samudrapikiran – Finansial adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Finansial yang sehat dan berkembang dapat memberikan kesejahteraan dan ketenangan bagi diri sendiri dan keluarga. Namun, bagaimana cara mengelola finansial ala Rasulullah yang baik dan benar?

Dalam artikel ini, kita akan belajar dari teladan dan ajaran Rasulullah SAW, yang merupakan panutan bagi umat Islam di segala bidang, termasuk finansial. Rasulullah SAW adalah seorang wirausahawan yang sukses, yang mampu mengatur harta dan berinvestasi dengan bijak. Berikut ini adalah beberapa tips membangun finansial ala Rasulullah yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita.

1. Mengetahui Pengeluaran dan Pendapatan

Langkah pertama dalam mengelola finansial adalah mengetahui berapa pengeluaran dan pendapatan kita setiap bulannya. Dengan begitu, kita dapat membuat anggaran dan rencana keuangan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kita.

Rasulullah SAW mengajarkan agar kita tidak boros dan berlebihan dalam menghabiskan harta. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara hak diri sendiri, hak keluarga, dan hak orang lain. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum ditanyakan kepadanya empat perkara: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.” (HR. Tirmidzi)

2. Menabung dan Berinvestasi

Setelah mengetahui pengeluaran dan pendapatan kita, langkah selanjutnya adalah menabung dan berinvestasi. Menabung adalah menyisihkan sebagian dari pendapatan kita untuk keperluan masa depan, seperti dana darurat, pendidikan, kesehatan, atau haji. Berinvestasi adalah mengalokasikan sebagian dari pendapatan kita untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar di masa depan, seperti saham, properti, atau usaha.

Rasulullah SAW mengajarkan agar kita tidak menumpuk harta tanpa menggunakannya untuk kebaikan. Beliau juga menganjurkan kita untuk berdagang dan berinvestasi dengan cara yang halal dan sesuai dengan syariah. Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Dan sebaik-baik rezeki adalah yang dicari dengan usaha sendiri.” (HR. Ahmad)

3. Bersedekah dan Bershodaqoh

Selain menabung dan berinvestasi, kita juga harus bersedekah dan bershodaqoh. Bersedekah adalah memberikan sebagian dari harta kita kepada orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, atau janda. Bershodaqoh adalah memberikan sebagian dari harta kita untuk kepentingan umum, seperti pembangunan masjid, sekolah, atau rumah sakit.

Rasulullah SAW mengajarkan agar kita tidak kikir dan pelit dalam berbagi harta. Beliau juga menjanjikan bahwa bersedekah dan bershodaqoh akan mendatangkan berkah dan keberkahan bagi kita. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang memberikan pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasannya untuknya, dan dia akan mendapatkan ampunan.” (QS. Al-Hadid: 18)

4. Menghindari Riba dan Hutang

Salah satu hal yang harus kita hindari dalam mengelola finansial adalah riba dan hutang. Riba adalah tambahan atau kelebihan yang tidak sah dalam transaksi jual beli atau pinjam meminjam. Hutang adalah kewajiban membayar sejumlah uang atau barang kepada orang lain dalam waktu tertentu.

Rasulullah SAW mengajarkan agar kita menjauhi riba dan hutang, karena keduanya dapat menimbulkan kerugian dan dosa. Beliau juga mengingatkan kita untuk membayar hutang tepat waktu dan tidak menzalimi orang yang berhutang kepada kita. Rasulullah SAW bersabda:

“Riba memiliki tujuh puluh tiga pintu, yang paling ringan adalah seperti seorang anak yang berzina dengan ibunya, dan yang paling besar adalah seseorang yang menghinakan orang tua.” (HR. Ad-Dailami)

5. Bersyukur dan Bertawakal

Langkah terakhir dalam membangun finansial ala Rasulullah adalah bersyukur dan bertawakal. Bersyukur adalah mengakui dan menghargai nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, baik berupa harta, kesehatan, keluarga, atau ilmu. Bertawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT, setelah berusaha dengan maksimal dan sesuai dengan aturan-Nya.

Rasulullah SAW mengajarkan agar kita tidak sombong dan lupa diri dengan harta yang kita miliki. Beliau juga mengajarkan agar kita tidak khawatir dan takut dengan kekurangan yang kita alami. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan keperluannya. Allah tidak pernah mengecewakan orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS. At-Talaq: 3)

Demikianlah beberapa tips membangun finansial ala Rasulullah yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita. Semoga kita dapat mengelola harta yang Allah SWT berikan kepada kita dengan cara yang baik dan benar, sehingga kita dapat meraih keberkahan dunia dan akhirat. Aamiin.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *