Penggunaan Dan Contoh Nun Niswah dan Nun Taukid


Samudrapikiran.com – Penggunaan Dan Contoh Nun Niswah dan Nun Taukid – Dalam studi bahasa Arab, pemahaman tentang ilmu shorof menjadi salah satu elemen krusial yang harus dikuasai, terutama bagi mereka yang ingin mendalami Al-Qur’an dan hadits.
Barang siapa menginginkan dunia, maka dia harus berilmu. Demikian pula, barang siapa menginginkan akhirat, dia juga harus berilmu. Ilmu adalah jembatan menuju pemahaman yang mendalam, termasuk dalam memahami bahasa Arab sebagai bahasa utama Al-Qur’an.
Salah satu aspek penting dalam ilmu shorof adalah penggunaan fiil mudhorek yang bertemu dengan nun taukid dan nun niswah.
Fiil mudhorek, yang merupakan kata kerja yang menunjukkan tindakan yang sedang berlangsung atau akan datang, memiliki aturan tertentu ketika bertemu dengan nun taukid atau nun niswah. Aturan ini penting untuk dipahami karena akan mempengaruhi struktur dan makna kalimat.
Penggunaan Dan Contoh Nun Niswah dan Nun Taukid
Penggunaan Nun Taukid
Nun taukid, yang terdiri dari dua jenis yaitu tsaqilah (tebal) dan khofifah (ringan), berfungsi untuk menguatkan pernyataan dalam fiil mudhorek. Ketika fiil mudhorek bertemu dengan nun taukid, kata tersebut akan di-mabnikan (dibentuk) dengan harakat fathah pada huruf terakhirnya. Contohnya, kata “يَضْرِبَنَّ” menunjukkan bahwa huruf ba’ dibaca fathah karena bertemu dengan nun taukid tsaqilah. Hal yang sama berlaku untuk kata “يَضْرِبَنْ” dengan nun taukid khofifah.
Aturan ini juga berlaku ketika fiil mudhorek berakhir dengan huruf lyn (alif, wawu, ya’). Misalnya, dalam kata “يَصُونَنَّ” yang berasal dari “يَصُونَانِ” sebelum bertemu dengan nun taukid, huruf alif diganti dengan ya’ dan diberi harakat fathah untuk menghindari bertemunya dua huruf mati.
Penggunaan Nun Niswah
Nun niswah digunakan untuk menunjukkan subjek perempuan jamak dalam fiil mudhorek. Ketika fiil mudhorek bertemu dengan nun niswah, huruf terakhir kata tersebut akan dibaca sukun. Contohnya adalah kata “يَضْرِبْنَ” dan “تَضْرِبْنَ” di mana huruf ba’ dibaca sukun karena bertemu dengan nun niswah. Aturan ini juga berlaku dalam fiil amr (kata perintah), seperti dalam contoh “يَا هِنْدَاتُ اُغْزُوْنَ”.
Kesimpulan
Pemahaman tentang penggunaan nun taukid dan nun niswah dalam fiil mudhorek merupakan salah satu kunci dalam memahami bahasa Arab dengan lebih mendalam. Dengan menguasai ilmu shorof, seseorang dapat lebih mudah memahami makna dan maksud dari teks-teks dalam Al-Qur’an dan hadits. Semoga Allah meridhoi kita semua dalam usaha untuk memperdalam ilmu ini. Amin.