Cepuri Parangkusumo, Destinasi Wisata Sejarah dengan Batu Karang Ikonik di Bantul. Dari berbagai destinasi wisata yang ada di Bantul, Yogyakarta, Chepuri Parangkusumo tampaknya menjadi topik menarik untuk dibahas. Hal ini tidak semata-mata karena keindahannya atau jumlah daya tariknya yang banyak, namun juga karena sejarah panjang yang dimilikinya. Meskipun tidak sepadat destinasi wisata pada umumnya, tempat ini memberikan nuansa liburan yang berbeda dan unik.

Ini bukanlah sebuah pantai, tetapi lokasinya berdekatan dengan pantai terkenal di Jokia seperti Sawarna Srikandi. Pantai yang dimaksud memiliki nama yang sama dengan tempat wisata yang sedang kita bahas saat ini, yaitu Pantai Parangkusumo. Banyak pengunjung yang biasanya mengunjungi tempat ini setelah puas bermain di pantai, dan mungkin juga sebaliknya.

Baik wisata alam maupun atraksi, tempat ini merupakan salah satu destinasi wisata religius yang terkenal di Yogyakarta. Oleh karena itu, sebagian besar pengunjung yang datang ke sini cenderung melakukan ziarah. Hal yang menarik, kali ini bukanlah sebuah kuburan seperti halnya wisata religius pada umumnya. Yang menarik di tempat ini adalah dua batu ikonik yang memiliki sejarah panjang dan terkait dengan berdirinya Kerajaan Mataram.

Daya Tarik Chepuri Parangkusumo

Chepuri Parangkusumo tidak terlalu ramai, namun pengunjung tetap datang ke sini setiap harinya. Ada beberapa alasan mengapa tempat ini menjadi tujuan wisata yang diminati, tidak lain karena daya tariknya yang luar biasa. Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang daya tarik tersebut? Silakan simak penjelasan berikut ini!

  1. Sejarah Chepuri Parangkusumo

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, tempat wisata religius ini sangat erat kaitannya dengan pendiri Kerajaan Mataram, yaitu Panembahan Senopati atau Danang Sutawijaya. Pada masa penjajahan Belanda, beliau mencari cara untuk melawan dan mengusir penjajah dari Nusantara.

Jika hanya mengandalkan rakyat biasa, tentu hal ini tidak akan memungkinkan, karena saat itu mereka belum siap untuk berperang. Oleh karena itu, atas inisiatifnya sendiri, Panembahan Senopati melakukan tapa dan menyepi di suatu tempat di lautan, yang kemudian menjadi cikal bakal Chepuri Parangkusumo. Setelah beberapa hari berlalu, usahanya mulai membuahkan hasil ketika ada seseorang yang tampan muncul di dekatnya.

Sosok tersebut adalah Kanjeng Ratu Kidul, yang dianggap sebagai penguasa Pantai Selatan. Panembahan Senopati yang tampan pun diterima dengan baik oleh sang ratu. Setelah beliau menyampaikan niatnya, Ratu Kidul akhirnya setuju dan bersedia membantunya dalam melawan penjajah Belanda.

Namun, bantuan yang diberikan oleh Nyi Roro Kidul tidaklah sia-sia. Syaratnya adalah Panembahan Senopati harus menjadikannya sebagai istri sakti, yang tidak hanya berlaku untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keturunannya yang memimpin kerajaan. Perjanjian ini masih dipercayai kebenarannya oleh sebagian besar warga dan berlaku hingga saat ini.

  1. Batu kultus

Kisah Chepuri Parangkusumo yang berakhir dengan kesepakatan antara Panembahan Senopati dan Ratu Pantai Selatan semakin terdokumentasikan melalui keberadaan dua batu ikonik. Hal ini memperkuat keyakinan penduduk setempat akan cerita tentang pertemuan dua pasangan yang terlibat dalam sebuah kisah cinta. Batu ikonik ini diabadikan dan masih dapat ditemukan di berbagai tempat wisata.

Dua batu berbeda yang berjarak beberapa meter adalah tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dan Ratu Pantai Selatan. Satu batu besar digunakan sebagai tempat bersemedi Panembahan Senopati, sedangkan batu kecil digunakan sebagai tempat tinggal Kangjeng Ratu Selatan.

Dikarenakan dianggap keramat, kedua batu ikonik Chepuri Parangkusumo ini dikelilingi oleh tembok berwarna putih. Untuk masuk ke dalam area tersebut, pengunjung harus memberitahu juru kunci terlebih dahulu. Keberadaan kedua batu ini menguatkan kembali fakta bahwa tempat wisata tersebut sebenarnya berlokasi di lautan, hal ini seperti yang dilansir Media Cirebon.

  1. Suka wisata religi di Jokya

Juga alasan mengapa situs sejarah ini selalu ramai dikunjungi, karena dijadikan sebagai objek wisata religi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak terdapat kuburan di sini. Wisata religi yang dimaksud adalah berkaitan dengan kedua batu karang yang telah dijelaskan sebelumnya. Pengunjung biasanya memuja dan menggunakan batu ini sebagai perantara.

