Samudrapikiran.com – Hei Sobat Pengusaha! Siapa nih yang lagi pusing tujuh keliling mikirin produk yang perfect banget buat bisnisnya? Nah, biar kepala nggak makin mumet, kami punya rahasia kecil nih. Gak perlu produk mewah atau canggih-canggih amat kok buat bisnis kamu laku keras. Kuncinya ada pada yang namanya minimum variable product alias MVP. “Minimum variable product ? Apa tuh?” Sabar, sabar… baca dulu sampai bawah ya!

Gak Perlu Sempurna, MVP Aja Cukup!

Kamu mungkin mikir, buat bisnis jalan tuh harus punya produk sempurna. Ternyata, anggapan itu bisa bikin lo stuck dan gak maju-maju, lho. Bisnis itu kan cepat, sementara tren konsumen tuh kayak si kucing, gak bisa ditebak. Nah, MVP ini bisa jadi jawaban buat kamu yang pengen cepat rilis produk tanpa pusing tujuh keliling.

Pengertian MVP (Minimum variable product)

 Apa itu MVP i? MVP adalah  produk yang fiturnya simpel tapi manfaatnya juara. Fiturnya dasar aja, yang penting berguna buat calon konsumen. Tujuannya simpel: biar kamu bisa cek apakah ide bisnis kamu itu beneran nyantol di hati konsumen atau enggak. Dengan MVP, kamu bisa dapet feedback langsung dari pengguna. Selanjutkan kamu bisa pelajari dari feedback itu membuat produk yang berkualitas.

Kenapa MVP itu Penting Banget?

Dengan MVP, Kamu bisa Mengeluarkan produk cepat tanpa harus menggunakan biaya besar. Gak cuma itu, kamu juga bisa memahami kebutuhan pasar  lebih dalam. Jadi, kamu bisa mengukur apakah produk kamu  itu bakal berhasil atau enggak tanpa harus rugi banyak.

Cara Membuat MVP

Nah, kalo Kamu udah ngerti pentingnya MVP, sekarang gimana cara bikinnya? Gampang!

1. Riset Pasar yang Mendalam

Sebelum mulai membuat MVP, kamu perlu mengerti pasar dengan sangat mendalam. Hal Ini berarti mengenal target pengguna kamu, apa yang mereka inginkan, apa masalah mereka, dan bagaimana produk kamu bisa menyelesaikan masalah tersebut. Lakukan survei, wawancara pengguna, dan kumpulkan data tentang pesaing untuk memahami ruang di mana MVP kamu akan bermain.

2. Mengasah Value Proposition

Apa yang membuat produk kamu unik? Ini harus jelas dan menarik. Value proposition adalah janji kamu kepada pelanggan tentang nilai yang akan mereka dapatkan. Ini harus menggambarkan bagaimana produk kamu memecahkan masalah atau memperbaiki keadaan, serta apa yang membedakannya dari solusi lain di pasar.

3. Pemetaan Sales Funnel

Pahami perjalanan pelanggan kamu—dari saat mereka pertama kali mengetahui tentang produk kamu, hingga saat mereka membuat keputusan pembelian. Sales funnel membantu kamu memahami berbagai tahapan yang dilalui oleh pelanggan dan memungkinkan kamu untuk merancang MVP yang lebih efektif yang memfasilitasi perjalanan tersebut.

4. Prioritaskan Fitur Utama

Tidak semua fitur harus ada di versi pertama. Pilih fitur yang paling penting yang akan menyelesaikan masalah inti pengguna kamu. Fokus pada pembuatan fitur inti ini dengan sempurna daripada menambahkan banyak fitur yang kurang penting. Ini akan membantu kamu untuk cepat meluncurkan produk dan mendapatkan feedback tanpa membuang waktu dan sumber daya.

5. Peluncuran MVP

Ketika MVP kamu siap, luncurkan. Ingat, MVP tidak harus sempurna, tetapi harus cukup baik untuk menunjukkan nilai utama produk kamu. Tujuan dari peluncuran ini adalah untuk mendapatkan validasi pasar awal dan insight dari pengguna awal.

6. Siklus Build-Measure-Learn (BML)

Sekarang kamu telah meluncurkan, tugas kamu adalah membangun atas dasar itu. Gunakan data dan feedback yang kamu kumpulkan untuk memperbaiki produk. Uji, pelajari, dan iterasi. Hal Ini bukan hanya tentang menambahkan fitur baru, tetapi juga tentang memperbaiki apa yang tidak bekerja dan memperkuat apa yang sudah bekerja dengan baik.

7. Pivot jika Perlu

Berdasarkan apa yang kamu pelajari dari siklus BML, kamu mungkin harus mengubah strategi. Pivot berarti mengubah kurs secara signifikan untuk menanggapi feedback pasar. Ini bisa berarti mengubah fitur produk, mengubah pasar sasaran, atau bahkan mengubah seluruh model bisnis kamu.

Kesimpulan

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu akan dapat membuat MVP yang bukan hanya sekadar produk minimum, tetapi juga sebuah produk yang benar-benar bermanfaat bagi pengguna dan memberikan fondasi yang kuat untuk masa depan bisnis kamu. Ingat, inti dari MVP adalah pembelajaran dan iterasi. Jadi, jangan takut untuk membuat kesalahan, asalkan kamu cepat belajar darinya dan terus maju.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *