Tashrif lafadz jalasa sama seperti dengan mentashrif lafadz lain yang serupa (sama polanya). Jalasa terdiri atas tiga huruf, yaitu jim, lam, dan sa’. Namun, tiga huruf tersebut bisa bertambah atau berubah.
Jalasa sendiri bermakna ‘duduk’. Arti tersebut dapat berubah sesuai kedudukannya saat ditashrif, mulai dari fiil madhi hingga isim ….
Agar lebih jelas, mari kita tashrif dan artikan lafadz tersebut bersama-sama. Berikut uraiannya:
Tashrif Lafadz Jalasa
Jalasa (جَلَسَ) sendiri merupakan bentuk dari fiil madhi, yang artinya adalah telah duduk/menduduki. Bentuk tashrifnya adalah:
جَلَسَ يَجْلِسُ جُلُوْسًا وَمَجْلَسًا فَهُوَ جَالِسٌ وَذَاكَ مَجْلِسٌ اِجْلِسْ لَاتَجْلِسْ مَجْلِسٌ٢ مِجْلَسٌ
Berikut keterangan kedudukan setiap perubahan lafadz jalasa (جَلَسَ) beserta maknanya:
- Jalasa (جَلَسَ), “telah duduk/menduduki” -> fiil madhi
- Yajlisu (يَجْلِسُ), “sedang duduk/menduduki” -> fiil mudhori’
- Juluusan (جُلُوْسًا), “posisi atau kedudukan” -> masdar
- Majlasan (مَجْلَسًا), “tempat orang menduduki” -> masdar mim
- Jaalisun (جَالِسٌ), “orang yang duduk/menduduki” -> isim fail
- Majlisun (مَجْلِسٌ), “tempat duduk (pertemuan)” -> isim maf’ul
- Ijlis (اِجْلِسْ) , “duduklah” -> fiil amar
- Laa tajlis (لَاتَجْلِسْ), “janganlah duduk” -> fiil nahi
- Majlisun (مَجْلِسٌ), “tempat/waktu menduduki -> isim zaman/isim makan
- MIjlasun (مِجْلَسٌ), “alat untuk duduk/menduduki” -> isim alat
Tashrif lafadz jalasa berdasarkan dhomir
Jalasa (جَلَسَ) dapat mengalami perubahan seperti jalastu, jalastum, jalastuma, dan lainnya. Semua perubahan itu masih berkedudukan sebagai fiil madhi. Hanya saja, susunan katanya berubah karena adanya perbedaan dhomir. Inilah yang dinamakan tashrif lughowi.
Adapun dhomir yang dimaksud antara lain: huwa (هُوَ), humaa (هُمَا), hum (هُمْ ), hiya (هِيَ), hunna (هُنَّ), anta (اَنْتَ), antuma (اَنْتُمَا), antum (اَنْتُمْ), anti (اَنْتِ), antunna (اَنْتُنَّ), anaa (اَنَا), dan nahnu (نَحْنُ).
Berikut adalah tashrif lughowi lafadz jalasa (جَلَسَ) fiil madhi:
- Huwa jalasa (هُوَ جَلَسَ) : dia lelaki telah duduk/menduduki
- Humaa jalasaa (هُمَا جَلَسَا) : dia (laki-laki berdua) telah duduk
- Hum jalasuu (هُمْ جَلَسُوا) : mereka (laki-laki) telah duduk
- hiya jalasat (هِيَ جَلَسَتْ) : dia perempuan telah duduk
- huma jasalataa (هُمَا جَلَسَتَا) : dia perempuan berdua telah duduk
- hunna jalasna (هُنَّ جَلَسْنَ) : mereka perempuan telah duduk
- anta jalasta (اَنْتَ جَلَسْتَ) : kamu laki-laki telah duduk
- antumaa jalastumaa (اَنْتُمَا جَلَسْتُمَا) : kamu (laki-laki berdua) telah duduk
- antum jalastum (اَنْتُمْ جَلَسْتُمْ) : kamu semua lelaki (kalian lelaki) telah duduk
- anti jalasti (اَنْتِ جَلَسْتِ) : kamu perempuan telah duduk
- antumaa jalastumaa (اَنْتُمَا جَلَسْتُمَا) : kamu (perempuan berdua) telah duduk
- antunna jalastunna (اَنْتُنَّ جَلَسْتُنَّ) : kamu semua perempuan (kalian perempuan) telah duduk
- anaa jalastu (اَنَا جَلَسْتُ) : saya telah duduk
- nahnu jalasnaa (نَحْنُ جَلَسْنَا) : kita (kami) telah duduk
Tashrif lughowi fiil madhi tentu tidak sama dengan kalimah fiil lain. Semua adaa polanya sendiri. Misalnya, dalam fiil mudhori’ juga menerapkan bentuk kata tashrif sendiri yang sudah disesuaikan dengan dhomirnya.
Di antaranya adalah: yajlisu – yajlisaani – yajlisuuna – tajlisu – tajlisaani – yajlisna – tajlisu – tajlisaani – tajlisuuna – tajlisiina – tajlisaani – tajlisna – ajlisu – najlisu
Contoh kalimat dengan kata jalasa
Sekarang, kita coba membuat contoh kalimat dengan menggunakan lafadz jalasa. Langsung saja, berikut contohnya:
- Jalastu fiil kursiyyi (جَلَسْتُ فِى الْكُرْسِيِّ) : saya telah duduk di kursi
- Anti jallasti fii baitihim (اَنْتِ جَلَسْتِ فِى بَيْتِهِمْ) : kamu perempuan telah duduk di rumah mereka
- Hunna jalasna fil masjidi (هُنَّ جَلَسْنَ فِى الْمَسْجِدِ) : mereka perempuan telah duduk di masjid
- Ijlis hunaa (اِجْلِسْ ) : duduklah di sana
- Laa tajlis fiil maktabi (لَاتَجْلِسْ فِى الْمَكْتَبِ) : janganlah kamu duduk di meja
Itulah contoh tashrif lafadz jalasa. Bagaimana? Bisa dipamai, kan? Semoga bermanfaat!