Bahasa Arab

Perbedaan Ila dan Hatta dalam Bahasa Arab

Perbedaan ila dan hatta ( dan ) dalam bahasa arab itu seperti apa, sih? Saat belajar Bahasa Arab dulu, kita pasti sudah mengenal dua kata itu. Dan diminta mengartikan, umumnya jawaban kita adalah sampai atau hingga. Apakah benar demikian?

Kita perlu tahu bahwasannya bahasa Arab merupakan bahasa yang luas sekali makna dan pembahasannya. Maka dari itu, kita tidak busa asal mengartikan apalagi dua mufrodat dengan makna yang sama persis. Perbedaan itu pasti ada meskipun sangat kecil. Hal ini juga berlaku dalam mufrodat ila (إِلى) dan hatta (حَتَّى).

Berikut adalah perbedaan ila dan hatta dalam bahasa Arab. Kita langsung mengamati contohnya saja agar lebih mudah dipahami.

Kaidah perbedaan ila dan Hatta

Sebelum itu, mari kita ketahui dulu kaidah dalam bahasa Arab mengenai dua mufrodat tersebut.

Ila (إلى), yakni:

لا يدخل ما بعدها فيما قبلها

Maksudnya adalah mufrodat yang disebut setelah ila tidak termasuk dalam mufrodat yang terletak sebelum ila.

Hatta (حَتَّى), yakni:

يدخل ما بعدها فيما قبلها

Kaidah hatta adalah kebalikan dari ila, yaitu mufrodat setelah hatta masuk dalam mufrodat yang terletak sebelum hatta.

Dari dua kaidah di atas, kita mungkin masih meraba-raba maksudnya. Agar lebih jelas, mari perhatikan contoh-contoh berikut:

Contoh perbedaan ila dan hatta

Di bawah ini adalah beberapa contoh penggunaan ila (إلى) dan hatta (حَتَّى) beserta maknanya. Mari kita simak dengan baik!

قرأت القرآن إلى سورة يوسف

Arti kalimat di atas adalah saya membaca Al-Qur’an sampai surat Yusuf.

Kalimat tersebut menyatakan bahwasannya Al-Qur’an yang dibaca adalah sampai surat Yusuf. Namun, apakah itu berarti surat Yusuf juga ikut dibaca? Jawabannya adalah tidak. Hal ini mengacu pada kaidah ila yang menyebutkan bahwa kata setelahnya bukan masuk dalam kata sebelumnya.

Ini akan berbeda jika kita mengganti lafadz ila (إلى) dengan hatta (حَتَّى), yaitu:

قرأت القرآن حتى سورة يوسف

Artinya adalah saya membaca Al-Quran hingga surat Yusuf.

Lantas, apakah saya juga membaca surat Yusuf? Tentu saja, karena lafadz yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah hatta. Ini sangat sesuai dengan kaidah hatta dalam bahasa Arab.

Bahkan, penggunaan hatta ini juga dipakai dalam firman Allah sebagai penegasan waktu, yaitu dalam surat Al-Qadr ayat 5:

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Keselamatan (tercurahkan) pada malam itu (lailatul qadr) hingga terbitnya fajar.

Kenapa tidak memakai ila? Karena firman tersebut menegaskam bahwa Allah akan tetap mencurahkan keselamatan pada malam lailatul qadr sampai waktunya terbit fajar.

Selanjutnya, mari simak contoh yang lain!

بعتك هذا الأرض إلى ذاك الشجر

Artinya adalah saya menjual tanah ini sampai pohon itu.

Bagaimana maksudnya? Ingat, kalimat tersebut menggunakan lafadz ila. Kaidahnya adalah tidak memasukkan kata setelahnya ke dalam kata sebelumnya. Jadi, saya (dalam kalimat) akan menjual keseluruhan tanah yang dimaksud, tetapi tidak dengan pohonnya. Pohon tersebut hanya sebagai batasam tanah yang akan dijual.

Jika menggunakan hatta, maka akan menjadi:

بعتك هذا الأرض حتى ذاك الشجر

Artinya: Saya jual tanah ini hingga pohon itu.

Patokannya yakni hatta adalah lawan dari ila. Maka, maknanya adalah saya (pelaku dalam kalimat) menjual semua tanah termasuk pohonnya yang menjadi batasan tanah.

Meski demikian, kaidah bisa jadi tidak berlaku dalam kondisi tertentu. Artinya, ila bisa juga memiliki makna sebagaimana hatta. Sebagai contoh dalam firman Allah QS. Hud: 5, yaitu:

… وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ …

” … dan Dia tambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian …”

Dalam furman tersebut, makna ila sama dengan makna hatta. Artinya, kaidahnya disamakan dengan kaidah hatta. Wallahu a’alam.

Bagaimana? Bisa dipahami, kan? Semoga penjelasan mengenai perbedaam ila dan hatta ini bermanfaat. Terimakasih.

Source: Abu Hārits Al-Jāwi

Sebelumnya

Beasiswa Nobel Prize Museum untuk Guru: Kesempatan Emas bagi Pendidik Indonesia

Selanjutnya

Tips Membeli Mobil Bekas dan Waktu yang Tepat untuk Membeli Mobil Bekas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Samudrapikiran.com