Bahasa Arab

Langsung Cek! Contoh Idhofah yang Mudah Dimengerti dalam Kitab

contoh idhofah

Samudrapikiran.com – Idhofah salah satu konstruksi penting dalam tata bahasa Arab yang digunakan untuk menghubungkan dua kata. Ini menyerupai bentuk frasa yang menunjukkan kepemilikan atau keterikatan antara dua objek. Penggunaan contoh idhofah sangat sering ditemui dalam percakapan sehari-hari, khususnya dalam menyatakan hubungan antara dua kata yang berurutan. Jadi, untuk mengetahui lebih sederhana lagi terkait contoh ini, yuk simak baik baik di bawah ini!

Langsung Cek! Contoh Idhofah yang Mudah Dimengerti dalam Kitab

Secara sederhana, idhofah (إضافة) adalah gabungan dua kata di mana kata pertama disebut mudhaf (مضاف) dan kata kedua disebut mudhaf ilaih (مضاف إليه). Dalam bentuk ini, mudhaf adalah kata benda yang diterangkan, sementara mudhaf ilaih adalah kata benda yang menerangkan. Konstruksi ini hampir selalu menunjukkan kepemilikan, dan mudhaf tidak boleh diikuti oleh alif lam (ال).

Berikut adalah beberapa contoh idhofah beserta penjelasan singkat:

  1. Kitābu al-mudarris (كتاب المدرس) – Buku guru: Pada contoh ini, kitāb (buku) adalah mudhaf, sedangkan al-mudarris (guru) adalah mudhaf ilaih. Kalimat ini mengindikasikan bahwa buku tersebut adalah milik guru.
  2. Sayyaratu al-waladi (سيارة الولد) – Mobil anak: Kata sayyarah (mobil) adalah mudhaf, sedangkan al-walad (anak) adalah mudhaf ilaih. Konstruksi ini menunjukkan bahwa mobil tersebut adalah milik anak.
  3. Baitu al-malik (بيت الملك) – Istana raja: Dalam contoh ini, bait (istana) adalah mudhaf, dan al-malik (raja) adalah mudhaf ilaih. Kalimat ini menyatakan bahwa istana tersebut milik raja.

Baca jugaTabel Tashrif Istilahi Lengkap: Panduan Belajar Bahasa Arab Lebih Mudah

Berikut adalah contoh idhofah lainnya dengan variasi penggunaan dalam kalimat:

  1. Qalamu al-ustadz (قلم الأستاذ) – Pena guru: Pena yang dimiliki oleh guru.
  2. Baitu al-wazir (بيت الوزير) – Rumah Menteri: Rumah tersebut milik menteri.
  3. Maktabu al-mudīr (مكتب المدير) – Kantor direktur: Kantor yang dimiliki oleh direktur.
  4. Dafātru al-talibi (دفتر الطالب) – Buku catatan siswa: Buku catatan yang digunakan oleh siswa.
  5. Masjid al-qaryah (مسجد القرية) – Masjid desa: Masjid yang ada di desa atau yang dimiliki oleh desa.

Ciri-ciri Konstruksi Idhofah

Untuk membedakan konstruksi idhofah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  • Mudhaf tidak boleh menggunakan alif lam (ال).
  • Mudhaf ilaih selalu dalam bentuk majrur atau ditandai dengan harakat kasrah (ــِـ) pada akhir kata.
  • Keduanya tidak boleh dipisahkan oleh kata lain di antara mudhaf dan mudhaf ilaih.

Dengan mempelajari lebih banyak contoh idhofah, kemampuan bahasa Arab Anda akan meningkat dan lebih mudah dipahami.

Sebelumnya

Apa Perbedaannya PPG Daljab dan Prajab ? dan Bagaimana Cara Mengikutinya?

Selanjutnya

10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia , Salah Satunya Indonesia !!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Samudrapikiran.com