SamudraPikiran.com –  Dalam kehidupan bermasyarakat, tentu sangat dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengatur sebuah pergaulan agar nantinya membuat masyarakat saling menghormati satu sama lain. Dengan adanya sistem ini maka masyarakat akan memiliki sifat tata krama, sopan santun, dan yang disebut etika. Lalu bagaimana sebenarnya prinsip etika bisnis Islam? Prinsip yang harus diketahui bahkan dilaksanakan untuk pebisnis muslim.

Etika sangat diperlukan dalam sebuah pergaulan bahkan menyeluruh dalam semua aspek bermuamalah. Etika diperlukan untuk membentuk dan membangun sikap yang baik, termasuk dalam bisnis Islam. Sebab, agama Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai norma dan juga kesopanan. Begitu juga sifat saling menghargai satu sama lain. Dalam etika bisnis Islam sangat mengedepankan sekali nilai-nilai Al-Qur’an dan hadis. Berikut ini prinsip etika bisnis Islam yang wajib diketahui pebisnis muslim!

1. Prinsip Kesatuan (Tauhid/Unity)

Yang pertama dalam etika bisnis Islam adalah kesatuan. Karena, dalam konsep tauhid ialah memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim, baik dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial menjadi keseluruhan yang harus menjadi sebuah kesatuan.

Prinsip kesatuan di dalam etika bisnis Islam ini sangat penting, untuk memiliki dasar pandangan sebuah bisnis yang terpadu. Baik vertikal maupun horizontal, yang nantinya akan membentuk suatu persamaan yang sangat penting di dalam agama Islam.

2. Prinsip Keseimbangan (Adil/Equilibrium)

Prinsip etika bisnis Islam yang kedua adalah keseimbangan. Dalam ajaran Islam, manusia diperintahkan untuk berbuat adil dalam semua kegiatan termasuk dalam berbisnis. Manusia tidak diperbolehkan untuk berbuat zalim dalam hal apapun. Sebab, akan mendapatkan dosa besar bagi orang yang berbuat curang terhadap sesamanya.

Dalam berbisnis seorang pebisnis muslim tidak diperkenankan untuk berbuat zalim, misal mengurangi kadar timbangan. Pebisnis dilarang melakukan kecurangan saat melakukan aktivitas bisnisnya, selain karena dosa juga karena merugikan orang lain. Dalam berbisnis yang dikejar bukanlah sebatas profit melainkan keberkahan.

3. Prinsip Kebebasan (Free Will)

Selanjutnya ada sebuah kebebasan di dalam etika bisnis Islam. Bebas berkehendak adalah suatu bentuk kecenderungan sifat yang dimiliki oleh manusia untuk terus-menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas.

Akan tetapi sebebas-bebasnya manusia memenuhi kebutuhan pribadinya bahkan dengan belanja terus menerus tetap saja harus memiliki batasan. Tiap individu yang memiliki harta berlebih diwajibkan untuk zakat dan tidak menutup kemungkinan untuk berinfak dan bersedekah.

4. Prinsip Tanggung Jawab (Responsibility)

Tanggung jawab adalah sifat manusia untuk melakukan kehendak yang bebas dengan adanya tanggung jawab dalam memenuhi keadilan dan kesatuan. Dalam sebuah etika bisnis, haruslah mampu untuk bertanggung jawab pada saat memiliki kebebasan berkehendak.

5. Prinsip Kebenaran (Truth, Goodness, Honesty)

Berikutnya prinsip yang sangat penting dilakukan dalam etika bisnis adalah Kebenaran. Kebenaran adalah unsur kebajikan dan kejujuran dalam diri manusia. Kebenaran termasuk sebagai suatu niat, sikap, dan perilaku yang benar.

Kebenaran juga meliputi proses mencari atau memperoleh upaya untuk menetapkan keuntungan dalam sebuah bisnis. Seorang pebisnis juga harus bersikap jujur saat melakukan aktivitas bisnisnya, bahkan Nabi Muhammad SAW adalah panutan seorang pebisnis yang sangat jujur. Jika seorang pebisnis tidak jujur maka dapat dikatakan penipuan. Hal ini dilarang oleh Islam karena dapat merugikan orang lain.

Itulah prinsip etika bisnis Islam yang perlu diketahui pebisnis muslim. Para pebisnis muslim pun wajib melakukan semua aktivitasnya dengan berprinsip hal tersebut. Hal ini bertujuan agar semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan syariat agama Islam serta saling menguntungkan.

Baca juga :

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *