Samudrapikiran.com – Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam acara Forum Kemitraan Investasi 2022 menyampaikan bahwa pipeline yang sudah di inventarisasi terdapat setidaknya 30,9 miliar dolar.
Pipeline atau daftar tunggu investasi hilirisasi tambang yang masuk ke indonesia hingga 2026 dari berbagai perusahaan yang nantinya akan mengalir di Indonesia dengan nilai investasi setara dengan Rp 483,16 triliun jika mengacu dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini.
Investasi akan memberikan banyak manfaat bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, realisasi investasi harus difokuskan terutama pada percepatan izin agar pipeline investasi yang sudah ada bisa terwujudkan. Hario juga menyebutkan bahwa pipeline ini bukan hanya sekedar coretan-coretan di atas kertas, namun sudah banyak investasi yang sudah dalam proses. Mulai dari pengajuan izin ataupun masih ada yang masih menunggu persetujuan fasilitas, dan lain sebagainya.
Total Pipeline investasi tersebut tersebar di Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku Utara. Hario juga mengungkapkan bahwa dengan nilai proyek yang diraih tersebut, diharapkan kemitraan di sektor UMKM juga akan meningkat besar nantinya. Kemitraan antara perusahaan besar dengan UMKM akan menjadi kunci pertahanan perekonomian Indonesia di tahun mendatang.
Berikut adalah daftar pipeline investasi di Indonesia.
Pipeline investasi di Maluku:
- HPAL Sonic Bay (Eramel-BASF) 2,2 miliar dolar AS
- Huasan Nickel Cobalt 2,082 miliar dolar AS
- CNGR Xingquan New Energy 502 juta dolar AS
- CNGR Xinggu New Energy 500 juta dolar AS
- CNGR Xingxin New Energy 488 juta dolar AS
- Nicole Metal Industry 460 juta dolar AS
- Maluku Utara Metal Industry 437 juta dolar AS
- Jiaman New Energy 428 juta dolar AS
- Chengmach Nickel Indonesia 424 juta dolar AS
- Universe Smelters Metal Industry 417 juta dolar AS
- Westrong Metal Industri 389 juta dolar AS
- Jade Bay Metal Industri 256 juta dolar AS
- Halmahera Persada Lygend Expansion 1,2 miliar dolar AS
Pipeline investasi di Sulawesi:
- IKIP HPAL 2,75 miliar dolar AS
- HPAL Pomalaa (Vale-Ford-Huayou) 3,5 miliar dolar AS
- CNGR Pomalaa New Energy Materials 1,2 miliar dolar AS
- Zhongtsing New Energy 787 juta dolar AS
- QMB HPAL Expansion 777 juta dolar AS
- BTR Anode Project 478 juta dolar AS
- Chengkok Lithium Project 350 juta dolar AS
Pipeline investasi di Kalimantan:
- Adaro Aluminium Indonesia 2 miliar dolar AS
- Tongkun Petrochemical Indonesia 9,9 miliar dolar AS
- Anugrah Barokah Cakrawala 453 juta dolar AS
Baca juga :