Chepuri Parangkusumo dapat dikunjungi oleh siapa saja, termasuk para turis mancanegara. Saat akan mengunjungi tempat ini, pastikan Anda menekan kentongan yang tersedia pada pintu masuk. Setelah tiga kali menekan kentongan, seorang punggawa atau juru kunci akan keluar untuk menyambut kedatangan Anda. Keunikan ini menjadi salah satu ciri khas yang tidak dimiliki oleh tempat wisata religi lainnya.

Alamat dan rute menuju lokasi

Lokasi wisata ini terletak di lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau. Dari pusat kota Bantul, jaraknya hanya sekitar 17 kilometer dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 30 menit. Alamat lengkap dari Chepuri Parangkusumo adalah di Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari beberapa rute yang tersedia, disarankan untuk mengambil rute melalui Jalan Samas. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju Jalan Ganjuran dan kemudian ke Jalan Mulyodadi. Kemudian, arahkan kendaraan menuju persimpangan Packer dan ambil arah yang benar. Dari sana, ikuti jalur utama hingga mencapai Jalan Parangtritis.

Saran kami agar Anda sampai dengan mudah ke tujuan, ikuti jalur utama hingga tiba di lokasi wisata. Jalanannya relatif mudah dilalui dan kondisi jalannya baik. Jika masih bingung atau belum mengenal daerah tersebut, Anda dapat menggunakan aplikasi peta digital atau bertanya kepada penduduk setempat. Selain itu, informasi dari rambu-rambu yang tersedia juga dapat membantu Anda sampai ke lokasi dengan mudah.

Masuk ke Cepuri Parangkusumo tidak dikenakan biaya, namun biaya parkir mungkin dikenakan. Selain itu, terdapat kotak sumbangan bagi pengunjung yang ingin memberikan sedekah. Tempat wisata religi ini buka setiap hari dan diadakan upacara adat pada waktu-waktu tertentu, sehingga kondisi bisa menjadi semakin ramai.

Aktivitas Menarik di Cepuri Parangkusumo

Selama berada di sini, terdapat banyak aktivitas yang dapat dilakukan sehingga pengunjung tidak akan merasa bosan. Namun, kunjungan ke sini tidak hanya sekedar ziarah, namun juga memungkinkan untuk menjelajahi tempat wisata terdekat lainnya.

  1. Kenali sejarah lokal

Karena Cepuri Parangkusumo merupakan objek wisata sejarah, tempat ini sangat cocok untuk memperluas pengetahuan sejarah. Pengunjung dapat mempelajari tidak hanya tentang kedua batu yang telah dijelaskan sebelumnya, tetapi juga tentang sejarah kerajaan Mataram yang menjadi cikal bakal berdirinya Yogyakarta. Terdapat pula abdi dalem yang siap menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, sehingga memudahkan pengunjung dalam mempelajari sejarah tersebut.

  1. Ziarah dan doa

Kegiatan yang sering dilakukan di Cepuri Parangkusumo adalah ziarah dan doa. Banyak pengunjung, terutama yang memiliki niat religius, datang untuk melaksanakan kegiatan tersebut di dekat kedua batu kultus yang ada di sana. Para abdi dalem dengan senang hati membuka pintu bagi pengunjung yang ingin berdoa.

Saat melaksanakan kegiatan ziarah dan doa, pengunjung akan diberikan perlakuan khusus, seperti tikar yang digelar dan minuman yang ditawarkan oleh para abdi dalem. Namun, perlu diingat bahwa kedua batu tersebut adalah peninggalan sejarah dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang masa lalu, bukan sebagai batu pembantu atau sejenisnya.

  1. Pantai-Pantai Menarik di Sekitar Chepuri Parangkusumo

Sepuri Parangkusumo berlokasi di sekitar beberapa tempat wisata populer seperti Pantai Parangkusumo dan Pantai Parangtritis. Sebelum atau setelah mengunjungi Sepuri Parangkusumo, disarankan untuk mengunjungi tempat wisata terkait lainnya. Terdapat jarak yang tidak begitu jauh antara tempat-tempat wisata tersebut, sehingga Anda dapat mencapainya dengan berjalan kaki.

Layanan yang tersedia di kawasan wisata

Meskipun dari segi fasilitas, tempat wisata sejarah dan religi ini belum sempurna, namun demikian, fasilitas umum yang penting, seperti tempat parkir, toilet, dan mushola, sudah tersedia. Selain itu, bagi Anda yang ingin menikmati kuliner khas daerah, terdapat beberapa warung yang menyajikan menu makanan yang lezat. Mohon dicatat bahwa beberapa fasilitas mungkin masih perlu ditingkatkan.

Kami berharap ulasan singkat di atas mengenai Chepuri Parangkusumo sebagai wisata religi di Jogja dapat memberikan gambaran yang baik mengenai atraksi dan hal yang perlu dilakukan. Meskipun mungkin tidak seheboh wisata-wisata lainnya, namun mengenal sejarah Yogyakarta tentunya tidak ada salahnya.

Baca juga :

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *