Selama ini, kebanyakan masyarakat menganggap bahwa menjadi santri bukanlah sesuatu yang membanggakan. Padahal sebenarnya, santri juga bisa berkembang dan mengarungi dunia di berbagai bidang. Ini terbukti dengan banyaknya alumni pesantren inspiratif, sukses, bahkan populer di mata negara. Mereka mampu bekerja dan berkarya dengan hati, sehingga apa yang dihasilkan sangat menginspirasi.

Para alumni pesantren tersebut juga menjadi acuan semangat bagi santri lainnya. Setidaknya, mereka (para santri yang masih dalam tahap belajar) tidak minder akan statusnya. Mereka justru semangat belajar, mengaji, mengkaji, bahkan mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.

Lantas, siapa jebolan pesantren yang sukses dan sangat menginspirasi tersebut? Berikut adalah lima dari sekian banyak santri yang juga sukses di berbagai bidang yang digeluti.

Habiburrahman El Shirazy

Siapa yang tidak kenal Habiburrahman El Shirazy? Beliau adalah penulis novel romance yang berbalut nuansa islami. Hampir semua novel karangannya mendapatkan label best seller. Bahkan, sudah banyak juga film yang launching dan diadopsi dari beberapa novel karangannya. Di antaranya adalah Ketika Cinta Bertasbih, Ayat-ayat Cinta, dan yang terbaru Bidadari Bermata Bening.

Habiburrahman El Shirazy menghabiskan masa remajanya di PP Al-Anwar Demak, Mranggen. Kemudian, beliau melanjutkan studi perguruan tinggi di Kairo, tepatnya Universitas Al-Azhar. Dari sinilah, beliau mendapatkan banyak ilmu dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Setiap aksara yang beliau racik dengan apik mampu membius pembaca.

Habiburrahman El Shirazy yang juga kerap disapa dengan nama Kang Abik telah meluncurkan 16 novel. Apakah Anda pernah membaca salah satu atau semua karyanya? Tentu pernah dan bahkan sangat menikmati filmnya.

Ahmad Fuadi

Pernahkan Anda membaca novel Negeri Lima Menara? Novel tersebut adalah karya Ahmad Fuadi, alumni PP. Gontor Jawa Timur. Latar dan alur cerita di dalamnya tidak lepas dari pengalaman si penulis selama menuntut ilmu di pesantren. Karya itulah yang mengantarkan beliau menjadi penulis kondang. Bahkan, novel tersebut berhasil mencuri atensi dan mendapatkan penghargaan Social Impact Award. Tepatnya, dalam ajang Education UK Alumni Awards pada tahun 2016 lalu.

Setelah menyelesaikan studinya di pesantren, Fuadi memutuskan untuk melanjutkan belajar di Inggris, London University. Tentu saja, dia berbekal prestasi dan beasiswa Chevening. Sekarang, beliau masih ikut andil dalam dunia pendidikan. Bahkan, beliau juga mempunyai suatu komunitas untuk masyarakat menengah ke bawah, yaitu Komunitas Menara khusus usia pra sekolah.

Abdurrahman Mohammad Fachir

Alumni pesantren inspiratif selanjutnya adalah Abdurrahman Mohammad Fachir. Beliau merupakan lulusan PP Gontor dan PP Wali Songo Ngabar. Setelah lulus Aliyah, beliau melanjutkan pendidikan di Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah. Beliau mengambil jurusan Sastra dan Bahasa Arab.

Pada tahun 2014 hingga 2019, beliau sempat menduduki posisi sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia. Selain itu, beliau pernah mewakili KBRI di Baghdad. Beliau juga pernah menjadi Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi. Bahkan, semasa kepemimpinan presiden SBY, beliau memangku wewenang sebagai duta besar Arab Saudi.

Sujatmiko

Sujatmiko merupakan jebolan pesantren Malang, yaitu PP Nurul Ulum. Setelah belajar di pondok, beliau belajar di perguruan tinggi, mengambil jurusan Teknik Sipil di UB (Universitas Brawijaya). Dari sinilah, beliau mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman, yang mengantarkannya menjadi pemuda sukses dalam bidang usaha.

Kegigihannya sangat luar biasa dalam meniti karir, mulai dari merintis usaha sendiri hingga bekerja di perusahaan besar, seperti NIPPON Koei. Pada akhirnya, beliau berhasil mendirikan dua perusahaan besar yang bergerak di bidang jasa, yaitu jasa konstruksi dan jasa konsultan.

Tidak hanya itu, beliau juga menangani beragam proyek di posisi dan bidang yang berbeda. Tentu saja, beliau menyelesaikannya dengan sangat baik. Selanjutnya, beliau mendedikasikan sebagian rezekinya dengan membangun Rumah Tahfidz dan Pesantren.

Yudian Wahyudi

Yudian Wahyudi menghabiskan masa mudanya dengan belajar di PP Al-Munawwir, Krapyak. Lalu, beliau melanjutkan studi di Universitas IAIN Sunan Kalijaga dan UGM Yogyakarta. Tidak berhenti sampi di situ, beliai masih terus belajar bahkan ke luar negeri. Beliau mengambil program magister dan doktor di Kanada, McGill University.

Yudian Wahyudi merupakan dosen PTAIN, yang mana beliau merupakan dosen pertama yang tercatat dalam Harvard Law School. Bahkan, beliau juga menjadi guru besar di Kampus USA, Tufts University.

Selain 5 tokoh di atas, masih ada banyak alumni pesantren inspiratif dan sukses. Yang pasti, kita semua yang saat ini sedang berstatus sebagai santri juga bisa meraih keberhasilan seperti mereka. Semangat belajar!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *