Isim Mufrad adalah salah satu jenis isim dalam bahasa Arab yang berarti isim tunggal. Isim Mufrad berlawanan dengan isim jamak (isim jama’) yang menunjukkan lebih dari satu makhluk atau benda. Dan memiliki beberapa ciri dan contoh yang akan dijelaskan di bawah ini.

Ciri-Ciri Isim Mufrad

Isim Mufrad memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Tidak memiliki akhiran yang menunjukkan jamak, seperti -un, -in, -at, atau -an. Misalnya, kitab (buku), rajul (laki-laki), bait (rumah), dll.
  2. Dapat berupa isim ma’rifah (isim yang menunjukkan sesuatu yang spesifik) atau isim nakirah (isim yang menunjukkan sesuatu yang umum). Misalnya, Muhammad (isim ma’rifah), walad (anak, isim nakirah), dll.
  3. Dapat berupa isim ‘alam (isim yang menunjukkan nama khusus) atau isim musytaq (isim yang berasal dari kata kerja atau kata sifat). Misalnya, Ali (isim ‘alam), sa’id (bahagia, isim musytaq), dll.
  4. Bisa berupa isim isyarah (isim yang menunjukkan sesuatu dengan isyarat) atau isim mausul (isim yang menunjukkan sesuatu dengan kata penghubung). Misalnya, hadza (ini, isim isyarah), alladzi (yang, isim mausul), dll.

Cara Menggunakan Isim Mufrad dalam Kalimat

Untuk menggunakan Isim Mufrad dalam kalimat, Kamu perlu memperhatikan beberapa hal, seperti:

1. Harus sesuai dengan jenis kelamin, bilangan, dan kasusnya

Misalnya, jika Isim Mufrad adalah laki-laki, maka harus menggunakan akhiran -un, -an, atau -in untuk kasus nominatif, akusatif, atau genitif. Jika Isim Mufrad adalah perempuan, maka harus menggunakan akhiran -atun, -atan, atau -atin untuk kasus yang sama.

2. Harus sesuai dengan fungsi sintaksisnya dalam kalimat, seperti subjek, objek, khabar, dll

Misalnya, jika Isim Mufrad adalah subjek, maka harus berada di awal kalimat dan berkasus nominatif. Jika Isim Mufrad adalah objek, maka harus berada setelah kata kerja dan berkasus akusatif. Jika Isim Mufrad adalah khabar, maka harus berada setelah mubtada’ dan berkasus nominatif.

3. Harus sesuai dengan makna dan konteksnya dalam kalimat

Misalnya, jika Isim Mufrad adalah isim ma’rifah, maka harus ditentukan dengan alif lam (ال) atau isim isyarah (هذا, ذلك, dll). Jika Isim Mufrad adalah isim nakirah, maka harus tidak ditentukan atau menggunakan tanwin (ن).

Dan jika Isim Mufrad adalah isim ‘alam, maka harus menggunakan alif lam (ال) atau tidak menggunakan tanwin (ن). Jika Isim Mufrad adalah isim musytaq, maka harus berasal dari kata kerja atau kata sifat.

Contoh Kalimat yang Menggunakan Isim Mufrad

Berikut ini adalah contoh kalimat yang menggunakan Isim Mufrad dalam bahasa Arab, beserta terjemahan dan penjelasannya:

جِدًّا حَارٌّ الْجَوُّ. (Al-jaw-wu haar-run jid-dan) yang artinya “Cuaca sangat panas.”

1. الْجَوُّ (al-jaw-wu) adalah Isim Mufrad yang berfungsi sebagai mubtada’

Isim Mufrad ini berjenis kelamin laki-laki, bilangan tunggal, dan kasus nominatif. Dan juga merupakan isim ma’rifah yang ditentukan dengan alif lam (ال) dan menggunakan dhammah (ُ) untuk kasus nominatif.

2. حَارٌّ (haar-run) adalah Isim Mufrad yang berfungsi sebagai khabar

Dan Isim Mufrad ini berjenis kelamin laki-laki, bilangan tunggal, dan kasus nominatif. Serta merupakan isim musytaq yang berasal dari kata sifat haarun (حَارٌ) yang berarti panas. Dan juga menggunakan tanwin dhammah (ٌ) untuk kasus nominatif.

3. جِدًّا (jid-dan) adalah Isim Mufrad yang berfungsi sebagai hal

Lalu, Isim Mufrad ini berjenis kelamin laki-laki, bilangan tunggal, dan kasus akusatif, serta merupakan isim musytaq yang berasal dari kata sifat jiddun (جِدٌّ) yang berarti sangat. Dan juga menggunakan tanwin fathah (ً) untuk kasus akusatif.

Dan itulah penjelasan tentang isim mufrad? Sudah memahami? Jika memiliki pertanyaan seputar pembahasan tersebut, bisa langsung tulis dikolom komentar, ya! Dapatkan informasi bermanfaat lainnya, hanya di Samudra pikiran, ya!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *