Table of contents:
Samudrapikiran.com – Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, telah menunjuk Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam kabinetnya.
Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk memperkuat sektor pendidikan di Indonesia dengan mengedepankan sosok yang berpengalaman di bidang pendidikan dan organisasi keagamaan.
Abdul Mu’ti, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, akan mengemban tugas besar untuk mengelola pendidikan dasar dan menengah di masa pemerintahan mendatang.
Tanggung Jawab Baru Abdul Mu’ti
Dalam pernyataannya, Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa Prabowo memberikan amanah kepadanya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Meski tanggung jawab besar telah menantinya, Abdul menyatakan kesiapan penuh dalam menjalankan tugas sesuai dengan harapan Prabowo yang menginginkan sistem pendidikan yang bisa membangun bangsa dan mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia. Ia juga akan didampingi oleh dua orang wakil menteri dalam menjalankan tugasnya.
Namun, Abdul Mu’ti belum merinci kebijakan atau langkah konkret yang akan diambilnya. Ia lebih menekankan bahwa pendidikan harus menjadi gerakan nasional untuk mencerdaskan bangsa, sesuai dengan visi Indonesia yang berkemajuan.
Hal ini sejalan dengan harapan masyarakat agar pemerintah baru dapat memperkuat sektor pendidikan yang inklusif, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Kiprah Abdul Mu’ti di Dunia Pendidikan
Abdul Mu’ti bukanlah sosok baru di dunia pendidikan. Sebagai seorang akademisi dan Guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia telah lama berkontribusi dalam pengembangan pendidikan berbasis agama Islam.
Tidak hanya di Indonesia, Abdul juga aktif dalam berbagai organisasi internasional yang bergerak di bidang pendidikan dan perdamaian, seperti British Council Advisory Board dan Indonesia-United States Council on Religion and Pluralism.
Sebagai akademisi, Abdul kerap melakukan penelitian dan menyuarakan isu-isu penting terkait pluralisme dan perdamaian dalam pendidikan.
Kontribusinya yang luas di kancah akademis ini menjadi modal kuat baginya dalam memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, khususnya dalam menyelaraskan pendidikan agama dan pendidikan umum agar sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan pluralisme.
Tantangan Memimpin Kementerian Baru
Salah satu tantangan besar yang dihadapi Abdul Mu’ti adalah pengelolaan kementerian yang dipisahkan dari Kemendikbudristek.
Pemerintah Prabowo berencana memecah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjadi tiga kementerian yang terpisah, dengan tujuan memperluas ruang bagi para tokoh kompeten untuk berkontribusi dalam kabinet.
Langkah ini juga diambil untuk merespon kebutuhan reformasi di sektor pendidikan yang dianggap penting untuk dikelola secara lebih spesifik.
Keputusan ini diharapkan dapat memperkuat fokus kementerian masing-masing dalam mengelola pendidikan dasar, menengah, dan riset.
Bagi Abdul Mu’ti, ini adalah kesempatan untuk menciptakan kebijakan pendidikan yang lebih terarah dan berdampak luas, terutama di tingkat pendidikan dasar dan menengah yang menjadi pondasi utama dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Riwayat Pendidikan dan Karir Abdul Mu’ti
Lahir di Kudus pada 2 September 1968, Abdul Mu’ti telah menempuh pendidikan formal di berbagai lembaga pendidikan ternama, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah di Kudus, ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang, dan meraih gelar pascasarjana dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta Universitas Flinders di Adelaide, Australia.
Pengalamannya yang luas di bidang pendidikan agama dan umum ini diharapkan menjadi landasan kuat dalam memimpin kementerian baru yang dipimpinnya.
Harapan Terhadap Kepemimpinan Abdul Mu’ti
Dengan latar belakang akademisi dan pengalaman organisasi yang mumpuni, banyak pihak menaruh harapan besar pada kepemimpinan Abdul Mu’ti.
Ia diharapkan dapat membawa inovasi dan transformasi dalam sistem pendidikan Indonesia, khususnya di tingkat dasar dan menengah.
Tantangan terbesar adalah bagaimana membuat sistem pendidikan yang tidak hanya adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan kemajuan yang selaras dengan perkembangan global.
Dalam era digital yang semakin cepat berubah, pendidikan dasar dan menengah memainkan peran krusial dalam membentuk generasi yang siap menghadapi masa depan.
Dengan kebijakan yang tepat, Abdul Mu’ti memiliki peluang besar untuk meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Profil singkat Abdul Mu’ti :
- Nama: Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.
- Tempat dan Tanggal Lahir: Kudus, 2 September 1968
- Jabatan:
- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kabinet Prabowo 2024-2029)
- Sekretaris Umum PP Muhammadiyah (2022-2027)
- Pendidikan:
- Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum, Kudus
- Madrasah Tsanawiyah Negeri, Kudus
- Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Filial, Kudus
- Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo, Semarang
- Sekolah Pendidikan, Universitas Flinders, Adelaide, Australia
- Sekolah Pascasarjana, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
- Pengalaman Organisasi:
- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (2002-2006)
- Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah (2005-2010)
- Anggota British Council Advisory Board (2006-2008)
- Anggota Indonesia-United States Council on Religion and Pluralism (2016-Sekarang)
- Profesi: Guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Pendidikan Agama Islam)
- Keahlian: Pendidikan berbasis agama Islam, pluralisme, perdamaian
- Kiprah Internasional:
- Indonesia-United Kingdom Advisory Board (2007-2009)
- Executive Committee of Asian Conference of Religion for Peace (2010-2015)
Penunjukan Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di kabinet Prabowo merupakan langkah strategis yang menunjukkan komitmen pemerintah baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan latar belakang yang kuat sebagai akademisi dan aktivis, Abdul Mu’ti diharapkan mampu membawa perubahan yang positif dan berkelanjutan dalam sektor pendidikan, khususnya dalam menciptakan generasi penerus yang berdaya saing dan berintegritas.