Samudrapikiran.com – Stunting, sebuah tantangan serius yang menghantui masa depan bangsa, merupakan masalah yang sulit diatasi karena sifatnya yang tidak dapat dipulihkan. Artinya, dampak stunting pada anak tidak dapat dibalikkan, terutama setelah usia dua tahun.
Oleh karena itu, penting untuk memahami pentingnya pencegahan stunting sebagai kunci utama dalam menangani masalah ini.
10 Cara Ampuh Cegah Stunting pada Anak
1. Mengenali Tanda-tanda Stunting
Anak dikategorikan mengalami stunting secara fisik jika tinggi badan atau panjang tubuhnya lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak Badan Kesehatan Dunia (WHO). Penting untuk memperhatikan pertumbuhan anak, terutama jika ada tanda-tanda lambatnya pertumbuhan seperti berat badan yang stagnan atau turun drastis, serta anak terlihat lebih kecil dari anak-anak sebayanya.
2. Perhatikan Catatan Kesehatan Anak
Mengamati pertumbuhan anak melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) dapat memberikan gambaran yang jelas tentang perkembangan kesehatannya. Anak yang mengalami gangguan pertumbuhan akan menunjukkan ketidaksesuaian berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala dengan grafik pertumbuhan standar.
3. Peran Penting Perawatan Sebelum Usia 2 Tahun
Langkah paling efektif dalam mengatasi stunting adalah melakukan intervensi sebelum anak mencapai usia dua tahun atau masa yang dikenal sebagai 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ibu hamil harus memperhatikan asupan gizi sejak awal kehamilan dan memastikan asupan mikronutrien yang cukup, seperti asam folat, kalsium, dan zat besi.
4. Pentingnya Pemberian ASI
Air Susu Ibu (ASI) memiliki kandungan gizi makro dan mikro yang sangat penting untuk pertumbuhan bayi. Jika bayi di bawah enam bulan menunjukkan gejala gagal tumbuh, peningkatan frekuensi pemberian ASI dapat membantu mengejar pertumbuhannya.
5. Memperbaiki Teknik Menyusui
Posisi menyusui yang salah dapat menghambat pertumbuhan bayi. Penting bagi ibu untuk memperbaiki teknik menyusui agar bayi dapat menyusui dengan baik dan memperoleh nutrisi yang cukup.
6. Asupan Protein Hewani dalam MPASI
Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang mengandung protein hewani penting untuk pertumbuhan optimal bayi. Memastikan bahwa MPASI mencakup sumber protein hewani seperti daging, telur, dan susu akan membantu mencegah risiko stunting.
7. Rutin Melakukan Imunisasi
Imunisasi yang rutin sangat penting untuk melindungi anak dari penyakit-penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhannya. Anak yang sering sakit cenderung memiliki risiko stunting yang lebih tinggi karena energinya digunakan untuk proses penyembuhan.
8. Memantau Tumbuh Kembang Anak
Pemantauan rutin tumbuh kembang anak di puskesmas atau posyandu dapat membantu mendeteksi masalah pertumbuhan secara dini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.
9. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Menerapkan PHBS, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, merupakan langkah penting dalam mencegah penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan anak.
10. Menambah Wawasan Kesehatan
Menambah pengetahuan tentang kesehatan anak dan stunting akan membantu orang tua dalam memberikan perawatan dan nutrisi yang optimal bagi anak-anak mereka.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan dapat membantu mengurangi prevalensi stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Ingatlah bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan setiap langkah kecil dapat membuat perbedaan yang besar dalam mengatasi stunting pada anak-anak kita.