Samudrapikiran.com – Dalam surat Al-Insan ayat ke-5 dan 6 dari kitab suci Al-Quran, Allah menyinggung sebuah minuman surga yang menarik perhatian: “Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, yaitu mata air dalam surga yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.”
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan air kafur? Terlebih lagi, apa kaitannya dengan Indonesia? Menggali sejarahnya membuka tabir yang menarik tentang koneksi antara air kafur dengan negeri kita.
dilansir dari CNN Indonesia Air kafur dalam Al-Quran mengacu pada air kamper atau kapur barus. Sejarah mencatat bahwa kamper yang disebut dalam Al-Quran dan beberapa riwayat Nabi Muhammad memiliki hubungan dengan Indonesia, yang menandakan peran penting jaringan perdagangan bangsa kita.
Pohon kamper tidak bisa tumbuh di Timur Tengah, sehingga impor menjadi satu-satunya cara untuk memperolehnya. Ini menjadi titik awal keberadaan kamper di Indonesia. Dalam proses impor, Indonesia telah menjadi penghasil kamper sejak zaman dahulu.
Terkait lokasi penghasil kamper, sumber-sumber Arab menunjuk daerah Fansur. Ibn Sa’id al Magribi, seorang ahli geografi, secara spesifik menyebut Pulau Sumatra sebagai tempat asal kamper. Hipotesis ini didukung oleh analisis data perdagangan dan letak geografis yang dilakukan oleh para peneliti.
Bukti sahih lain juga menunjukkan bahwa Sumatra, khususnya daerah Barus, adalah kawasan tempat kamper tumbuh dengan sendirinya. Claude Guillot dalam penelitiannya menegaskan bahwa sebagian besar kamper yang diperdagangkan sebelum abad ke-10 Masehi berasal dari Barus, Sumatra.
Sejarawan juga mencatat bahwa Barus sudah dikenal sebagai bandar perdagangan sejak abad ke-1 Masehi. Para pedagang Arab dan Persia mengunjungi Barus melalui jalur perdagangan khusus, membawa pulang kamper sebagai barang dagangan yang sangat laku di pasar internasional.
Peran kamper tidak hanya sebatas dalam perdagangan, tetapi juga dalam penyebaran agama. Berkat perdagangan kamper, proses Islamisasi di Nusantara pada abad ke-7 Masehi semakin terfasilitasi. Bahkan hingga kini, perdagangan kamper masih berlangsung di Barus, meneruskan jejak sejarahnya yang kaya.
Dari sudut pandang sejarah perdagangan, Indonesia memainkan peran penting dalam menyebarkan dan menghasilkan kamper, bahan dasar dari air kafur yang disebut dalam Al-Quran. Koneksi yang kuat antara Indonesia dan air kafur memberi gambaran bahwa negeri ini memiliki warisan budaya yang kaya dan beragam, yang terus berlanjut hingga hari ini.