Cabe sudah terkenal sebagai penyedap rasa untuk berbagai macam kuliner. Orang bisa menikmati cabe dalam beraneka bentuk,  baik dalam bentuk sambal bawang, sambal korek, bubuk cabe, sambal hijau, dan yang lainnya. Semakin banyak peminat cabe pasti saja akan membuat harga cabe mengalami kenaikan. Harga cabe cenderung tidak stabil. Untuk menanggulangi hal ini, akan lebih baik jika mulai belajar cara budidaya cabe rawit.

Biasanya ukuran cabe rawit lebih kecil dibandingkan cabe keriting. Selain itu, cabe ini memiliki daya tahan pada hama lebih kuat. Oleh karena itu, akan mudah untuk melakukan penanaman cabe rawit. Berikut ini cara budidaya cabe rawit agar bisa menjadi peluang bisnis kamu :

Cara Budidaya Cabe Rawit Agar Dapat Berbuah

1). Memilih Lahan Tanam Cabe Rawit

Lahan untuk tempat budidaya cabe rawit akan lebih baik di dataran rendah. Selain itu, tanah yang digunakan tidak boleh benar-benar lembab dan harus terkena cahaya matahari yang cukup. Cabe ini bisa ditanam di tanah bekas budidaya padi, akan tetapi hindari menggunakan tanah yang sudah dulu digunakan untuk budidaya cabe.

Untuk tanah  kebun setelah dipilih, tanah perlu digemburkan menggunakan cangkul dan diberikan pupuk. Setelah diberikan pupuk, tanah perlu dibiarkan selama seminggu agar nutrisi pupuk terserap  oleh tanah. Selain itu, dapat dibuatkan lubang tanam dengan jeda 50cm antar lubang. Untuk lahan di polybag, bisa langsung ke termin dukungan pupuk ke didalam polybag.

2). Memilih Bibit Tanaman Cabe Rawit

Langkah cara  budidaya cabe rawit yang paling penting adalah saat memilih bibit. Bibit dapat diambil dari cabe, dengan mengiris cabe dan mengambil biji cabe pada bagian sedang yang biasanya mempunyai energi tumbuh paling baik. Setelah diambil, rendam  dengan air dan buang biji yang muncul ke permukaan. Biji cabe yang menjadi bibit adalah biji yang terendam  di dasar permukaan.

Hal yang  perlu diperhatikan saat memilih cabe yang akan dijadikan bibit adalah pilih posisi cabe yang berada di paling bawah dan sudah matang. Selain itu, akan lebih baik jika cabe punyai ukuran besar, tanpa stigma dan tanpa hama.

3). Penyemaian Tanaman Cabe Rawit

Tahap selanjutnya cara budidaya cabe rawit adalah penyemaian bibit yang sudah terpilih. Bibit itu perlu dikeringkan dan menunggu sampai sedikit berkecambah. Bibit jangan terlampau lama dikeringkan karena dapat merubah kualitas tumbuh bibit itu. Tempat penyemaian harus dilengkapi dan diberikan pupuk secukupnya; bibit harus diletakkan ke tempat yang lebih teduh jika daun sudah mulai muncul kurang lebih 5 helai. Proses penyemaian benih cabe ini biasanya memakan waktu sekitar 2 minggu.

4). Penanaman Tanaman Cabe Rawit

Pemindahan bibit ke lubang tanam dapat dilakukan jika sudah ada tunas dan mempunyai daun kecil yang sempurna. Pupuk yang digunakan akan lebih baik jika menggunakan pupuk organik yang diberikan minimal seminggu sekali.

Air pada tanah juga harus sementara, basah tetapi tidak sangat lembab. Jeda antara lubang tanam maksimal 38 cm dan diberikan pembatas jerami atau kardus. Cara budidaya cabe ini sangat penting dipelajari dan dilakukan agar menghasilkan cabe yang sehat dan bagus. Hal ini dapat dilakukan untuk mengkonsumsi sendiri ataupun untuk dijual.

Baca Juga: Tips Berbisnis! Cara Budidaya Lele 30 Hari Panen dengan Mudah

Dalam melakukan cara budidaya cabe ini membutuhkan kesabaran dan keteraturan dalam memilih media tanam, merawat dan mencermati pertumbuhannya. Untuk penyemprotan pupuk dapat dilakukan seminggu sekali sejalan dengan penyemprotan cairan pencegah hama.

Itulah, beberapa ulasan yang membahas tentang cara budidaya cabe rawit agar buahnya lebat semoga ulasan diatas semoga bermanfaat dan bisa dipraktekan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *