Makassar, 18 Januari 2024 – Banjir yang melanda Kecamatan Manggala dan Bringkanaya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, telah mengakibatkan 482 jiwa dari 131 kepala keluarga (KK) mengungsi. dilansir dari republika.com Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar menyatakan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang, dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu genangan, banjir, dan tumbangnya pohon di sejumlah wilayah di Makassar.
Achmad Hendra Hakamuddin, Kepala BPBD Makassar, mengonfirmasi situasi ini, menyatakan, “Saat ini ada ratusan warga yang mengungsi.”
Menurut data sementara per 18 Januari 2024 pukul 13.00 Wita, sebanyak 482 orang dari 131 KK telah mengungsi ke sembilan posko pengungsian. Lokasi banjir mencakup Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, termasuk Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Kompleks Pemda Antang, Kompleks Bambu, dan Nipa-nipa, dengan ketinggian air mencapai 40-60 sentimeter.
Di wilayah Jalan Kajenjeng, Kompleks Romang Tanggaya, ketinggian air bahkan mencapai 80-100 sentimeter, sedangkan di Jalan Rahmatulla Bontoa hingga penyeberangan ke arah Romang Tanggaya setinggi 30-40 sentimeter. Korban terdampak di lokasi itu mencapai 465 jiwa dari 127 KK, yang saat ini mengungsi di delapan posko pengungsian di sejumlah masjid setempat.
Sementara itu, di Kecamatan Biringkanaya, Kelurahan Paccerakang, terdapat 17 jiwa dari empat KK yang mengungsi di masjid setempat akibat ketinggian air mencapai 20-30 sentimeter di Jalan Kotipa, Kompleks Kodam III.
Hendra Hakamuddin menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan saat ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar untuk korban terdampak dan penyintas banjir, seperti pangan, sandang, air, sanitasi, dan layanan kesehatan. Pemerintah Kota Makassar, melalui OPD, TNI-Polri, relawan, dan organisasi sosial lainnya, terlibat dalam memberikan bantuan.
Masyarakat, perusahaan, maupun organisasi juga diimbau untuk langsung menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada korban di lokasi terdampak. Kapolsek Manggala, Kompol Syamsuardi, mengatakan bahwa pihaknya terus bergerak mendata warga dan siap membantu melakukan evakuasi jika diperlukan. Ia juga menekankan pentingnya agar warga yang masih tinggal di rumahnya segera menuju tempat pengungsian untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami terus mendata warga dan siap mengevakuasi. Bagi warga terdampak banjir yang masih tinggal di rumahnya, agar segera menuju ke tempat pengungsian untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Kami polisi terus berpatroli untuk menjaga barang-barang yang ditinggalkan warga, jangan sampai ada kehilangan,” ujarnya.
Sumber : Republika