Samudrapikiran.comAda yang berbeda pada pada hari Minggu pagi (19/05/2024) di pemakaman desa Kledokan kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Nampak Joko Suwanto (33) dan kawan-kawan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Peduli atau yang biasa disingkat HIPMI Peduli kabupaten Sleman bersemangat membersihkan pemakaman dari ilalang, rumput liar dan dedaunan yang menutupi pemakaman. Ada yang bertugas menyapu dan sebagian yang lain memotong rumput, dari satu makam ke makam yang lainnya, dari yang ada nisannya atau pun tidak.

“Kegiatan bersih-bersih makam ini merupakan salah satu program bulanan HIPMI Peduli dari program-program lainnya, hal ini sangat jarang dilakukan oleh organisasi atau lembaga amal sosial pada umumnya. Program Ini merupakan wujud penghormatan kita kepada orang-orang yang sudah meninggal sekaligus berdampak positif pada masyarakat sekitar.” Terang Joko Suwanto yang merupakan ketua umum HIPMI Peduli Sleman periode 2024-2027. Mereka memang sengaja mencari pemakaman yang kurang terawat, tentu hal itu sudah dikoordinasikan baik-baik dengan masyarakat, perangkat desa dan penjaga makam agar tidak menimbulkan kecurigaan juga masalah di kemudian hari.

HIPMI Peduli merupakan Badan Otonom (BANOM) dari 12 BANOM di bawah naungan Badan Pengurus Cabang (BPC) Sleman yang berfokus pada bidang sosial dan kemanusiaan tanpa memandang suku, ras dan agama. HIPMI Peduli didirikan secara resmi pada Senin (18/03/2024) bertepatan saat bulan puasa 1445H. Lokasi kantor HIPMI peduli berada di Sendangadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pengurus HIPMI Peduli juga merupakan anggota dari HIPMI BPC Sleman, dari data yang ada mereka masih melihat ada sekitar 11% angka kemiskinan di kabupaten Sleman. Maka dari sinilah inisiatif mereka muncul untuk membentuk organisasi sosial dan kemanusiaan guna membantu mereka yang membutuhkan uluran tangan.

Adapun program mingguan dari HIPMI Peduli Sleman selain bersih-bersih makam adalah Jumat Berkah berupa sedekah makan siang gratis kepada seluruh jamaah masjid, buka puasa sunnah Senin-Kamis. Lokasi masjid pun berbeda-beda setiap minggunya, namun diprioritaskan untuk masjid yang paling membutuhkan.

HIPMI Peduli menyediakan kain kafan gratis yang bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan tanpa terkecuali. Barber shop gratis untuk anak yatim, pemberdayaan serta pembinaan kaum difabel dan pasca ODGJ. HIPMI peduli juga turut ikut meramaikan hari raya Iduladha dengan berkurban 5 ekor kambing yang dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Santunan kepada anak yatim dan lansia merupakan contoh dari aksi nyata program bulanan yang dilakukan oleh HIPMI Peduli Sleman. Pada bulan lalu mereka melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan kepada para lansia dan pasca ODGJ di kelurahan Sidoluhur, Kapanewon, Godean, “Program bulanan tergatung hasil rapat pengurus, isu apa yang akan kami prioritaskan barulah kami terjun di situ.” Ungkap Joko.

HIPMI Peduli memberdayakan mereka dengan mengajari membuat berbagai kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual sehingga bisa membantu dan mengangkat perekonomian mereka, pemberdayaan di sini tak hanya melulu soal ekonomi tapi juga support terus menerus secara mental dan jaringan untuk memasarkan produknya. Tak sampai di situ mereka juga menyediakan tes kesehatan gratis serta program donor darah.

HIPMI Peduli bekerja sama dengan berbagai yayasan anak yatim salah satunya adalah yayasan anak yatim Kiwari. Salah satu kegiatan yang telah terlaksana dengan yayasan Kiwari adalah khitanan masal gratis untuk anak yatim yang bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Acara ini sempat dihadiri Bapak Harda Kiswaya mantan SEKDA kabupaten Sleman sekaligus calon bupati periode 2024-2029. Uniknya HIPMI Sleman juga berkolaborasi dengan dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Sleman untuk menampilkan kesenian Kuntulan di acara khitan masal itu.

“Hal itu karena kami sadar bahwa masyarakat masih kurang mengenal kesenian dan kebudayaan daerah maka dari itu kami kenalkan sekaligus hal ini dapat melestarikan kesenian daerah yang sudah mulai pudar oleh budaya barat.” Tutur bapak satu anak tersebut. HIPMI Peduli mempunyai banyak relawan dari mahasiswa-mahasiswa yang tergabung di HIPMI Perguruan Tinggi yang ada di Yogyakarta, seperti HIPMI PT UNISA, UAD, UMY, UII dan lainnya. Mereka bisa ikut berpartisipasi di berbagai kegiatan sosial HIPMI Peduli dan selalu siap jika dibutuhkan kapan saja.

Pada bulan Ramadhan kemarin HIPMI Peduli menggandeng LAZIZMU untuk berbagi ratusan bingkisan kepada kaum difabel di kantor pimpinan daerah Muhammadiyah Sleman. Tentu hal ini disambut dengan baik oleh LAZIZMU karena akan menjangkau audiens lebih banyak sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.

HIPMI Peduli Sleman menyediakan moda transportasi gratis bagi siapa saja yang membutuhkan, baik untuk ambulan dan kegiatan amal sosial lainnya, tentunya juga sudah full uang bensin dan sopir yang siap mengantarkan ke mana saja. Bagi masyarakat yang ingin meminjam mobil operasional bisa mengunjungi sosial media HIPMI Peduli, nanti di situ juga tertera nomer admin yang siap menjawab dan membantu aduan masyarakat. Pada bulan Ramadhan yang lalu HIPMI PT UNISA sempat meminjam mobil HIPMI Peduli untuk kegiatan bagi-bagi takjil gratis.

Biaya operasional HIPMI Peduli Sleman didapatkan dari berbagai pihak, namun sejauh ini yang paling banyak berasal dari anggota HIPMI BPC Sleman sendiri. Beberapa waktu lalu HIPMI Peduli mendapatkan dana wakaf produktif sebesar 50 juta, rencananya dana wakaf produktif ini akan digunakan untuk membangun peternakan domba yang nanti sepenuhnya akan digunakan untuk operasional HIPMI Peduli. HIPMI Peduli Sleman juga membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat bagi yang ingin berkontribusi secara nyata membantu golongan yang tidak mampu melalui donasi langsung ke rekening HIPMI Peduli atau wakaf produktif.

Sejauh ini permasalahan terbesar yang dihadapi kawan-kawan HIPMI Peduli bukan dari segi biaya operasional, melainkan waktu, “Kami sebagai pengusaha tentu memiliki jadwal yang padat, namun selalu menyempatkan waktu untuk HIPMI Peduli karena melalui HIPMI Peduli kami bisa berkontribusi, membantu serta memberikan manfaat yang banyak kepada masyarakat yang membutuhkan.” Joko Suwanto juga berharap BANOM HIPMI Peduli dapat berjalan terus, berkembang lebih besar lagi. Hal ini selaras dengan jargon pengusaha yang berbunyi ‘Dengan bersedekah, kita akan bermental kaya.’

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *