah:

– مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ  يَقْرَأُ

– Muhammad membaca Al-Qur’an

Dalam kalimat di atas, objeknya adalah الْقُرْآنَ (Al-Qur’an), yang ditandai dengan harakat fathah pada akhir katanya. Objek ini berupa isim mu’rab yang dapat berubah-ubah harakatnya jika dimasuki oleh amil. Misalnya, jika kita tambahkan huruf jar من sebelum objek, maka harakatnya akan berubah menjadi kasroh, seperti ini:

Baca Juga :  Jumlah Mufidah: Mengenal Jumlah Mufidah Beserta Contoh-contohnya

– مُحَمَّدٌ الْقُرْآنِ مِنَ يَقْرَأُ

– Muhammad membaca dari Al-Qur’an

2. Maf’ul Bih Isim Mabni

Maf’ul bih isim mabni adalah objek yang berupa isim yang tidak dapat berubah-ubah harakatnya meskipun dimasuki oleh amil. Isim mabni biasanya adalah isim dhamir (kata ganti), isim maushul (kata penghubung), dan isim isyarah (kata tunjuk). Contoh maf’ul bih isim mabni adalah:

– ضَرَبَنِيْ

– Dia memukulku

Dalam kalimat di atas, objeknya adalah نِيْ (aku), yang ditandai dengan harakat kasroh pada akhir katanya. Objek ini berupa isim mabni yang tidak dapat berubah-ubah harakatnya meskipun dimasuki oleh amil. Misalnya, jika kita tambahkan huruf jar من sebelum objek, maka harakatnya tetap kasroh, seperti ini:

– حَقٍّ غَيْرِ مِنْ ضَرَبَنِيْ

– Dia memukulku tanpa hak

Dan Maf’ul bih isim mabni dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu:

– Maf’ul Bih Isim Mabni Dhamir Muttashil

Maf’ul bih isim mabni dhamir muttashil adalah objek yang berupa isim mabni yang melekat pada fi’il atau fa’il. Isim mabni ini berupa dhamir (kata ganti) yang menunjukkan orang ketiga, kedua, atau pertama. Ada 12 macam dhamir muttashil yang dapat menjadi objek, yaitu:

– ضَرَبَنِيْ: Dia memukulku

– ضَرَبَنَا: Dia memukul kami

– ضَرَبَكَ: Dia memukulmu (laki-laki tunggal)

– ضَرَبَكِ: Dia memukulmu (perempuan tunggal)

– ضَرَبَكُمَا: Dia memukul kalian berdua

Baca Juga :  Pengertian dan Pembagian Isim Mu’rab dan Isim Mabni dalam Ilmu Nahwu

– ضَرَبَكُمْ: Dia memukul kalian (jamak)

– ضَرَبَكُنَّ: Dia memukul kalian (perempuan jamak)

– ضَرَبَهُ: Dia memukulnya (laki-laki tunggal)

– ضَرَبَهَا: Dia memukulnya (perempuan tunggal)

– ضَرَبَهُمَا: Dia memukul mereka berdua

– ضَرَبَهُمْ: Dia memukul mereka (jamak)

– ضَرَبَهُنَّ: Dia memukul mereka (perempuan jamak)

– Maf’ul Bih Isim Mabni Dhamir Munfashil

Maf’ul bih isim mabni dhamir munfashil adalah objek yang berupa isim mabni yang terpisah dari fi’il atau fa’il. Isim mabni ini berupa dhamir (kata ganti) yang menunjukkan orang ketiga, kedua, atau pertama. Ada 12 macam dhamir munfashil yang dapat menjadi objek, yaitu:

– إِيَّايَ ضَرَبَ: Dia memukulku

– إِيَّانَا ضَرَبَ: Dia memukul kami

– إِيَّاكَ ضَرَبَ: Dia memukulmu (laki-laki tunggal)

– إِيَّاكِ ضَرَبَ: Dia memukulmu (perempuan tunggal)

– إِيَّاكُمَا ضَرَبَ: Dia memukul kalian berdua

– إِيَّاكُمْ ضَرَبَ: Dia memukul kalian (jamak)

– إِيَّاكُنَّ ضَرَبَ: Dia memukul kalian (perempuan jamak)

– إِيَّاهُ ضَرَبَ: Dia memukulnya (laki-laki tunggal)

– إِيَّاهَا ضَرَبَ: Dia memukulnya (perempuan tunggal)

– إِيَّاهُمَا ضَرَبَ: Dia memukul mereka berdua

– إِيَّاهُمْ ضَرَبَ: Dia memukul mereka (jamak)

– إِيَّاهُنَّ ضَرَبَ: Dia memukul mereka (perempuan jamak)

3. Maf’ul Bih Mashdar Muawwal

Maf’ul bih mashdar muawwal adalah objek yang berupa mashdar (kata benda yang berasal dari kata kerja) yang dibentuk dengan menggunakan huruf nashob (seperti أن, لن, كي, dll.) dan fi’il mudhari’ (kata kerja bentuk sekarang). Mashdar muawwal ini berfungsi sebagai isim yang dapat menjadi objek.

Baca Juga :  Mubtada dan Khobar Serta Pembagiannya

Contoh maf’ul bih mashdar muawwal adalah:

– يَذْهَبَ أَنْ أَرَادَ

– Dia ingin pergi

Dalam kalimat di atas, objeknya adalah يَذْهَبَ أَنْ (pergi), yang ditandai dengan harakat fathah pada akhir katanya. Objek ini berupa mashdar muawwal yang dibentuk dengan menggunakan huruf nashob أن dan fi’il mudhari’ يَذْهَبَ.

Dan itulah penjelesan tentang Maf’ul bih. Semoga bermanfaat! Jika ada yang ingin ditanyakan, bisa langsung tulis dikolom komentar pada bagian situs ini, ya!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *