Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali menjelaskan tentang adab membaca Al-Qur’an. Menurutnya, ada tersebut terbagi menjadi dua, yaitu adab secara lahir dan adab secara batin. Yang pasti, dua jenis adab yang dimaksud adalah untuk menghormati dan mengagungkan kitab suci umat islam.

Adab Membaca Al-Qur’an Secara Lahir

Adab lahir berkaitan dengan fisik atau bagian luar manusia. Hal ini sduah dijelaskan dalam Ihya Ulumuddin. Selain Ihya Ulumuddin, ada juga kitab lain yang menjelaskan tentang adab membaca kitab Allah secara lahir. Salah satunya adalah kitab Al-Itqan. Lantas, adab apa saja yang dimaksud? Di antaranya adalah:

Wudhu

Al-Qur’an adalah kitab yang terjaga kesuciannya. Itulah sebabnya, kita juga harus membacanya dalam keadaan suci. Selain itu, kita hendaknya memegang atau membawa dengan dua tangan (bukan sebelah apalagi tangan kiri).

Tempat yang bersih

Tidak hanya badan yang bersih, tetapi juga tempat kita membaca Al-Qur’an. Misalnya, mushalla, rumah, masjid, dan sebagainya. Begitupun dengan pakaian, kita lebih baik mengenakan baju yang sopan, suci, dan bersih.

Menghadap qiblat

Menghadap qiblat juga termasuk adab membaca Al-Qur’an. Tata cara ini adalah sunnah. Yang paling utama adalah kita mampu membaca dan menghayatinya dengan khusyu’.

Mulut bersih

Bagaimana maksudnya? Yaitu kita sedang tidak dalam keadaan makan atau lainnya. Maka, kita juga dianjurkan untuk membersihkan atau menggosok gigi terlebih dahulu.

Selain itu, kita juga harus fokus membaca, tidak berbicara atau tertawa. Jika kita membaca sambil berbicara, itu berarti kita tidak menghormati Al-Qur’an.

Membaca ta’awudz

Membaca ta’awudz sebelum bacaan basmalah adalah sunnah. Setelah itu, kita bisa melanjutkan untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Tujuannya adalah meminta perlindungan Allah dari godaan dan tipu daya syaithon. Sehingga, pikiran dan hati kita menjadi tenang saat mendalami makna Al-Qur’an.

Membaca dengan tartil

Selanjutnya adalah membaca dengan tartil. Maksudnya adalah membaca dengan hati-hati, pelan, dan tenang. Cara ini lebih membekas dan memberikan ketenteraman batin.

Jika memungkinkan, ada baiknya kita membacanya dengan suara merdu. Hal ini tidak dimaksudkan untuk memamerkan suara, menarik perhatian pendengar, atau hal-hal yang melanggar syariat. Namun, ini sesuai dengan anjuran Rasul yang mana mengatakan bahwa cara tersebut dapat memperindah uslubnya Al-Qur’an.

Meresapi makna

Sebagaimana yang dijelaskan dalam poin sebelumnya, bahwa membaca tidak sekadar menyuarakan apa yang tertulis. Namun, kita juga perlu memahami dan meresapi makna ayat Al-Qur’an. Cara ini akan membuka hati kita untuk terus mengimani Allah, mensyukuri nikmatNya, serta mentaati perintahNya.

Adab Membaca Al-Qur’an Secara Batin

Batin berhubungan dengan hati dan jiwa manusia. Tentu saja, ini berkaitan dengan keadaan hati serta jiwa ketika membaca dan memahami Al-Qur’an. Lantas, bagaimana maksudnya? Sebagaimana badan kita, hati kita juga harus bersih. Kita harus berupaya meresapi makna ayatullah, membesarkan kalam Allah, dan menghadirkan Allah saat membaca kitabNya. Bahkan, kita juga bisa menerapkan pemahaman ilmu nahwu saat menghayati makna Al-Qur’an.

Imam Al-Ghazali menjelaskan bagaimana cara menerapkan ada batin tersebut. Yang paling utama adalah meluruskan niat hanya karena Allah Ta’ala. Selanjutnya, kita bisa menghadirkan Allah dalam setiap lafadz yang terucap. Dengan begitu, kita menyadari betapa Allah maha besar dengan segala kalamNya.

Kita juga harus yakin bahwa apa yang sedang kita baca bukanlah tulisan biasa. Itu adalan kalam Allah yang menjelaskan kebesaranNya, perintahNya, laranganNya, dan semua yang berhubungan dengan kekuasaanNya.

Selain membaca dengan adab, kita juga dianjurkan mengagungkan Al-Qur’an dengan menjaga tulisannya. Dalam artian, kita menyimpannya di tempat yang bersih, suci, dan aman, tidak mencoret-coretnya, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa adab membaca Al-Qur’an yang harus kita perhatikan. Kita bisa mempraktikkannya demi menjaga kesucian Al-Qur’an. Semoga bermanfaat!

 

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *