Tanaman obat keluarga (Toga) merupakan tanaman budidaya di rumah yang berkhasiat sebagai obat. Masih banyak orang yang menggunakan obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa penyakit dengan cara budidaya tanaman obat ini. Tapi, lebih banyak juga orang yang menggunakan obat kimiawi untuk pengaruh yang cepat, padahal, banyak takaran kimia yang tidak kamu ketahui di dalamnya.

Terkecuali tanaman obat, kamu pasti  sudah mengetahui semuanya natural dan juga dapat dikonsumsi dengan kondusif. Membuat kebun kecil seperti budidaya tanaman obat  bukan merupakan hal yang susah untuk dilakukan. Kamu tidak membutuhkan ruang yang besar, karena mereka tidak akan tumbuh besar dan memakan banyak daerah. Kamu juga tidak membutuhkan banyak wadah, yang kamu butuhkan saat ini, polybag atau pot kecil.

Selain menjadi mediasi pengobatan alami, kamu juga dapat budidaya tanaman obat ini sebagai penghias pekarangan rumah untuk mengimbuhkan kesan sejuk dan segar. Jadi,  ketahuilah, apa saja jenis dan juga cara budidaya tanaman obat  di rumah untuk menjadi peluang bisnis kamu nantinya? Simak ulasannya di bawah ini!

Peluang Bisnis dalam Mengembangkan Budidaya Tanaman Obat di Rumah

 

1. Memilih Bibit yang Unggul

Pilih bibit yang baik, sehat, dan sudah berusia lebih dari 9-10 bulan. Ciri- cirinya bertekstur  mulus, berwarna cerah, dan mempunyai ukuran rimpang yang cukup besar. Jemur rimpang jahe selama beberapa waktu, dan jangan sampai terlalu kering Setelah itu, simpan di dalam ruangan. Bibit yang benar adalah yang sudah memiliki tunas kira-kira 1 hingga 2 cm. Bibit juga dapat direndam antibiotik untuk menghindari terkena infeksi bakteri yang mengancam perkembangan jahe.

Baca Juga :  Kiat Efektif Membangun Jaringan dalam Dunia UMKM

2. Persiapan Pot dan Media Tanam

Siapkan pot memuat tanah yang gembur. Pastikan ukuran tanah potnya lebih dari 30 cm x 35 cm agar tanahnya tidak ambles ke bawah saat tengah disiram. Agar lebih subur, campurkan dengan pupuk kandang atau  pupuk organik lainnya dengan perbandingan 1:1. Sebelum budidaya bibit jahe, pastikan kepadatan tanah sudah sempurna dengan memastikan air yang  keluar dari pot tidak menyangkut di bagian bawah. Pada satu pot, bisa menumbuhkan 3 – 4  jahe.

3. Cara Budidaya Jahe

Tanamkan jahe di bawah  permukaan campuran tanah dan pupuk kandang sedalam sekitar  5 – 10 cm. Apabila ingin budidaya lebih dari 1 jahe, pastikan jeda antara jahe lebih dari 5 cm agar akarnya tidak saling berbenturan kelak.

4. Penempatan Pot

Tempatkan pot yang sudah ditanami bibit jahe di tempat yang tidak begitu terkena cahaya matahari, dengan suhu 24 – 30 derajat Celcius. Pastikan suhu ruangan atau lingkungan tidak dingin karena akan memperlambat perkembangan tanaman jahe, atau membunuh bibit hingga tidak bisa tumbuh. Sebaiknya menyimpan pot jahe di teras yang tertutupi atap agar terlindung dari air hujan dan cahaya matahari yang berlebih.

5. Penyiraman

Siram tanaman jahe dengan sedikit air setiap harinya. Periksa selalu keadaan pot, pastikan tangkai dan daunnya tidak kering atau berubah menjadi warna coklat.

Baca Juga:

Baca Juga :  Memanfaatkan Sosial Media Untuk Promosi Produk UMKM

6. Pemanenan

Dengan cara budidaya jahe melalui media pot, waktu panennya biasanya sekitar 10 -12 bulanan, dengan umbi yang akan tumbuh sebesar 60 -120 cm. Pilihlah jahe yang siap panen. Pada umumnya memiliki ciri batang dan daun yang kering dan warna menjadi kuning.

Demikianlah beberapa ulasan yang membahas tentang cara budidaya tanaman obat di rumah yang bisa kamu lakukan jika kamu ingin budidaya tanaman ini maka, ikutilah langkah-langkah diatas.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *