Samudrapikiran.com – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Halmahera Barat, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Jailolo mengadakan sosialisasi terkait penyakit Tuberkulosis (TBC) dan stunting. Acara ini berlangsung di Puskesmas setempat pada pekan lalu, melibatkan tenaga kesehatan dan masyarakat sebagai peserta utama.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya TBC dan stunting serta upaya pencegahannya. Dengan mengangkat isu kesehatan yang menjadi perhatian nasional, PAFI Jailolo berharap mampu mendukung kemajuan daerah melalui peningkatan kesehatan masyarakat.

TBC dan Stunting: Tantangan Kesehatan Serius

Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Halmahera Barat. Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini dapat menyerang siapa saja, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Sosialisasi TBC ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini, pengobatan yang tepat, serta pencegahan penularan.

Selain TBC, stunting juga menjadi isu penting yang dibahas dalam sosialisasi ini. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Masalah ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif anak.

Peran PAFI Jailolo dalam Peningkatan Kesehatan Daerah

Dilansir dari https://pafijailolo.org/ Ketua PAFI Jailolo, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya peran tenaga farmasi dalam mendukung pelayanan kesehatan. Menurutnya, farmasi bukan hanya berfokus pada penyediaan obat, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Dengan adanya sosialisasi ini, kami berharap masyarakat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan, terutama dalam pencegahan TBC dan stunting. Edukasi ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan produktif,” ujarnya.

Sosialisasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan di Puskesmas, kader kesehatan, serta tokoh masyarakat. Pendekatan kolaboratif ini dianggap efektif untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Program Edukasi yang Komprehensif

Dalam kegiatan tersebut, peserta diberikan materi tentang:

  1. Gejala dan Penularan TBC
    Peserta diajak memahami gejala awal TBC, seperti batuk berdahak yang berlangsung lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, dan keringat malam. Mereka juga diberikan informasi tentang cara mencegah penularan, seperti menerapkan etika batuk dan menggunakan masker.
  2. Pentingnya Asupan Gizi untuk Mencegah Stunting
    Dalam sesi ini, tenaga kesehatan menjelaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI yang bergizi, serta pola makan sehat untuk anak dan ibu hamil.
  3. Peran Obat-obatan dan Pengobatan Rutin
    Sebagai ahli farmasi, anggota PAFI menekankan pentingnya kepatuhan dalam mengonsumsi obat untuk pengobatan TBC. Mereka juga menjelaskan peran suplementasi gizi dalam mendukung tumbuh kembang anak guna mencegah stunting.

Harapan untuk Masa Depan Kesehatan Jailolo

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Salah satu peserta, Rahma, menyampaikan bahwa informasi yang diberikan sangat bermanfaat. “Saya jadi lebih paham tentang pentingnya mencegah TBC dan memberikan gizi yang cukup untuk anak-anak. Semoga kegiatan seperti ini sering diadakan,” tuturnya.

PAFI Jailolo berharap, melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya kesehatan serta berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Selain itu, diharapkan program ini dapat menjadi model bagi daerah lain untuk melakukan langkah serupa demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Komitmen untuk Kemajuan Daerah

Dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, PAFI Jailolo berkomitmen untuk mendukung pembangunan daerah yang lebih maju dan berdaya saing. Melalui kegiatan edukasi seperti sosialisasi TBC dan stunting, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan mampu berkontribusi secara maksimal untuk kemajuan daerah.

Langkah ini merupakan bukti nyata bahwa sinergi antara tenaga kesehatan dan masyarakat dapat menjadi kunci utama dalam mengatasi tantangan kesehatan di tingkat lokal. PAFI Jailolo akan terus berupaya memberikan kontribusi positif demi menciptakan Halmahera Barat yang lebih sehat dan sejahtera.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *