Assalamu’alaikum, Sahabat Samudra. Masih ingat pembahasan tentang jenis isim? Salah satu golongan isim adalah dhomir. Apa itu isim dhomir? Struktur kata tersebut pernah disinghung singkat dalam bab-bab sebelumnya. Namun, kali ini, kita akan membahaasnya lebih detail terkait macam isim dhomir. Berikut ulasan lengkapnya.

Pengertian Isim Dhomir

Dalam bahasa Indonesia, dhomir adalah kata ganti. Maksudnya adalah kata tersebut menggantikan nama kata lain yang disebut. Misalnya, Ani menjadi dia (pr), Dian dan Roni menjadi mereka, dan lain sebagainya. Kata ‘dia’ dan ‘mereka’ adalah contoh dhomir. Perhatikan nadhom arab berikut:

مَايُكْنِى بِهِ عَنْ مُتَكَلِّمٍ اَوْمُخَاطَبٍ اَوْغَائِبٍ

Nadhom di atas, jami’ud durus, menjelaskan pengertian dhomir. Apa itu? Yaitu kata yang berfungsi sebagai pengganti mutakallim (orang pertama), mukhotob (orang ke dua), dan ghoib (orang ke tiga).

Jadi, dhomir sama halnya dengan kata ganti dalam bahasa Indonesia. Tugasnya adalah menyebut pelaku atau objek tanpa mengulang lagi namanya. Dhomir juga bisa dipakai dalam kata yang menunjukkan kepemilikan. Berikut adalah contoh dhomir secara global:

مُحَمَّدٌ طَالِبٌ . هُوَ فِيْ الْفَصْلِ

Dari kalimah di atas, yang merupakan dhomir adalah هُوَ. هُوَ kembali pada fa’il, yaitu Muhammad (مُحَمَّدٌ).

Macam-macam Isim Dhomir

Selanjutnya, mari kita bahas macam isim dhomir. Ada dua macam dhomir, yaitu mustatir dan bariz. Dhomir mustatir memiliki bentuk dan penempatan tersendiri, begitu pula dengan dhomir bariz. Apa perbedaannya? Berikut penjelasannya:

Dhomir mustatir

Secara bahasa, mustatir artinya tersimpan atau samar. Maka, pengertian dhomir mustatir adalah dhomir yang samar atau tidak terlihat wujudnya dalam susunan kalimah.

Dhomir tersebut tergabung dalam suatu fi’il (kata kerja). Sehingga, kita bisa mengetahuinya dengan mengamati bagaimana bentuk fi’il tersebut. Contoh:

ذَهَبَتْ

Dhomrinya adalah تْ, tersambung dengan kata dzahaba. Artinya adalah dia perempuan telah pergi.

Dhomir bariz

Jika mustatir adalah samar, maka bariz adalah nyata. Artinya, dhomir bariz terlihat wujud dan bentuknya dalam sebuah kalimah. Dhomir bariz sendiri terbagi menjadi dua, yaitu:

Dhomir bariz muttashil

Dhomir ini tidak bisa diletakkan di depan atau awal kalimah. Ini karena dhomir muttashil tersambung atau melekat dengan lafadz lainnya. Semua dhomir muttashil bisa berdiri dengan lafdz yang beri’rab jar, rofa’, dan juga nashob. Contoh:

مُحَمَّدٌ هُوَ

Dhomir bariz munfashil

Munfashil adalah lawan dari muttashil. Artinya, dhomir munfashil bisa berdiri di depan/awal kalimah. Dhomir ini tidak terikat (terpisah) dengan lafadz lain. Ada dua jenis dhomir munfashil, yaitu marfu’ (beri’rab rofa’) dan manshub (beri’rab nashob).

Dhomir munfashil marfu’

وَذُو ارْتِفَاعٍ وَانْفِصَالٍ أَنَا هُوْ      وَأَنْـتَ وَالْفُـرُوْعُ لاَ تَشْـتَبِهُ

Penggalan nadhom alfiyah tersebut menjelaskan bahwa munfashil marfu’ berupa dhomir ana (أَنَا), huwa (هُوْ), dan anta (أَنْـتَ) sebagai mubtada’ (subjek). Sehingga, dhomir-dhomir tersebut dapat merofa’kan khobar (objek).

Ada 12 dhomir munfashil marfu’ yang digolongkan menjadi 3 bagian. Berikut pembagiannya:

  1. Kata ganti orang pertama (dhomir mutakallim), antara lain; ana (أَنَا) dan nahnu (نَحْنُ)
  2. Kata ganti orang ke dua (dhomir mukhotob/mukhotobah), antara lain; anta (أَنْـتَ), anti (اَنْتِ), antum (اَنْتُم), antuma (اَنتُمَا), dan antunna (اَنْتُنَّ).
  3. Kata ganti orang ke tiga (mukhotob ghoib/ghoibah), antara lain; huwa (هُوَ), hiya (هِيَ), humaa (هُمَا), hum (هُمْ), dan hunna (هُنَّ).
Dhomir munfashil manshub

Apa itu dhomir munfashil manshub? Yaitu dhomir yang tidak tersambung dengan lafadz lain dan kemasukan tanda i’rab nashob. Tanda nashob tersebut menempati objek (maf’ul bih).

Nadhom Alfiyah menyebutkan bahwa dhomir munfashil munfashil manshub adalah lafadz iyyaaya. Dengan demikian, terdapat 12 dhomir. Semua dhomir tersebut juga terbagi ke dalam toga golongan, yaitu:

  1. Kata ganti orang pertama (dhomir mutakallim), antara lain; iyyaaya (إیاي) dan iyyaanaa (إیانا)
  2. Kata ganti orang ke dua (dhomir mukhotob/mukhotobah), antara lain; iyyaaka (إیاكَ), iyyaaki (إیاكِ), iyyaakum (إیاكم), iyyaakumaa (إیاكما), dan iyyaakunna (إیاكن).
  3. Kata ganti orang ke tiga (mukhotob ghoib/ghoibah), antara lain; iyyahu (إیاه), iyyaahaa (إیاھا), iyyaahumaa (إیاھما), iyyaahum (إیاھم), dan iyyaahunna (إیاھن).

Itulah penjelasan terkait macam isim dhomir. Semoga bermanfaat!

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *